Renungan Katolik Hari Ini

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Februari 2025, Menjaga Hati Agar Tidak Najis  

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PATER JOHN LEWAR SVD - Sosok Pater John Lewar, SVD.Mari simak renungan harian Katolik Rabu 12 Februari 2025.Tema renungan harian Katolik yaitu menjaga Hati agar tidak najis.

Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah!

Segala sesuatu yang dari luar masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban!” dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal.

Yesus berkata lagi, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Katolik

Meditatio: 

Dalam kisah injil Markus (7:14-23) hari ini, Yesus berkata: “Apa pun dari 
luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya tetapi 
apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya”. Semua 
makanan adalah halal karena makanan yang kita konsumsi kita peroleh 
dari alam semesta yang diciptakan Allah, sehingga semua itu “baik 
adanya.” Dengan dasar itu, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa 
suatu makanan adalah najis atau tidak halal.

Dalam hal makanan dan minuman, dikatakan bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke 
dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke 
dalam hati tetapi ke dalam perut lalu dibuang di jamban. Bagi Yesus, 
justru apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskan.

Mengapa? Karena  dari dalam hati timbullah aneka dosa berupa segala kejahatan, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan dan kebebalan. Dengan tegas Yesus mengatakan bahwa semua hal yang jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. Perbuatan-perbuatan jahat berawal dari pikiran dan hati yang jahat.  

Kitab Amsal 4:23 mengajarkan agar kita menjaga hati dengan segala 
kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.  Artinya apa yang 
ada di dalam hati kita itu memancar ke luar dalam bentuk ekspresi, 
perkataan, dan perbuatan. Jika hati kita baik maka apa yang keluar dari 
hidup kita pasti baik; sebaliknya jika hati kita tidak baik maka yang 
keluar dari hidup kita juga tidak baik. Sebagai orang beriman, fokus kita 
bukan memperbaiki apa yang nampak dari luar – yang dilihat oleh orang; 
tetapi memperbaiki apa yang ada di dalam hati.            

Bagaimana caranya menjaga hati kita agar tidak najis? Pertama, 
Memikirkan Hal-Hal yang Baik. Kepada jemaat di Korintus ( 2 Korintus 
8:21) Paulus berkata,… karena kami memikirkan yang baik,  bukan hanya 
di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia.   Artinya kita harus 
selalu berpikir yang baik dan positif di hadapan Tuhan maupun di 
hadapan manusia. Tidak menaruh curiga kepada pihak yang lain. Orang 
Farisi dan Ahli Taurat melakukan itu. Kedua, Memiliki Pikiran yang Benar. 

Kepada jemaat di Filipi (4:7 – 9), Paulus mengatakan: ” Damai sejahtera 
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu 
dalam Kristus Yesus. (8),Jadi akhirnya, saudara-saudara semua yang 
benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua 
yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan 
dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (9), Dan apa yang telah kamu 
pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu 
dengar dan apa yang telah kamu lihat padaKu,  lakukanlah itu. Maka 
Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu” .

Milikilah pikiran yang benar, mulia, adil, suci, manis dan lain-lain di dalam kehidupan ini.   
Karena di dalam hati kita seringkali terpikat dan terpancing dengan hal
hal yang ada di dunia yang dapat menimbulkan dosa bagi hidup kita. 
Ketiga, Menjaga Hidup Kudus. Hiduplah dalam ketetapan Allah karena 
sebagai ciptaan baru, kita harus meninggalkan manusia lama ( 2 Korintus 
5 : 17).  Bahkan dalam Surat kepada Orang  Ibrani (12 : 14 – 15 ),… “ 

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan 
sebab tanpa kekudusan tidak ada seorangpun akan melihat Tuhan, 
15,…Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih 
Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan 
yang mencemarkan banyak orang. 

Halaman
1234