Oleh: P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak teks misa malam Jumat Agung 18 April 2025.
Teks misa malam Jumat agung mengenang wafat Yesus lengkap dengan renungan harian Katolik.
Teks misa malam Jumat agung disusun oleh P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD.
Ikuti misa malam Jumat agung dengan penuh iman.
Baca juga: Teks Jalan Salib Jumat Agung 18 April 2025, Mengenang Sengsara Yesus hingga Wafat
▪ Umat Tuhan berkumpul bersama di dalam Kapela atau tempat doa. Kapela atau tempat doa itu tidak didekorasi apapun.
▪ Sedapat mungkin, untuk kekhusukansuasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
▪ Sebelum perarakan, seorang Komentator akan membacakan
Kata Pembuka berikut ini.
01. KATA PEMBUKA oleh Komentator
Saudara-saudari seiman dalam Kristus, hari ini kita berkumpul bersama untuk memperingati sengsara Tuhan kita Yesus Kristus dan wafat-Nya di kayu salib. Kita merayakannya dengan hati terbuka dan rasa syukur atas karunia cinta kasih Allah yang sedemikian mengagumkan. Perayaan ini akan dimulai dengan perarakan masuk dalam keheningan tanpa nyanyian, tanpa tanda salib dan salam, dilanjutkan dengan Upacara Sabda. Kisah Sengsara Tuhan kita merupakan bagian utama perayaan ini. Kita diajak untuk mendengarkan dan mengikuti Kisah Sengsara ini dengan penuh
perhatian. Sesudah itu akan dilanjutkan dengan Doa Umat Meriah untuk menyampaikan berbagai ujud-ujud Gereja. Kemudian dilanjutkan dengan upacara Penyembahan Salib. Setiap orang diberi kesempatan juga untuk menyembah Salib sebagai ungkapan kasih kepada Tuhan yang telah rela menderita sengsara untuk kebahagiaan hidup kita.
[Jika ada penerimaan komuni]
Akhirnya, dalam perayaan ini kita akan mempersatukan diri secara lebih mesra
dengan Yesus Tuhan dengan menyambut Tubuh-Nya yang suci. Marilah kita berdiri untuk memulai perayaan kita mengenangkan wafat Tuhan Yesus Kristus.
▪ Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Umat tetap berdiri dalam suasana hening.
▪ Pemimpin atau Pemandu Upacara berarak masuk menuju altar (tanpa diiringi lagu pembuka) lalu berlutut di depan altar untuk mengenangkan wafat Tuhan Yesus. Ketika ia berlutut, semua umat juga berlutut.
▪ Lalu Pemimpin bangkit (umat pun berdiri) dan kemudian Pemimpin menuju tempatnya dan melanjutkan ibadah dengan tanpa membuat Tanda Salib.
Lalu TANPA TANDA SALIB, Pemimpin langsung berkata:
P : Hari ini Gereja berkabung, karena Yesus Tuhan kita wafat di salib. Tidak ada kata-kata yang bisa kita ungkapkan karena Tuhan yang amat mencintai kita, rela mati di salib untuk kita. Ia sendiri mati di tangan manusia yang hendak diselamatkan-Nya. Kita berkumpul bersama untuk mengenangkan kematian-Nya. Ibadah kita ini akan terdiri dari tiga bagian, yaitu Liturgi Sabda, penghormatan salib dan komuni. Kita akan dihantar untuk mengenangkan dan merasakan penderitaan Tuhan Yesus demi
menyelamatkan kita. Terhadap misteri sengsara dan wafat Tuhan, marilah kita mengambil sikap hening.
[Sesudah hening sesaat, Pemimpin melanjutkan dengan Doa Pembuka].
02. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa dan kekal, Engkau menghimpun umat-Mu berkumpul di sini, pada hari agung ini. Kami hendak mengenangkan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersengsara dan wafat di kayu salib. Kami mohon, tariklah kami semua kepada salib Putra-Mu, agar kami semakin memahaminya sebagai satu-satunya harapan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.
03. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan yang berbicara
tentang kematian Sang Mesias. Bacaan-bacaan berikut ini agak panjang, tetapi kita diajak untuk turut serta merasakan penderitaan Tuhan kita
Yesus Kristus melalui bacaan-bacaan ini.
04. BACAAN PERTAMA (Yes. 52:13-53:12)
L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Allah bersabda: “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi. Demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kenatulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya. Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak”.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
05. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 31:5)
Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kupercayakan jiwaku.
Mzm. 31:2,6,12-13,15-16,17,25.
