TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 1 Maret 2025.
Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.
Sabtu 1 Maret 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa VII, Hari Sabtu Imam, Santo Felix III (II), Paus, Santo David, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Hijau.
Adapun Bacaan Liturgi Katolik Hari Sabtu 1 Maret 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Misa Minggu 2 Maret 2025 Pekan VIII Tahun C Lengkap Renungan Harian Katolik
Bacaan Pertama Sir. 17:1-15
Manusia diciptakan Tuhan dari tanah, dan ke sana akan dikembalikan juga. Ia menetapkan waktu tertentu bagi mereka dan sejumlah hari, sambil memberi mereka kekuasaan atas segala sesuatu diatas bumi,
Kepadanya dikenakan kekuatan yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri dan menurut gambar Allah dijadikan-Nya. Di dalam segala makhluk yang hidup Tuhan menaruh ketakutan kepada manusia, agar manusia merajai binatang dan unggas.
Lidah, mata dan telinga dibentuk-Nya, dan manusia diberi-Nya hati untuk berpikir. Tuhan memenuhi manusia dengan pengetahuan yang arif, dan menunjukkan kepadanya apa yang baik dan apa yang jahat.
la menanamkan mata-Nya sendiri di dalam hati manusia untuk menyatakan kepadanya keagungan pekerjaan Tuhan. Maka manusia mesti memuji nama Tuhan yang kudus untuk mewartakan pekerjaan-Nya yang agung.
Tuhan telah mengaruniai manusia pengetahuan lagi dengan memberi mereka hukum kehidupan menjadi milik pusaka. Perjanjian kekal diikat-Nya dengem mereka, dan segala hukum-Nya dipermaklumkan-Nya kepadanya.
Mata mereka telah melihat kemuliaan Tuhan yang agung, dan suara-Nya yang dahsyat telah didengar telinga mereka. la berkata kepada mereka: "Jauhilah setiap kelaliman," dan masing-masing diberi-Nya perintah mengenai sesamanya.
Langkah laku manusia selalu terbentang di hadapan Tuhan, dan tak tersembunyi bagi mata-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 103:13-14,15-16,17-18a
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu, bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
Bacaan Injil Mrk. 10:13-16
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu:
Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”
Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus, Pada Renungan Harian Sabtu 1 Maret 2025.
Dalam Bacaan Injil Markus 10:13-16 hari ini mengisahkan tentang orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka.
Anak kecil adalah yang terakhir dalam struktur keluarga dan juga dalam masyarakat. Mereka tidak diperhitungkan, dianggap tidak produktif dan bahkan menuntut perhatian lebih dari orang-orang dewasa.
Pada sisi lain, mereka sangat mudah untuk dieksploitasi dan ditindas karena ketidakberdayaan dan ketergantungannya pada orang-orang dewasa.
Para Umat diajak merenungkan bagaimana Yesus begitu kasih sayang menerima dan menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya dalam konteks hubungan mereka dengan Kerajaan Allah.
Ada dua hal ajaran pokok yang ditekankan dalam perikop yang diberikan diatas. Pertama-tama, Yesus ingin meluruskan status sosial anak-anak kecil yang berlaku pada jaman itu dengan menegur murid-murid-Nya untuk tidak melarang mereka itu datang kepada-Nya (Mrk 10: 14).
Dengan demikian Yesus menempatkan martabat anak-anak kecil itu setara dengan orang-orang dewasa disekeliling-Nya.
Suatu perwujudan kasih Yesus pada anak-anak kecil yang begitu dalam. Bahkan, Yesus menyatakan merekalah yang empunya Kerajaan Allah. Kebanyakan orang mengandalkan jasanya untuk memperoleh Kerajaan Allah, padahal Kerajaan Allah itu adalah karunia belaka.
Karena itu, kalau kita diajak menjadi seperti anak-anak kecil untuk menjadi yang empunya Kerajaan Allah, bukan terutama karena mereka polos, tanpa noda, jujur, rendah hati dan taat, melainkan karena mereka merasa tidak berdaya dan tidak mengandalkan kemampuannya sendiri serta menggantungkan seluruh hidupnya pada Allah.
Mereka sadar akan ketidakberdayaan dirinya dan pasarah kepada Allah, sebagaimana sikap anak-anak kecil terhadap orang dewasa.
Selanjutnya Yesus mengajak kita semua untuk menjadi seperti anak-anak kecil dalam menyambut Kerajaan Allah (Mrk 10: 15).
Setiap orang yang ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah harus datang kepada Allah dalam sikap sama seperti seorang anak datang kepada bapaknya yaitu siap menerima segala sesuatu dari Allah dengan hati yang sederhana dan penuh rasa terimakasih.
Di sisi lain, sebelumnya di Kapernaum Yesus secara demonstratif mengambil seorang anak kecil, menempatkannya di tengah-tengah para muridnya, dan memeluknya sambil berkata, "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku"(Mrk 9: 37). Bersikap ramah dan menerima orang yang paling kecil dan diremehkan berarti menerima Yesus, Allah Bapa dan Kerajaan-Nya.
Selain membiarkan anak-anak kecil itu datang kepada-Nya, Yesus juga menyambut dengan kasih sayang, memeluk dan memberkati mereka (Mrk 10: 16-17) yang melambangkan anugerah dan penerimaan Allah atas orang yang tidak berdaya dan tidak diperhitungkan.
Sebagai penutup, kita diajak untuk memberikan kasih sayang yang dalam pada anak-anak seperti Yesus dalam menyambut dan memberkati mereka dan sekaligus mendidik anak-anak kita dalam Tuhan untuk hidup secara kristiani. (Sumber the katolik.com).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News