Misa Hari Minggu

Teks Misa Hari Minggu 23 Februari 2025 Pekan Biasa VII Tahun C 

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak teks misa hari Minggu 23 Februari 2025. Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik. Teks misa hari Minggu disiapkan untuk Minggu biasa VII tahun C.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa hari Minggu 23 Februari 2025.

Teks misa hari Minggu lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa hari Minggu disiapkan untuk Minggu biasa VII tahun C.

Teks misa hari Minggu disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Ikuti misa hari minggu dengan penuh iman.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 23 Februari 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab.

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Biasa ketujuh. Kita diajak untuk mendalami Sabda Tuhan tentang semangat mengampuni dan mengasihi mereka yang memusuhi kita. Hal ini tentunya amat berat bagi kita. Namun, kita bisa belajar dari Daud dalam bacaan pertama. Ia dibenci dan diburu untuk dibunuh oleh Saul. Suatu ketika, ia mendapatkan kesempatan untuk membunuh Saul yang terbaring kelelahan. Namun, Daud tidak melakukannya.  Dalam bacaan kedua kita diajak untuk beralih dari manusia yang alamiah, yang dibuat dari debu tanah kepada manusia rohani. Manusia roh adalah manusia yang mengasihi dan menerima orang lain apa adanya, termasuk mengasihi dan menerima mereka yang memusuhi atau membuat kita susah. Yesus menantang para murid-Nya dan kita semua untuk menghayati sikap mengampuni dan mencintai musuh. Itulah yang membedakan kita dari semua orang lain. Kalau kita membenci musuh dan berbuat baik kepada mereka yang mencintai kita, maka kita sama dengan semua yang lain. Menjadi pengikut Kristus, berarti menjadi pribadi pemaaf dan pengampun, sama seperti Kristus sendiri yang menerima semua orang. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Ya Allah yang murah hati, Engkau mengasihi semua 
manusia dan menghendaki kami mengasihi setiap orang. Anugerahilah kami kasih-Mu agar kami tidak dikuasai oleh amarah dan kebencian, tetapi hidup dalam kasih dengan sesama kami sehingga layak disebut anak-anak-Mu.  Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segalamasa. 
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  
[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (1Sam. 26:2,7-9,12-13,22-23) 

L : Bacaan dari Kitab Pertama Samuel. Lalu berkemaslah Saul dan turun ke padang gurun Zif dengan tiga ribu orang yang terpilih dari orang Israel untuk mencari Daud di padang gurun Zif. Datanglah Daud dengan Abisai kepada rakyat itu pada waktu malam, dan tampaklah di sana Saul berbaring tidur di tengah-tengah perkemahan, dengan tombaknya terpancung di tanah pada sebelah kepalanya, sedang Abner dan rakyat itu berbaring sekelilingnya. Lalu berkatalah Abisai kepada Daud: "Pada hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, oleh sebab itu izinkanlah kiranya aku menancapkan dia ke tanah dengan tombak ini, dengan satu tikaman saja, tidak usah dia kutancapkan dua kali." Tetapi kata Daud kepada Abisai: "Jangan musnahkan dia, sebab siapakah yang dapat menjamah orang yang diurapi TUHAN, dan bebas dari hukuman?" Kemudian Daud mengambil tombak dan kendi itu dari sebelah kepala Saul, lalu mereka pergi. Tidak ada yang melihatnya, tidak ada yang mengetahuinya, tidak ada yang terbangun, sebab sekaliannya tidur, karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak. Setelah Daud sampai ke seberang, berdirilah ia jauhjauh di puncak gunung, sehingga ada jarak yang besar antara mereka. Tetapi Daud menjawab: "Inilah tombak itu, ya tuanku raja! Baiklah salah seorang dari orang-orangmu menyeberang untuk mengambilnya. TUHAN akan membalas kebenaran dan kesetiaan setiap orang, sebab TUHAN menyerahkan engkau pada hari ini kedalam tanganku, tetapi aku tidak mau menjamah orang yang diurapi TUHAN.  
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 40:5a) 

Tuhan itu pengasih dan penyayang  

Mzm. 103:1-2,3-4,8,10,12-13. 

Pujilah TUHAN, hai jiwaku!  Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku,  dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Refren) 

Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,  yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur,  yang memahkotai engkau  dengan kasih setia dan rahmat, (Refren) 

TUHAN adalah penyayang dan pengasih,  panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak dilakukan-Nya kepada kita  setimpal dengan dosa kita,  dan tidak dibalas-Nya kepada kita  setimpal dengan kesalahan kita, (Refren) 

Sejauh timur dari barat,  demikian pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya,  demikian TUHAN sayang  kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (1Kor. 15:45-49) 

L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus   Saudara-saudari, ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan. Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah. Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari surga. Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk 
surgawi sama dengan Dia yang berasal dari surga. Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang surgawi. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 13:34) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Aku memberikan perintah baru kepadamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku mengasihi kamu. 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 6:27-38) 