1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, Jangan sekali-kali aku mendapat malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku;
Sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. (Refren)
2. Di hadapan semua lawanku aku tercela, Tetangga-tetanggaku merasa jijik,
para kenalanku merasa ngeri; Mereka yang melihat aku cepat-cepat menyingkir. Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati, Telah menjadi seperti barang yang pecah. (Refren)
3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, “Engkaulah Allahku!”
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu. Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku
dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku! (Refren)
4. Buatlah wajahmu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, Selamatkanlah aku oeh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan. (Refren)
06. BACAAN KEDUA (Ibr. 4:14-16;5:7-9)
L : Bacaan dari Surat kepada orang Ibrani. Saudara-saudara, kita mempunyai seorang imam agung mulia yang sudah sampai ke surga, yakni Yesus, Putra Allah. Hendaknya kita berpegang teguh pada pengakuan iman itu. Kita mempunyai imam agung bukan yang tak mampu turut merasakan kelemahan kita, melainkan yang telah dicobai dalam segala hal seperti kita, hanya Ia tidak berdosa. Maka marilah kita dengan penuh harapan menghadap takhta rahmat Allah, untuk memperoleh belas kasih serta mendapatkan rahmat dan pertolongan pada saat kita memerlukannya. Di masa hidup-Nya di dunia ini, Yesus memanjatkan doa dan permohonan disertai keluhan dan tangisan kepada Allah yang dapat menyelamatkan-Nya dari maut. Dan sebab takwa, Ia didengarkan oleh Allah. Meskipun Ia Putra Allah sendiri, ia tetap taat dalam
derita-Nya. Dan setelah mencapai kesempurnaan, Yesus menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. BAIT PENGANTAR INJIL
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
P : Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab itulah Allah mengagungkan Dia, dan menganugerahkan nama yang paling luhur kepada-Nya.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja Mulia dan Kekal
08. INJIL (Yoh. 18:1-19:42)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
[Dalam teks ini hanya diambil teks yang singkat, tetapi seharusnya membaca teks yang lengkap: Yoh. 18:1 – 19:42]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes.
TIDAK ada tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan. Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengahtengah. Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi." Jawab
Pilatus: "Apa yang kutulis, tetap tertulis." Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:
"Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubahKu." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu. Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada
ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci :"Aku haus!" Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "SUDAH SELESAI." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
▪ Hening sejenak.
▪ Semua diajak untuk berlutut di hadapan salib yang masih terselubung, dengan berkata.
“MARI KITA BERLUTUT MENGENANGKAN TUHAN KITA
YANG WAFAT”.
▪ Sesudah berlutut sesaat, semua kembali duduk. Pemimpin melanjutkan bacaan. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orangorang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada
Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang
memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan
ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam." Sesudah itu Yusuf dari Arimatea ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kirakira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil
mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru
yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
09. RENUNGAN SINGKAT
Kita barusan mendengarkan kisah sengsara Yesus Kristus yang lengkap, mulai dari pengadilan hingga pemakaman. Jika kita merasa lelah mendengarkan bacaan ini, maka kita bisa membayangkan betapa lelahnya Yesus yang menjalaninya. Salah satu hal yang amat menonjol dalam kisah sengsara Yesus ini adalah pilihan Yesus untuk diam atau tidak banyak bicara. Tindakan Yesus ini bukan disebabkan karena Dia
bersalah. Yesus sama sekali tidak bersalah. Dia difitnah dan dijadikan bersalah karena desakan banyak pihak. Pilatus sendiri mengetahui bahwa Yesus tidak bersalah setelah menanyakan langsung kepada Yesus. Namun, Pilatus tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong Yesus. Dia lebih suka menyelamatkan posisinya. Yesus
tidak mempersulit situasi dengan perkataan-perkataan pembelaan yang bisa saja menimbulkan lebih banyak kekacauan. Ia menerima dengan sabar karena Ia tahu
bahwa tidak ada gunanya bersoal jawab dengan mereka semua. Ketika Yesus berbicara, perkataanperkataan yang keluar dari mulut-Nya hanyalah perkataan
yang menenangkan, perkataan pengampunan dan perkataan penyerahan diri. Ia tidak menyusahkan seorang pun dengan tindakan dan perkataan-Nya. Ketenangan Yesus ini menginspirasi kita juga untuk menghadapi setiap kesulitan hidup kita dengan tenang. Ketika kita berhadapan dengan soal hidup, mungkin baik juga kita menjaga kata-kata yang keluar dari mulut kita, agar kita tidak mengompori atau mempersulit
persoalan yang sudah ada. Kita memang perlu membela atau mempertahankan diri, tetapi kita belajar untuk tidak menambah persoalan yang baru. Tidak mudah untuk menjadi seperti Yesus, tetapi kita mesti belajar untuk menenangkan dan menguasai diri kita ketika kita menghadapi situasi sulit. Selain itu, kita pun belajar untuk mendengarkan orang lain, termasuk mereka yang dikatakan berdosa atau bersalah. Bisa jadi, mereka adalah korban dari mulut-mulut panas orang lain yang tidak bertanggung jawab. Kita bisa menjaga diri dan sesama kita, dengan menguasai diri
kita dan menguasai kata-kata yang keluar dari mulut kita, karena Yesus saja disalibkan karena menjadi korban manipulasi dan kata-kata yang penuh tipuan.
