Panduan Perayaan Ekaristi

Panduan Tata Perayaan Ekaristi Minggu 11 Mei 2025, Pekan IV Paskah

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN HARIAN KATOLIK - Gereja Katolik Yesus Kerahiman Ilahi, Aeramo di Kabupaten Nagekeo.Mari simak teks panduan tata perayaan ekaristi Minggu 11 Mei 2025. Panduan Tata Perayaan Ekaristi disiapkan untuk Minggu IV Paskah dan hari Minggu panggilan.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN   

Refren (Mzm. 100:3c) 
Kita ini umat-Nya  dan kawanan domba gembalaan-Nya. 

Mzm. 100:2,3,5 

Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita,  datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! 
(Refren) 

Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah;  Dialah yang menjadikan kita  dan punya Dialah kita,  umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. (Refren) 

Sebab TUHAN itu baik,  kasih setia-Nya untuk selama-lamanya,  dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun. (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Why. 7:9,14b-17)  

L : Bacaan dari Kitab Wahyu  Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: "Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!" Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah, sambil berkata: "Amin! puji-pujian dan kemuliaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin!" Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?" Maka kataku kepadanya: "Tuanku, tuan mengetahuinya." Lalu ia berkata kepadaku: "Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait Suci-Nya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi. Sebab 
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akanmenuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Yoh. 10:14) 

P : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 
P : Akulah gembala yang baik, sabda Tuhan. Aku mengenal domba-domba-Ku  dan domba-domba-Ku mengenal Aku  
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 

11. INJIL (Yoh. 10:27-30)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. 
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Yesus bersabda, “Domba-domba-Ku mendengarkan 
suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya danseorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." 
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok] 

12. RENUNGAN HARIAN KATOLIK

Injil yang kita dengarkan tadi berbicara tentang relasi yang baik antara gembala dan domba. Relasi yang baik ini akan menyelamatkan domba-domba.  Pertama, domba-domba mendengarkan suara Gembala. Yesus mengatakan bahwa domba-domba yang baik adalah domba yang mendengarkan suara Gembala. Ketika mendengar, domba itu pasti akan menuju suara Sang Gembala, atau ia akan mengikuti arahan dari Sang Gembala. Hal yang paling pertama adalah mendengarkan. Mendengarkan berarti memberi perhatian pada sumber suara. Domba yang baik akan mendengarkan arahan dari Sang Gembala dan mengikuti Sang Gembala. Kita bisa menjadi domba yang baik, ketika kita mendengarkan suara Gembala kita, yaitu Yesus Tuhan. Suara ini ada dalam Kitab Suci yang patut kita renungkan dan hayati. Itulah petunjuk yang paling nyata untuk kita ikuti. Selain itu, suara Sang Gembala juga bisa muncul dari dalam hati kita, yaitu suara batin kita. Suara hati selalu berbicara tentang hal yang baik. Ia mengarahkan orang kepada kebaikan. Jika kita beri waktu untuk menguatkan hati dan mendengarkan suara hati, kita juga bisa sampai kepada Suara Sang Gembala, yang menuntun kita. Hanya domba yang mendengarkan suara sang gembalalah yang selamat.  Kedua, Gembala mengenal domba dan menyelamatkannya. Gembala yang baik pasti mengenal dombadombanya dan dia tidak akan membiarkan dombanya direbut oleh yang lain. Karena itu, ia berusaha mempertahankannya dan tidak mau dombanya hilang binasa. Itulah yang dibuat oleh Tuhan kepada kita.  Kita bersyukur bahwa Tuhan adalah Gembala kita. Ia menjaga kita dan menyelamatkan kita. Ketika kita belum bisa menyelamatkan diri, Ia datang menyelamatkan kita. Ia mengenal kita satu demi satu. Apa yang bisa kita buat? Mendekatlah selalu kepada-Nya dan biarkanlah diri kita dibina oleh-Nya. Kita tingkatkan hidup doa kita agar kita semakin dekat 
kepada-Nya. Semakin dekat kita kepada Sang Gembala, semakin kita diarahkan dan dilindungi Nya agar kita selamat. Mari menjadi domba yang baik.   

Halaman
1234