L : Bacaan dari Surat Paulus kepada jemaat di Roma. Saudara-saudari, 3tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 4Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. 6Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. 7Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. 8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 9Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 10Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. 11Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
13. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren:
Alleluia, Alleluia, Allelluia
Mazmur (Mzm. 118:1-2,16ab,17,22-23)
Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! “Kekal abadi kasih setia-Nya”.
Biarlah Israel berkata: “Kekal abadi kasih setia-Nya”. (Refren) Tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!" Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. (Refren)
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Hal itu terjadi dari pihak TUHAN,
suatu perbuatan ajaib di mata kita. (Refren)
14. ALLELUIA
Pemimpin menyanyikan Alleluia meriah, yang diulangi oleh
seluruh yang lain, tiga kali berturut-turut dengan setiap kali
tanda nada naik satu nada.
3 5
Al—le - 675 5 65 5 675 556 5i 67 6 5 || - -
lu - ya.
15. INJIL (Luk. 24:1-12)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan
kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu.
Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceritakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain. Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersamasama dengan mereka memberitahukannya kepada
rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataanperkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuanperempuan itu. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
16. RENUNGAN SINGKAT
Kita baru saja mendengarkan kisah kebangkitan Yesus Kristus. Satu hal yang mendapat perhatian dalam kisah Injil ini adalah tentang batu penutup makam. Sebagai penutup makam, ia berguna untuk menjaga makam itu dari pengrusakan. Namun, ketika para perempuan itu datang, batu itu telah terguling dan makam pun terbuka. Terbukanya batu ini membantu para perempuan untuk masuk ke dalam makam dan menjumpai makam yang kosong karena Yesus sudah bangkit. Batu ini memberikan simbol yang baik sekali bagi kita sekalian. Batu bisa memjadi simbol ketertutupan batin kita yang menyebabkan kita orang lain dihambat untuk melihat Tuhan. Kita bisa menjadi penghalang bagi sesama untuk menjumpai Tuhan. Batu seperti itu harus kita gulingkan di malam Paskah ini. Selama masa Prapaskah, kita tentu membaharui diri kita dengan puasa, doa dan amal. Kita berpuasa dan berpantang dengan makanan tertentu agar kita bisa membantu sesama yang berkekurangan. Kita pun memiliki niat-niat tertentu yang ingin kita bangun, demi meningkatkan kesehatan diri dan kekokohan iman kita. Semuanya telah kita lewati. Ada yang bisa dilewati dengan mudah, namun tak jarang banyak yang melewatinya dengan penuh perjuangan. Meskipun demikian, harus kita akui pula bahwa ada
juga hal-hal yang sulit kita lepaskan atau singkirkan. Mungkin kita belum bisa memaafkan sesama kita, atau mungkin pula hati kita masih tertutup terhadap kebaikan sesama. Itulah batu-batu yang kita upayakan untuk disingkirkan. Jika hingga kini kita belum bisa menyingkirkan batu itu dari dalam hati kita, maka mohonlah rahmat kekuatan dari Tuhan agar kita mampu menggulingkannya. Biarkanlah batu itu
digulingkan agar kita pun turut bangkit bersama Tuhan. Semakin lama kita membiarkan batu itu menutupi hati kita, semakin kita menjauh dari kebangkitan hidup kita. Mari kita bangkit bersama Tuhan. Semoga kebangkitan Tuhan membawa keselamatan dan kelegaan dalam batin kita. Sama seperti di balik salib, selalu ada
kebangkitan, maka di balik setiap penderitaan kita, selalu ada hal yang menggembirakan. Serahkan semuanya kepada Tuhan, dan Ia akan menopangmu.
Selamat pesta Paskah.
17. HENING
18. SYAHADAT
P : Kini, marilah kita menyatakan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah,
Bapa yang mahakuasa…..
19. DOA UMAT
P : Saudara-saudari seiman, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga, yang telah membangkitkan Yesus Kristus, Putra-Nya, dari kematian, agar kita dapat menemukan hidup sejati pada-Nya.