10. DOA UMAT MERIAH
Doa umat meriah diucapkan oleh Pemandu ibadat sendiri. Sebaiknya dinyanyikan. Contoh lagu bisa lihat panduan dari Buku Perayaan Sabda Hari Minggu dan Hari Raya Tanpa Imam untuk Masa Khusus hal. 214-215.
P : Umat yang terkasih, Allah merelakan Putra-Nya bagi kita. Bersama karunia-Nya yang mahabesar itu, tidakkah Ia akan memberikan kepada kita segala yang baik dan berguna, jika kita memohonkan kepada-Nya? Karena itu, marilah dalam kebersamaan dengan semua saudara seiman di seluruh dunia, kita menyampaikan kepada Allah beberapa ujud yang menyangkut kepentingan Gereja dan masyarakat.
P : Bagi Gereja
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa untuk Gereja Katolik yang kudus. Semoga Allah berkenan menganugerahkan damai kepadanya, mempersatu
kan dan melindunginya di seluruh dunia. Semoga Allah melanjutkan karya belas kasih-Nya terhadap semua putra-putri-Nya, agar mereka bertekun
mengimani nama Tuhan dengan setia. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi Bapa Suci
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa bagi Bapa Suci, Paus Fransiskus, yang telah dipilih Allah untuk memangku jabatan uskup. Semoga Allah
berkenan melindungi dia, sehingga tetap sehat walafiat serta dipenuhi kebijaksanaan dan ketabahan untuk memimpin umat dengan baik. Semoga umat yang dipimpinnya, dengan setia mengikuti segala bimbingannya sehingga semakin
berkembang dalam iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi para pejabat Gereja dan segala lapisan umat.
Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa pula untuk Uskup kita…, untuk semua Uskup, Imam, Diakon, untuk semua pejabat Gereja, dan untuk semua pemimpin umat di tiap-tiap jemaat, dan juga untuk semua anggota Gereja. Semoga masing-masing, sesuai dengan rahmat yang dianugerahkan Tuhan kepadanya, mengabdi
kepada Allah dengan setia dan penuh iman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen.
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun memelihara mereka yang telah bersatu di dalam Gereja-Nya. Semoga semua orang yang telah
dikuduskan Allah dalam Sakramen Pembaptisan, dipersatukan-Nya pula dalam iman dan cinta kasih.
Marilah kita mohon….
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi kesatuan umat Kristen
Marilah kita berdoa bagi semua saudara kita yang mengimani Kristus. Hanya Allah yang sanggup menghimpun mereka yang tercerai-berai; Ia pun memelihara mereka yang telah Bersatu di dalamnya. Semoga semua orang yang telah dikuduskan Allah dalam Sakramen Pembaptisan, dipersatukan-Nya pula dalam iman dan cinta kasih. Marilah kita
mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi mereka yang belum mengimani Kristus.
Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita yang belum mengimani Kristus. Semoga mereka dengan hidup jujur di hadapan Allah, dapat menemukan kebenaran serta jalan keselamatan, berkat terang Roh Kudus serta kesaksian kaum beriman. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah. Marilah kita berdoa pula untuk saudara-saudari kita yang tidak mengenal Allah. Allah telah menanamkan ke dalam hati tiap manusia hasrat untuk mengenal Penciptanya dan menemukan ketentraman jiwa. Semoga di tengah awan gelap kehidupan ini, segala manusia melihat titik cerah kasih sayang Allah. Semoga mereka pun terkesan oleh kesaksian hidup umat beriman dan dengan gembira menyambut kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bagi para pemimpin negara. Marilah kita berdoa pula bagi semua pemimpin
negara. Semoga berkat bimbingan dan perlindungan Allah, mereka sanggup mengusahakan perdamaian dan kesejahteraan sejati bagi seluruh rakyat, dan menjamin kebebasan beragama.
Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Marilah kita panjatkan doa pula bagi saudarasaudara yang menderita. Semoga Allah berkenan melenyapkan segala penyakit, menjauhkan kelaparan, menguatkan para tahanan, mengembalikan para pengungsi, melindungi orang yang sedang dalam perjalanan, mengantar pulang para perantau, dan menganugerahkan keselamatan abadi kepada semua yang telah meninggal. Semoga mereka sekalian bergembira karena mengalami belas kasihan Allah serta bantuan rahmat-Nya. Marilah kita mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
P : Bapa yang mahabaik dan mahakuasa, begitu besar cinta kasih-Mu kepada manusia, sehingga Engkau menyerahkan Putra-Mu yang tunggal untuk kami, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya, tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sudilah mendengarkan serta mengabulkan doa-doa yang telah kami panjatkan kepada-Mu, demi PutraMu yang terkasih, Yesus Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami.
U : Amin
11. PENGHORMATAN DAN PENYEMBAHAN SALIB
Pemimpin berdiri dan menuju pintu masuk Kapela. Di situ sudah diletakkan Salib yang masih terselubung. Umat diajak untuk mengarahkan pandangan ke pintu masuk Kapela, dengan komentar berikut.
P : Sekarang kita memasuki upacara penghormatan salib. Kita akan memulainya dengan perarakan Salib Suci ini. Saya akan membuka selubung salib ini dan kita akan memandang ke arah Salib, tempat bergantung Sang Juru Selamat kita. Kita diminta
mengarahkan hati dan pandangan mata kita pada Salib ini, lalu menyanyikan bersama jawaban atas undangan untuk melihat Salib ini. [Pemimpin lalu membuka membuka seluruh selubung salib pada bagian kepala, menyusul bagian lengan kanan, dan terakhir seluruh kain dibuka. Setiap kali ia memperlihatkan salib itu kepada yang hadir, sambil berkata (atau bernyanyi
jika bisa bernyanyi):]
P : Lihat kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia
U : Marilah kita sembah.
▪ Dialog ini diulangi tiga kali, dengan tidak terburu-buru. Tempatnya adalah di bagiandepan pintu masuk Kapela, di bagian tengah Kapela, dan di depan altar
(dengan Salib dihadapkan kepada umat)
▪ Setelah selesai, Salib lalu diletakkan di atas meja atau tempat yang layak diapiti oleh lilin bernyala.
P : Saudara-saudari terkasih, kita diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terhadap Yesus yang tersalib demi keselamatan kita. Kita tetap menjaga suasana khidmat kita ini dengan berdoa pribadi dan menyanyikan lagu bersama.
▪ Menyanyikan lagu yang bertemakan SALIB.
▪ Setelah itu dilanjutkan dengan KOMUNI BATIN.
Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).
12A. Cara A: DENGAN KOMUNI
[Dikonsultasikan dengan Pastor Paroki, terutama menyangkut dari mana memperoleh Sakramen Mahakudus] Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembahdalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari separoki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]
13A. BAPA KAMI
Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
14A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuanNya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. ------------------------------------
12B. Cara B. TANPA KOMUNI
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing.
13B. BAPA KAMI
Berdiri
P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni
yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja.
14B. DOA KOMUNI BATIN
Berlutut/berdiri
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurangkurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Sengsara.
15. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari terkasih, Kristus telah wafat bagi kita untuk menyelamatkan kita. Kita menyatakan hormat kita kepada-Nya yang tergantung di kayu salib. Marilah kita merenungkan betapa besarnya kasih Tuhan Yesus, sehingga rela mengurbankan nyawa bagi kita. Bersama Kristus yang dimakamkan, marilah kita melanjutkan permenungan kita dalam keheningan sampai besok sore.
16. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Kami mohon peliharalah karya belas kasih-Mu dalam diri kami. Semoga kami, karena telah mengambil bagian dalam misteri Paskah, Engkau perkenankan hidup penuh bakti kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
17. PEMBUBARAN UMAT
Untuk pembubaran umat, Pemimpin mengajak umat:
P : Marilah kita memohon berkat Tuhan sambil menundukkan kepala.
Pemandu berdiri menghadap umat, dan sambil mengulurkan tangan kanan ke arah mereka, dan berdoa: Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat berlimpah ke atas umat-Mu ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan, tumbuhkanlah iman yang kudus berikanlah jaminan penebusan yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
U : Amin
Dengan menjawab Amin, Ibadah telah selesai. Tidak ada
TANDA SALIB dan Pengutusan. Kita berkabung atas kematian Yesus, Tuhan kita.
Bisa menyanyikan lagu Penutup. (kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News