TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Nusa Tenggara Timur memiliki lima taman nasional dari 56 taman nasional di Indonesia.
Lima taman nasional ini menjadi warisan kekayaan alam Nusa Tenggara Timur. Menjadi tempat konervasi lingkungan, pelestarian, penelitian dan destinasi wisata.
Taman nasional ini dua di Pulau Flores, satu di Pulau Timor, dan dua di Pulau Sumba. Dari lima taman nasional ini, Taman Nasional Kelimutu dan Taman Nasional Komodo yang mendunia karena keajaiban alamnya.
Namun, bukan berarti taman nasional lainnya tidak terkenal. Selain dua taman nasional di Pulau Flores itu, anda bisa mengenal tiga taman nasional lainnya yang tak kalah indah dan kaya akan sumber daya alamnya.
Baca juga: Daftar 56 Taman Nasional di Indonesia, Ada 5 di Nusa Tenggara Timur
1. Taman Nasional Komodo
Pengelolaan Taman Nasional Komodo telah dimulai jauh sejak abad ke-19.Taman Nasional Komodo adalah salah satu taman nasional pertama Indonesia yang menjadi habitat alami bagi dua satwa kunci utama, biawak Komodo (Varanus komodoensis) dan Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua Sulphurea) bertempatkan di belahan bumi Nusa Tenggara Timur Indonesia.
Taman Nasional Komodo merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya yang secara administrative pemerintahan termasuk dalam wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
Selain habitat terakhir komodo, wisatawan bisa menjumpai beragam satwa unik lainnya di taman nasional, ada tujuh spesies mamalia darat yang hidup di Taman Nasional Komodo, antara lain tikus endemik, monyet ekor panjang, serta 72 spesies burung, seperti kakatua kecil jambul kuning, burung gosong, dan burung kokoku-wak. Ada pula mamalia laut seperti paus biru dan paus sperma, serta sepuluh jenis lumba-lumba, dan duyung.
Terdapat setidaknya 142 pulau kecil dengan lima pulau utama sebagai habitat dari biawak Komodo di Taman Nasional Komodo. Total luas wilayah Taman Nasional Komodo (TNK) sebesar 173.300 Ha dengan luas wilayah perairan mencapai 114.801 Ha dan wilayah daratan mencapai 58.499 Ha.
Baca juga: Indahnya Air Terjun Kanabu Wai di Taman Nasional Matalawa Sumba NTT, Punya Tujuh Tingkat
2. Taman Nasional Kelimutu
Kawasan Taman Nasional Kelimutu terletak di wilayah Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Diduga Gunung Api Kelimutu lama menjadi kaldera dan kerucut puncak baru terbentuk di dalamnya, yang pada gilirannya sebagian hancur. Akhirnya, dua lubang kawah terbentuk di puncak bagian timur dan satu di bagian barat.
Danau merah memiliki diameter sekitar 400 meter dan kedalamannya sekitar 60 meter. Warna merah adalah hasil dari pengendapan besi merah di bagian bawah. Kawah tidak lagi menunjukan aktivitas vulkanik.
Danau hijau terletak tepat di sebelahnya memiliki tingkat danau yang sama dengan danau merah, tetapi berada pada tahap yang jauh lebih aktif. Kedua danau ini tingginya sekitar 1.410 meter, sedangkan puncak tertinggi Kelimutu adalah 1.639 meter di atas permukaan laut.
Sedimen yang menyebabkan kekeruhan air terdiri dari belerang, yang diduga terbentuk oleh aksi reduksi hidrogen sulfida pada asam belerang. Airnya sangat asam dan memiliki efek korosif pada kulit. Danau ini berukuran hampir sama dengan danau merah, tetapi kedalamannya hampir dua kali lipat.
Danau biru hijau ketiga memiliki ketinggian danau sepuluh meter lebih rendah, dan terbatas pada pancaran hidrogen sulfida atau gas yang cukup kuat. Airnya kurang asam di bandingkan dengan danau kedua, tetapi masih lebih asam daripada danau merah. Lubang ledakan terjadi dimana danau itu berada dengan memiliki diameter sekitar 300 meter.
Tidak banyak diketahui tentang bekas aktivitas Kelimutu. Menurut tradisi, punggungan sempit dan tajam antara danau hijau keruh dan danau merah itu pernah menjadi setinggi bibir kawah.
3. Taman Nasional Mutis
Taman Nasional Mutis Timau menjadi taman nasional ke-56 di Indonesia melalui Keputusan Menteri LHK Nomor 96 Tahun 2024 tentang Perubahan Fungsi Dalam Fungsi Pokok Cagar Alam Mutis Timau menjadi Taman Nasional dan Perubahan Fungsi Antar Fungsi Pokok Kawasan Hutan Lindung Mutis Timau Menjadi Taman Nasional di Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi NTT.
Dalam keputusan tersebut, disebutkan kawasan Taman Nasional Mutis Timau memiliki luas kurang lebih 78.789 hektar. Mutis Timau menjadi rumah bagi berbagai jenis keanekaragaman hayati yang unik, di antaranya adalah keberadaan Ampupu (Eucalyptus urophylla), yaitu jenis tumbuhan endemik yang penyebaran alaminya ada di NTT.
Selain itu, Mutis Timau menjadi rumah bagi 88 spesies burung, 8 spesies mamalia, termasuk Kus-Kus dan Rusa Timor yang dilindungi.
4. Taman Nasional Matalawa (Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti)
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti atau seterusnya disingkat menjadi TN Matalawa terdiri dari dua kawasan Taman Nasional yaitu Manupeu Tanah Daru dan Laiwangi Wanggameti.
Taman Nasional Matalawa pun menjadi lebih spesial.Beberapa publikasi menyebutkan bahwa tegakan hutan alam yang tersisa di Sumba sebagian besar terdapat di kawasan taman nasional.
Ribuan mata air yang mengalirkan airnya menjadi puluhan air terjun dan sungai-sungai besar, menjadikan Matalawa sebagai Kawasan perlindungan hidrologi yang sangat penting.
Perpaduan antara variasi ekosistem dan tegakan hutan dengan daerah aliran sungai yang beragam merupakan rumah yang nyaman bagi lebih dari 150 jenis burung yang tinggal di dalamnya baik sebagai penetap maupun sebagai pengunjung musiman (migran).
Taman nasional ini memiliki mandat melestarikan hutan di Pulau Sumba sebagai habitat burung-burung endemik Sumba. Tidak hanya burung endemik, kawasan taman nasional ini memiliki lebih dari 159 jenis burung, 41 jenis capung, 6 jenis amfibi, 30 jenis reptil, dan 28 jenis mamalia.
Sampai saat ini kawasan hutan Matalawa beserta isinya masih erat hubungannya dengan budaya
setempat. Beberapa lokasi dalam kawasan masih digunakan sebagai tempat ritual Marapu, salah satu
kepercayaan setempat.
Ritual tersebut terkadang masih melibatkan salah satu genus dalam avifauna yaitu Gallus varius alias ayam hutan hijau atau Manutata (bahasa Sumba) sebagai bahan persembahannya.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News