Masa Prapaskah 2025

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu Prapaskah IV Minggu 30 Maret 2025 

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KAPELA TUAN MA - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 30 Maret 2025. Teks panduan tata perayaan ekaristi lengkap renungan harian katolik.

Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 30 Maret 2025.

Teks panduan tata perayaan ekaristi lengkap renungan harian katolik.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disiapkan untuk minggu IV Prapaskah.

Teks panduan tata perayaan ekaristi disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Baca juga: Bacaan Injil Katolik Minggu 30 Maret 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusyukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 

Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka bertemakan PRAPASKAH. 

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  

P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keempat dalam Masa Prapaskah. Kita akan mendengarkan bacaanbacaan yang berhubungan dengan belaskasih Allah. Dalam bacaan pertama, kita akan mendengarkan orang Israel yang mulai makan hasil bumi di Tanah Terjanji setelah mereka mengembara. Saat itulah, manna berhenti. Mereka sudah memiliki makanan sehingga manna berhenti. Tuhan menjaga mereka sampai mereka memiliki makanan.  Dalam bacaan kedua kita akan mendengarkan refleksi Rasul Paulus tentang penebusan yang terjadi 
melalui Yesus Kristus. Tuhan amat baik sehingga Yesus diutus untuk menyelamatkan kita. Rasul Paulus pun mengajak kita untuk datang kepada Yesus sehingga kita yang jauh dari Tuhan bisa merasakan kedekatan dengan Tuhan.  Dalam bacaan Injil kita akan mendengarkan kisah tentang anak yang hilang. Kisah ini mengajarkan kita untuk selalu membaharui diri kita, bertobat dan kembali kepada Tuhan. Tuhan selalu menanti kepulangan kita. Dia tidak mau kita tersesat. Ketika kita kembali kepada-Nya, Dia selalu menyambut kita dengan kegembiraan besar. Mari kita berbenah diri.   
[hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda 
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. 

U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  

P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. 
U : Amin.  

04. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa,  [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami bersyukur atas kemurahan hati-Mu yang menyelamatkan kami. Semoga kami selalu membuka hati kami terhadap Sabda-Mu sehingga kami selalu dekat kepada-Mu dan menikmati hasil penebusan itu di dalam kehidupan harian kami.  Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam 
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. 
U  : Amin.  

05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  

[Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

06. BACAAN PERTAMA (Yos. 5:9a,10-12) 

L : Bacaan dari Kitab Yosua. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu."  Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil 
negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

07. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 34:9a) 

Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan. 
Mzm. 34:2-3,4-5,6-7. 

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;  puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. Karena TUHAN jiwaku bermegah;  biarlah orang-orang yang rendah hati  mendengarnya dan bersukacita. (Refren) 

Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku,  dan melepaskan aku dari segala kegentaranku. (Refren) 

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya,  maka mukamu akan berseri-seri,  dan tidak akan malu tersipu-sipu. 
Orang yang tertindas ini berseru,  dan TUHAN mendengar;  
Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. (Refren) 

08. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:17-21) 

L : Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus  Saudara-saudari, siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan 
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakanakan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. 
Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Syukur kepada Allah.  

09. BAIT PENGANTAR INJIL (Luk. 15:18) 

P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 
P : Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata kepadanya: “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa.” 
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 

10. INJIL (Luk. 15:1-3,11-32)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas.  Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. Setelah dihabiskannya semuanya, 
timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan iapun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja 
pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya kepadanya. Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya. Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabatsahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersamasama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." 
P : Demikianlah Sabda Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

