Ia tidak takut menegaskan sesuatu yang belum pernah dikatakan, jika hal itu dapat menggugah dan mencerdaskan umat.
Baginya, pekerjaan yang baik bukanlah soal kuantitas, tetapi kualitas: efektif dan efisien.
Pena dan Bahasa sebagai Alat Pewartaan
Mgr. Petrus adalah sosok yang tekun menulis. Tulisannya tidak hanya memuat pemikiran mendalam, tetapi juga menunjukkan kegigihannya dalam mendokumentasikan pengalaman, harapan, dan pengajaran Gereja.
Tak hanya itu, kefasihannya dalam berbahasa Inggris menjadi kekuatan tersendiri.
Banyak dokumen Gereja diterjemahkannya sendiri dengan rapi dan bertanggung jawab demi kemudahan umat di Keuskupan Agung Kupang.
Itu adalah bentuk kepedulian intelektual dan pastoral yang patut diapresiasi.
Disegani karena Integritas
Sebagian orang, terutama yang tidak mengenalnya secara dekat, bisa saja salah paham akan gaya komunikasinya yang blak-blakan.
Namun mereka yang pernah mendengarnya berbicara atau bekerja bersamanya, tahu bahwa ketegasan itu lahir dari kejujuran dan tanggung jawab moral.
Ia tidak menyukai basa-basi; ia berbicara sesuai dengan apa yang diyakini benar. Dan karena itulah ia disegani: bukan karena kekuasaan, melainkan karena integritas dan orisinalitas pikirannya.
Relasi yang Dirawat, Kemandirian yang Dijaga
Mgr. Petrus adalah pribadi yang memiliki jaringan relasi luas, baik di dalam negeri maupun lintas negara.
Ia tidak hanya membangun relasi, tetapi merawatnya dengan sungguh. Namun, yang menarik dari dirinya adalah bahwa di tengah jaringan luas itu, ia tidak pernah kehilangan kemandirian berpikir.
Ia adalah pribadi yang tidak bisa didikte. Ia berjalan dengan langkahnya sendiri, mengarahkan perahu Gereja lokal dengan kompas nilai-nilai yang diyakininya secara mendalam.