Berita Sikka

Bupati Sikka Janji Perhatikan Kesejahteraan Guru Honorer dan Sekolah Wilayah Terisolir di Sikka

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PANTAU SEKOLAH - Bupati Sikka Juventus Prima Yoris saat memantau kondisi sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang, Dusun Wodong, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka NTT, Senin (10/3/2025). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Bupati Sikka Juventus Prima Yoris Kago berjanji akan memperhatikan kesejahteraan para guru honorer dan kondisi sekolah wilayah teriosolir di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang, Dusun Wodong, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Senin (10/3/2025). 

"Kita berharap ke depan ini bisa menjadi perhatian dari pemerintah berkaitan dengan kondisi sekolah dan insentif guru yang perlu kita perhatikan secara serius ke depannya,"ujarnya.

Juventus juga mengatakan sudah membangun komunikasi dengan Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia terkait gaji guru honorer di Kabupaten Sikka.

 

Baca juga: Bupati Sikka Jalan Kaki 6 Km Tinjau Sekolah dan Temui Guru Honorer di Kampung Wairbukang Sikka NTT

 

 

Saat berada di sekolah itu, Juventus menghubungi Stafsus Mendikdasmen namun terkendala jaringan internet sehingga batal melakukan video call.

"Saya sudah bicara dengan kadis (PKO-red), nanti akan kami diskusikan karena memang, pikiran saya ke depan kita perlu memberikan apresiasi kepada guru honorer apalagi di wilayah terpencil seperti ini, juga saya sudah komunikasikan dengan Stafsus Mendikdasmen, sudah WA tapi sebenarnya kalau jaringannya bagus bisa kita video call,"ungkapnya.  

Bupati Sikka Jalan Kaki 6 Kilometer

Untuk menjangkau sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang, Bupati Sikka itu harus berjalan kaki menempuh jarak tiga kilometer pada Senin (10/3/2025) pagi. Kunjungan itu untuk melihat langsung akses jalan dan kondisi sekolah jarak jauh di wilayah itu.

 

Baca juga: Derita Guru Honorer Bergaji 300 Ribu di Sikka, Tempuh Jarak 6 KM Lewati Hutan untuk Mengajar

 

Dia ditemani Vinsensia Ervina Talluma, guru honorer di sekolah itu yang setiap hari berjalan kaki bertemu siswanya di Kampung Wairbukang. Selain Vinesensia, personil TNI Koramil Talibura dan beberap staf bupati ikut dalam kunjungan itu.

Kunjungan itu juga setelah berita tentang pengabadian Vinsensia yang digaji Rp 300 ribu per bulan dan harus menempuh jarak 6 kilometer viral. 

Juventus juga ikut merasakan pengalaman Vinsensia, pukul 06: 30 Wita melakukan perjalanan panjang ke sekolah melewati hutan, mendaki bukit hingga harus menyebrangi kali agar tiba di sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang.

Saat tiba di sekolah jarak jauh itu, Bupati Sikka itu melihat kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru sekolah dasar itu di bawah pondok bekas bangunan taman baca.

Guru Honorer Gaji Rp 300 ribu per Bulan

Vinsensia Ervina Talluma, seorang guru honorer sekolah jarak jauh SDK 064 Watubala di Kampung Wairbukang, Dusun Wodong, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, NTT.

Menempuh jarak tiga kilometer untuk pergi mengajar di sekolah itu, begitupun sebaliknya saat pulang kembali ke rumahnya.

Melewati jalan setapak yang membela hutan hingga menyebrangi sungai, Vinsensia melakukannya sejak 5 Februari 2025 lalu.

Perjalanan yang tak mudah dan gaji seorang guru honorer yang harus ia terima hanya Rp 300 ribu per bulan. Gaji itu akumulasi uang komite Rp 150 ribu per bulan dan bantuan operasional sekolah (Bos) Rp 150 ribu per bulan. 

 

Baca juga: Berburu "Ipung" di Bendungan Nebe Sikka NTT, Muncul Setahun Sekali

 

Vinsensia tak menampik, semua ia lakukan demi mencerdaskan anak bangsa yang berada di Kampung Wairbukang. Ervina pun harus berjualan sembako di rumah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya.

"Kalau kondisi seperti ini untuk kami yang sudah berkeluarga memang sangat tidak cukup, tapi mau bagaimana demi anak-anak, tugas kami tetap jalankan seperti biasanya," ungkapnya pada Rabu (26/2/2025) lalu.

Terdapat 8 siswa kelas satu yang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah jarak jauh SDK SDK 064 Watubala di Wairbukang.

Sementara siswa kelas 2-6 tetap bersekolah di SDK 064 Watubala, Desa Wairterang, Kecamatan Waigete. Setiap hari mereka juga harus menempuh perjalanan 6 kilometer ke sekolah induk. (AWK)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News