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Kata Yesus kepada murid-murid-Nya, "Tetapi kepada 
kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. 
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang diguncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi berbicara tentang mengasihi musuh. Tindakan ini amat bertentangan dengan semangat duniawi yang umumnya membenci musuh dan melakukan hal-hal jahat untuk mengalahkan atau menyusahkan musuh.  Untuk Yesus, hukum cinta merupakan hukum yang paling utama. Hukum ini berarti mencintai sesama kita seperti mencintai diri kita sendiri. Pelaksanaan atas hukum cinta ini mesti konsekuen. Sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri maka kita pun mencintai musuh-musuh kita dan berbuat baik kepada mereka yang membenci kita. Hal ini tentu tidak mudah tetapi itulah yang menandai kita sebagai pengikut Kristus.  Di zaman kini, kita alami bahwa orang Kristen lebih banyak tenang ketikamenghadapimasalah yang ditujukan kepadanya, seperti pengeboman, pembakaran, penganiayaan, penghinaan, atau pengusiran. Mengikuti perintah Tuhan, kita tidak 
membalas dengan tindakan yang jahat. Malah kita mendoakan mereka agar mereka bertobatdan tidak lagi berbuat jahat. Tindakan ini mengurangi atau meniadakan berkembangnya kebencian yang berujung pada pertikaian atau konflik yang 
berkelanjutan. Kita pun diajak untuk meneruskan kebiasaan baik ini agar ia menjadi kebiasaan dari seluruh umat manusia. Membalas kejahatan dengan kejahatan hanya akan menciptakan kejahatan baru dan meneruskan mata rantai kejahatan. Kejahatan hanya bisa dihentikan dengan cinta. Ketika cinta merajai hati kita, maka kebencian dengan sendirinya hilang.  Kita juga diajak untuk tidak menciptakan permusuhan di antara kita. Dalam hidup bersama, selalu ada 
pergesekan atau konflik. Namun, sebagai seorang Pengikut Kristus, kita upayakan jalan damai dalam menyelesaikannya. Kita duduk bersama dan bicara. Bisa jadi, pembicaraan itu tidak bisa berlangsung hanya sekali saja. Untuk hal seperti ini, kita butuh doa agar hati kita lebih jernih dan kita pun diinspirasi oleh Roh yang kudus menemukan jalan keluar yang baik bagi hidup bersama. Cintailah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.   

13. HENING SEJENAK 

14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan 
dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa dengan rendah hati kepada Allah Bapa yang 
mendengarkan setiap orang yang memohon kepada-Nya.  
P : Bagi para pemimpin Gereja. Semoga Allah selalu membimbing mereka agar senantiasa menyuarakan perdamaian dan secara aktif terlibat dalam usaha-usaha untuk membangun perdamaian dunia. Marilah kita mohon… 
P : Bagi para pemimpin bangsa. Semoga Allah menganugerahkan kebijaksanaan kepada mereka agar berusaha menyelesaikan setiap persoalan dengan cara-cara damai. Marilah kita mohon…  
P : Bagi mereka yang tertindas. Semoga mereka yang tertindas diteguhkan dalam cinta kasih Allah, supaya mereka tidak terbawa oleh arus kebencian terhadap sesamanya.  Marilah kita mohon….  
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita berdoa agar Allah menganugerahkan hati yang berbelas kasih dan penuh pengertian sehingga dapat mengasihi semua orang, tanpa membeda-bedakan.  Marilah kita mohon….  
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa maha pengasih, Engkau memperkenankan kami menyapa Engkau sebagai Bapa. Semua yang ada pada kami adalah anugerah-Mu. Dengarkanlah doa-doa yang kami panjatkan ini sebab kami tak dapat bertahan tanpa bimbinganMu. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.

U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan 
lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]  

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah kita memuji Dia: Terpujilah Engkau di Surga. 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, dan menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami memuji Engkau: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian 
bagi-Mu dengan berseru:

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati  komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se
paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni 
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, 
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:

P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa 
dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan 
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ---------------------------------------------------


18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah 
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  
Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  

P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  
[hening sejenak] 

P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan 
kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah 
sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku 
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu syukur yang sesuai. 

21. MENDOAKAN MAZMUR 23  

TUHAN adalah gembalaku,  takkan kekurangan aku. 
Ia membaringkan aku  di padang yang berumput hijau,  Ia membimbing aku ke air yang tenang; 
Ia menyegarkan jiwaku.  Ia menuntun aku di jalan yang benar  oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; 
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku,  
di hadapan lawanku;  Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;  pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahan belaka  akan mengikuti aku, seumur hidupku;  dan aku akan diam dalam rumah TUHAN  sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, 
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kita untuk bermurah hati kepada setiap orang seperti Bapa di surga. Ia menghendaki agar manusia mengalahkan rasa dendam dan amarah yang ada dalam dirinya dan hidup dalam kasih dengan semua orang, termasuk yang memusuhi dan membenci kita. Melalui perayaan ini, Ia menganugerahkan kekuatan cinta kasih kepada kita supaya kita mampu melakukannya.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Bapa, Engkau telah berkenan menghadirkan di tengah kami Sabda-Mu yang penuh daya bagi setiap orang beriman. Semoga kami dikuatkan oleh 
santapan Sabda sehingga mampu mengalahkan kejahatan yang ada di dalam diri kami. 
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  [hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.  
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News