11. RENUNGAN SINGKAT 

Perumpamaan tentang anak yang hilang yang kita dengarkan dalam perayaan hari ini membawa banyak pesan untuk kita, terutama pesan tentang kemurahan hati Tuhan. Tuhan selalu terbuka menanti pertobatan kita. Hal yang menggembirakan bagi Tuhan adalah ketika kita kembali kepada-Nya. Pada kesempatan ini, kita dalami dua sosok dalam kisah ini, yaitu anak pertama dan anak bungsu.  Pertama, anak bungsu. Dalam kisah tadi kita 
dengarkan bahwa anak ini memilih untuk meminta harta warisan untuknya, lalu dia menjualnya dan uangnya ia pakai untuk hidup berfoya-foya, jauh dari keluarga dan dari orangtua. Sayangnya, karena tidak hati-hati dan hanya mengikuti kesenangan pribadi, ia pun jatuh miskin sampai melarat. Ia yang semula berfoya-foya, kini harus mengemis makanan hingga mau makan apa saja, termasuk makanan babi, yang bisa membuat perutnya terisi. Beruntung bahwa ia mau kembali kepada bapanya dan ia pun diselamatkan. Ia hidup kembali. Kita mendapatkan pelajaran yang amat berharga dari anak bungsu ini. Kadangkala kesenangan pribadi kita 
bisa menjauhkan kita dari keluarga di dunia ini dan keluarga di surga. Kesenangan atau keinginan kita yang tidak terkendali bisa menjadi jebakan yang menuntun kita kepada penderitaan, sengsara dan bahkan kematian. Kita diajak untuk melihat kembali kehidupan kita. Apa yang membuat kita makin jauh dari 
Tuhan? Anak-anak muda misalnya, sudah jarang untuk berkumpul berdoa bersama atau mengikuti perayaan Sabda atau Ekaristi. Tanpa disadari, kita sebenarnya menjadi anak bungsu yang tidak memelihara 
kehidupan iman kita. Di masa Prapaskah ini, mari kita benahi hidup kita. Kita evaluasi lagi kebiasaankebiasaan kita yang tidak baik dan kita tinggalkan. Kita tingkatkan kebiasaan-kebiasaan baik yang mendekatkan diri kita kepada Tuhan dan sesama.   Kedua, anak sulung. Ia disebut tetap setia di rumah bersama bapak. Dari pengakuannya, ia tidak pernah melanggar perintah bapaknya. Itu berarti ia adalah anak baik dan bisa diandalkan untuk menjaga keluarga dan orangtuanya, terutama ketika mereka sudah menjadi tua. Sayangnya, ia membenci saudara bungsunya. Ketika ia tahu bahwa bapaknya menerima kembali adik bungsunya, apalagi dengan pesta besar, ia menjadi marah. Ia bahkan tidak mau masuk untuk ikut merayakan kembalinya sang adik. Sang ayah pun harus menemuinya di luar rumah.  Kita juga bisa menjadi anak sulung ketika kita menjadi 
pribadi yang tidak peduli dengan sesama kita. Kita hanya memikirkan diri kita sendiri, sama seperti anak 
sulung itu yang hanya berpikir tentang dirinya. Kita diajak untuk saling memperhatikan satu sama lain. Semua orang adalah saudara kita. Ketika mereka bertobat dari kesalahan mereka, kita dukung mereka untuk hidup lebih baik lagi. Semoga oleh puasa dan refleksi selama masa Prapaskah ini, hati kita pun terbuka terhadap sesama, termasuk terhadap mereka yang kita jengkeli. Mari kita saling mendukung agar hidup kita pun menjadi lebih baik hari demi hari.  

12. HENING SEJENAK 
13. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan 
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku 
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

14. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, Allah Bapa menantikan kedatangan kita yang mau kembali kepada-Nya dan menolong kita dalam kesulitan. Maka marilah kita panjatkan doa kepada-Nya.  
P : Bagi pemimpin Gereja. Semoga mereka selalu bersemangat dalam mewartakan kebaikan Allah bagi semua orang agar semakin tergerak hati datang kepada Bapa untuk diperdamaikan dengan
Nya. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi pemimpin masyarakat. Semoga melalui sikap dan teladan hidup mereka, terciptalah hubungan yang baik dan saling menghormati di antara warga masyarakat dalam mengupayakan kebaikan bagi semua. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi sesama yang miskin. Kita berdoa agar sesama yang miskin harta dan miskin perilaku mampu 
mengalami belas kasih Tuhan melalui kebaikan dan kesabaran sesama sehingga mereka disemangati untuk menata kehidupannya secara lebih baik. 
Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita. Semoga kita lebih banyak berbuat daripada berbicara, dan dalam menyongsong Hari Raya Paskah ini, kita semakin menampakkan sikap belas kasih terhadap sesama. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Allah Bapa mahakudus, dengarkanlah doa kami, dan berilah kami keyakinan bahwa harapan kami akan terpenuhi dalam dan karena Kristus, Tuhan kami. 
U : Amin 

15. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

16. DOA PUJIAN   

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.] 

P : Saudara-saudari terkasih, Bapa yang maharahim berkenan mendatangi kita dan membuka mata hati kita, agar kita mampu melihat karya Allah dalam diri orang-orang yang kita jumpai hari ini. Maka marilah kita berseru: Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
P : Bapa yang mahabaik, Engkau sendiri yang telah memilih Daud dan mengurapinya. Kami bahagia bahwa Engkau masih memanggil di antara kami orang-orang yang Engkau utus 
untuk menggembalakan umat-Mu. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
P : Ya Bapa, Engkau telah menyembuhkan orang buta sejak kecil. Kami bersyukur atas anugerah indra 
penglihatan kepada kami, bahwa kami Engkau perkenankan menggunakannya sehingga kami mampu mengagumi ciptaan-Mu, dan menuntun orang lain ke jalan yang benar. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
P : Ya Bapa, dengan anugerah penglihatan yang Engkau berikan, kami dapat melihat dengan baik, 
mana yang baik dan mana yang jahat. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
P : Dengan demikian, ya Bapa, karena kesetiaan-Mu mendampingi kami, dengan mengutus Yesus 
Kristus, sebagai Terang Sejati kami dibebaskan dari kebutaan. Maka kami berseru: 
U : Sungguh agung Kristus, cahaya para bangsa. 
P : Maka ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan 
Bapa Suci Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki 
setempat], kami melambungkan madah pujian bagiMu dengan berseru: 
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau Lagu Prapaskah] 
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua 
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) 
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati 
komuni batin/rindu (lihat cara B).  

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

18A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 

P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan
Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.  
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan 
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang 
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita 
menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

18B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi 
bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari 
yang berada paling dekat saja. 

19B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri 

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, 
meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini 
di sini bersama kita.  Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. 
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Prapaskah 

20. MENDOAKAN MADAH PUJIAN MARIA (Luk. 1:46-55)  

Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,  Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan  kerendahan hamba-Nya.  Sesungguhnya, mulai dari sekarang  segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa  telah melakukan perbuatan-perbuatan besar 
kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun  atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya  dengan perbuatan tangan-Nya dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik  kepada orang yang lapar,  dan menyuruh orang yang kaya  pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya,  karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

21. AMANAT PENGUTUSAN 

P : Saudara-saudari, kita sudah merenungkan Sabda Tuhan. Kita diteguhkan oleh kemurahan hati Tuhan 
yang selalu menanti kepulangan kita. Karena itu, mari kita membenah diri kita. Jika selama ini kita menjauhkan diri dari Tuhan, maka kini kita diundang untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Mari di masa Prapaskah ini kita berbenah agar kita pun layak menikmati buah penebusan yang terjadi dalam dan melalui Yesus Kristus, Tuhan kita.  

22. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, bantulah kami untuk selalu teguh hati dalam mengikuti-Mu. Ketika kami menjauhkan diri daripada-Mu, gerakkanlah hati kami untuk kembali kepada-Mu. Kuatkanlah langkah dan kehendak kami bila kami sedang berada dalam upaya bertobat dari kesalahan dan dosa kami.  
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

23. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang 
kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.  

U  : Syukur kepada Allah.  

24. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus.  
U  : Amin.  

25. LAGU PENUTUP 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News