P : Bagi Gereja Kudus. Kita berdoa semoga seluruh Gereja menghayati peristiwa agung ini secara penuh hormat dan khidmat, sehingga iman dibangkitkan, harapan diperkokoh dan cinta kasih diperteguh dalam diri seluruh umat beriman. Marilah kita
mohon....
P : Bagi para pemimpin pemerintahan. Kita berdoa kepada Allah Bapa, semoga kebangkitan Yesus Kristus, Putra-Nya, menjiwai para pemimpin dan seluruh rakyat. Semoga berkat kekuatan rahmat Allah, mereka meneruskan pengembanan tugastugas demi kesejahteraan bersama secara lebih bijaksana dan bertanggung jawab. Marilah kita mohon....
P : Bagi para baptisan baru. Semoga proses pematangan iman mereka berjalan dengan baik berkat pendampingan Gereja semesta terutama umat di lingkungan sekitar mereka. Semoga mereka pun semakin aktif mengambil bagian dalam
berbagai kegiatan Gereja. Marilah kita mohon....
P : Bagi kita yang hadir di sini. Kita berdoa semoga kita selalu ingat dan sadar akan janji pembaptisan kita, mendobrak cara hidup lama yang menjauhkan kita dari Tuhan dan sesama. Semoga kebangkitan Kristus memperteguh kita dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab kita sehari-hari. Marilah kita
mohon....
P : Demikianlah, ya Bapa, doa-doa yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkannya, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
20. KOLEKTE
[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.
21. DOA PUJIAN
[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap ke altar dan umat berdiri dan setiap kali mendaraskan aklamasi bersama.]
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan terceraiberai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).
22A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Hal ini perlu dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, dan diatur sesuai dengan petunjuk dari Pastor Paroki, termasuk dari mana memperoleh Sakramen Mahakudus yang telah dikonsekrasi kan dan di mana diletakkannya] Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untukmenyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
23A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
24A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. -------------------------------------
22B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
23B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
24B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh.15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Paskah, atau lagu AKU RINDU.
AKU RINDU Madah Bakti no. 289
1. Aku rindu, akan kedatangan-Mu di dalam batinku. Biarpun aku tak pantas, menyambut Tubuh Darah-Mu. (Refr.)
2. Ku percaya akan Sabda-Mu yg membawa kehidupan. Aku serahkan cintaku pada-Mu, Juru s’lamatku. (Refr.)
3. Ya Tuhanku, cinta kasih-Mu Kau curahkan kepadaku. Kini ku balas cinta-Mu dengan mengikuti Dikau. (Refr.)
4. Aku rindu, akan Tuhan, Aku rindu akan kedatangan-Mu ya Tuhan. (Refr.)
25. MENYANYIKAN SATU LAGU KEBANGKITAN
26. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, peristiwa Paskah
membuka dunia yang sungguh baru bagi kita. Yesus telah dibangkitkan oleh Allah dalam kekuatan Roh Kudus. Paskah Tuhan menjadi paskah kita. Para pengikut Kristus tidak lagi dibebani oleh dosa, sebab Kristus pemenang atas maut telah
mengalahkannya. Maka kita semua sebagai anakanak Paskah hendaknya bersukacita dalam Tuhan dan dengan penuh optimis iman, berjalan maju meraih masa depan.
27. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah, Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur
atas malam ini, karena Engkau telah memancarkan cahaya-Mu atas kami, yaitu YesusKristus, Putra-Mu terkasih. Kami bersyukur kepada-Mu atas
pengharapan akan hidup, yang telah Engkau bangkitkan di dalam hati kami. Kami bersyukur kepada-Mu, karena Engkau perkenankan mendengarkan Sabda-Mu serta memuji kasih setiaMu. Kami mohon, semoga kami tetap merasa bahagia atas hidup yang Engkau anugerahkan kepada kami; semoga kami tetap menjadi umat-Mu
dan Engkau adalah Allah kami. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
28. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda merayakan kebangkitan Tuhan kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
29. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk menjadi saksi Kabar Gembira kemenangan-Nya.
U : Amin.
30. LAGU PENUTUP (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainya di Google News