Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan harian Katolik Kamis 20 Februari 2025.
Tema renungan harian Katolik tetapi menurut kamu.
Renungan harian katolik disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD.
Renungan harian katolik disiapkan untuk pekan biasa VI.
Renungan harian katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 20 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Kamis 20 Februari 2025 merupakan Hari Kamis Biasa VI, Santo Nemesius, Martir, Santo Eleuterius, Uskup dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Kamis 20 Februari 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Kejadian 9:1-13
"Pelangi-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian antara Aku dan bumi."
Sesudah air bah, Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta bersabda kepada mereka, "Beranakcucu dan bertambahbanyaklah, serta penuhilah bumi. Kalian akan ditakuti oleh segala binatang di bumi dan segala burung di udara, segala yang bergerak di muka bumi dan segala ikan di laut.
Ke dalam tanganmulah semuanya itu diserahkan. Segala yang bergerak dan hidup akan menjadi makananmu. Aku memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kalian makan. Tetapi mengenai darahmu, yakni nyawamu, Aku akan menuntut balasnya. Dari segala binatang Aku akan menuntutnya, dan dari setiap manusia Aku akan menuntut nyawa sesama manusia.
Siapa yang menumpahkan darah, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab Allah membuat manusia menurut gambar-Nya sendiri. Tetapi kalian, beranakcucu dan bertambahbanyaklah, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambahbanyaklah di atasnya".
Bersabdalah Allah kepada Nuh dan anak-anaknya, "Camkanlah, Aku mengadakan perjanjian dengan kalian dan keturunanmu, dan dengan segala makhluk hidup yang ada besertamu; yakni burung-burung, ternak dan binatang-binatang liar di bumi, segala yang keluar dari bahteramu, segala binatang di bumi.
Maka Kuadakan perjanjian-Ku dengan kalian, bahwa sejak kini segala yang hidup takkan dilenyapkan oleh air bah lagi dan takkan ada lagi air bah untuk memusnahkan bumi".
Allah bersabda pula, "Inilah tanda perjanjian yang Kuadakan antara Aku dan kalian serta segala makhluk hidup yang ada sertamu, turun-temurun untuk selama-lamanya: Busur-Ku akan Kutempatkan di awan sebagai tanda perjanjian anta Aku dan bumi".
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 102:16-18.19-21.29.22-23
Ref. Tuhan memandang dari surga ke bumi.
Bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu, supaya nama Tuhan diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem, apabila para bangsa berkumpul bersama-sama dan kerajaan-kerajaan berhimpun untuk beribadah kepada Tuhan.
Bait Pengantar Injil Alleluya
Ref. Alleluya.
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Pada-Mulah sabda kehidupan kekal.
Bacaan Injil Markus 8:27-33
"Engkaulah Kristus.... Anak Manusia harus menderita banyak."
Pada suatu hari Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Kata orang, siapakah Aku ini?" Para murid menjawab, "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi".
Yesus bertanya lagi kepada mereka, "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini" Maka Petrus menjawab, "Engkaulah Mesias!" Dan Yesus melarang mereka dengan keras, supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. Ia akan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, katanya, "Enyahlah Iblis! Sebab Engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia".
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Dalam kehidupan harian kita, akan muncul juga pertanyaan kepada kita tentang apa kata atau apa pendapat kita tentang sesuatu hal atau satu peristiwa. Jika pertanyaan yang sama Tuhan ajukan untuk kita, lalu apa jawaban kita?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Dalam bacaan dari Kitab Kejadian (Kej. 9:1-13), kita melihat perjanjian yang Allah buat dengan Noah setelah air bah. Allah memberikan janji bahwa tidak akan ada lagi air bah yang menghancurkan bumi, serta tanda perjanjian tersebut adalah pelangi. Ini menggambarkan kasih dan kesetiaan Allah kepada umat-Nya, meskipun manusia sering kali jatuh dalam dosa. Sedangkan di dalam Injil Markus (Mrk. 8:27-33), Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: "Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?" Pertanyaan ini mengundang refleksi mendalam tentang identitas Yesus dan bagaimana kita memandang-Nya. Jawaban yang diberikan oleh Petrus menunjukkan pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, tetapi diikuti dengan ketidaktahuan mengenai misi-Nya yang sebenarnya.
Pertanyaan Yesus kepada murid-murid-Nya sangat relevan bagi kita sekarang. "Tetapi menurut kamu?" mendorong kita untuk merenungkan siapa Yesus bagi kita secara pribadi. Apakah kita hanya melihat-Nya sebagai guru, nabi, atau apakah kita mengakui-Nya sebagai Juruselamat dan Raja dalam hidup kita? Pemahaman kita tentang siapa Yesus berdampak besar pada cara kita menjalani hidup dan iman kita. Janji yang diberikan kepada Noah mengingatkan kita akan kasih dan kebaikan Allah, yang tetap setia meskipun kita sering kali tidak layak.
Pelangi sebagai tanda perjanjian mengingatkan kita bahwa Allah selalu memberikan harapan baru. Dalam konteks pertanyaan Yesus, kita diingatkan untuk tidak hanya melihat-Nya sebagai sosok yang jauh, tetapi juga sebagai pribadi yang terlibat dalam hidup kita sehari-hari. Sebagai respons terhadap pertanyaan Yesus, kita diundang untuk mengambil langkah nyata. Mengakui Yesus sebagai Mesias berarti kita harus hidup sesuai dengan ajaran-Nya, mencerminkan kasih-Nya dalam tindakan kita, dan berbagi harapan yang kita terima dengan orang lain. Ini juga berarti berani mengatasi tantangan dan kesulitan, sebagaimana Yesus menunjukkan pada murid-Nya tentang penderitaan yang akan datang.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: mari kita merenungkan siapa Yesus bagi kita dan apa artinya untuk hidup kita. Kedua, Apakah kita siap untuk mengakui-Nya sebagai Raja dalam hidup kita dan menjalani hidup yang mencerminkan iman kita? Seperti pelangi yang menjadi tanda kasih Allah kepada Noah, mari kita juga menjadi tanda kasih dan harapan bagi orang-orang di sekitar kita. Ketiga, dengan menjawab pertanyaan "Tetapi menurut kamu?" kita mengambil langkah penting dalam perjalanan iman kita dan membangkitkan niat hati kita untuk tetap mengakui Yesus sebagai Mesias dan penyelamat kita dalam situasi apapun.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News