Tawuran di Kupang

Tawuran Antar Pemuda di Kupang NTT, Dipicu Lampu Motor dan Buang Air Kecil

Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MEDIASI - Personel TNI dan Polisi saat melakukan mediasi antar pemuda di Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Minggu 6 April 2025.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Alexandro Novaliano Demon Paku
       
TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Tawuran antar kelompok pemuda Kabupaten Kupang menyebebakan enam pemuda alami luka-luka. 

Tawuran antar kelompok pemuda itu terjadi di depan SD GMIT Manumuti Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (5/4/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 Wita. 

Tawuran antar pemuda Desa Mata Air dan pemuda Manumuti sudah diketahui oleh Kapolres Kupang.

Kapolres Kupang AKBP Rudy Junus Jacob Ledo, S.I.K., S.H melalui Kasat Reskrim Polres Kupang AKP Yeni Setiono, S.H membenarkan adanya kejadian tersebut.

Baca juga: Kronologi Tawuran Dua Kelompok Pemuda di Tarus, Kupang, Dipicu Salah Paham Lampu Motor

 

"Kejadiannya dini hari tadi antara kelompok pemuda Desa Mata Air dan pemuda Manumuti, kejadian tersebut mengakibatkan enam orang pemuda dari kedua belah pihak mengalami luka-luka dan tiga di antaranya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Kupang sedangkan tiga lainnya dirawat di RS Leona Noelbaki, "ujar AKP Yeni Setiono. 

Diketahui, pemuda yang mengalami luka-luka adalah JB (20), RS (22), AO (31), RM, JCA (20) dan GT (20).

Menurut AKP Yeni, penyebab tawuran dipicu akibat adanya kesalahpahaman. 

Ia mengatakan, sekitar pukul 00.30 Wita, JB dan rekan-rekannya pulang dari arah Oesapa dan berhenti di depan Alfamart Tarus, tempat sejumlah pemuda menggelar lomba lari. 

JB meminta agar kegiatan tersebut dibubarkan, lalu bersama rekan-rekannya duduk sambil mengonsumsi minuman keras di lokasi tersebut

Beberapa saat kemudian, JA dan kawan-kawannya datang untuk mengisi BBM di kios sekitar. 

Namun lampu motor JA yang tidak dimatikan dan menyorot ke arah JB yang pada saat itu sedang buang air kecil, menjadi pemicu keributan ini. 

Dari sinilah cekcokan dimulai. Umpatan terlontar dan berujung pada pemukulan terhadap JA, yang dilakukan oleh JB dan teman-temannya.

Merasa dikeroyok, JA kembali ke Cabang Surya dan memberitahukan kejadian itu kepada rekan rekannya.

Mendengar rekannya di pukul GT dan SD, mendatangi lokasi dengan membawa batu dan kayu, hingga bentrokan pun tak terhindarkan.

Halaman
12