Unika Santu Paulus Ruteng

Momen Mahasiswi Prodi PBSI Unika Ruteng Kunjungi SMPN 4 Langke Rembong 

Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat MahasiswI Unika Santu Paulus Ruteng, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia berkunjung ke SMPN 4 Langke Rembong, Jumat 13 Juni 2025. Keempat orang mahasiswI itu diantaranya, Yulita Andara, Maria Greis Alfira Jehanut, Yohana Findiani Awul dan Maria Fransiska Rilda. Dalam kunjungan itu mereka berkesempatan mewawancarai pihak sekolah terkait dengan sistem pengajaran atau pembinaan bagi peserta didik yang diterapkan di sekolah itu.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Empat Mahasiswi Unika Santu Paulus Ruteng, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia berkunjung ke SMPN 4 Langke Rembong, Jumat 13 Juni 2025.

Keempat orang mahasiswi itu diantaranya, Yulita Andara, Maria Greis Alfira Jehanut, Yohana Findiani Awul dan Maria Fransiska Rilda. Dalam kunjungan itu mereka berkesempatan mewawancarai pihak sekolah terkait dengan sistem pengajaran atau pembinaan bagi peserta didik yang diterapkan di sekolah itu.

Adrianus Firman, S.Pd. Gr, salah satu guru di sekolah tersebut ketika diwawancarai keempat orang itu menjelaskan bahwa, pengembangan peserta didik di SMPN 4 Langke Rembong tidak hanya berorientasi pada aspek akademis, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterampilan sosial. 

Ia menekankan pentingnya pendidikan yang holistik, di mana siswa diajarkan untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.

 

Baca juga: Unika St Paulus Ruteng Gelar ICAGROLIVE 2025 Bahas Pertanian, Peternakan dan Teknik Sipil

 

 

Dalam praktiknya, kata Adrianus, pihak sekolah menerapkan berbagai metode pembelajaran yang mendukung pengembangan peserta didik. Beberapa metode yang digunakan meliputi:

1. Pembelajaran Aktif Siswa diajak untuk terlibat langsung dalam proses belajar melalui diskusi, tanya jawab, dan kegiatan praktik. 

Ini membantu siswa untuk lebih memahami materi dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

2. Kolaborasi Tim Adrianus mendorong kerja sama antar siswa melalui proyek kelompok. 

Metode ini tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial, tetapi juga mendorong siswa untuk belajar dari satu sama lain.

3. Pendekatan Diferensiasi Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. 

Adrianus berusaha untuk menyesuaikan materi ajar agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa.

Selain pembelajaran di kelas, menurut Adrianus, SMPN 4 Langke Rembong juga memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan keterampilan non-akademis. 

Halaman
12