Pemerintah Kabupaten Sikka saat ini, kata dia, tengah serius menangani dua isu prioritas nasional yang juga menjadi fokus daerah,yakni Pendataan dan Intervensi Keluarga Miskin Ekstrem,dan Penurunan Angka Stunting.

"Sejalan dengan program “Satu Keluarga Miskin Ekstrem, Satu Sarjana” yang kami canangkan, kami sangat berharap kehadiran adik-adik mahasiswa dapat menjadi katalisator perubahan di tengah masyarakat. Mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pelaksana program, tetapi sebagai agent of change yang membawa harapan dan solusi," tandasnya.

Dalam hal pendataan keluarga miskin ekstrem, Bupati JPYK berharap para mahasiswa dapat membantu menghasilkan data yang akurat dan partisipatif, yang menjadi dasar bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan dan intervensi yang tepat sasaran.

Sementara itu, dalam penanganan stunting, menurut beliau, peran serta mahasiswa dalam edukasi gizi, pola asuh, dan sanitasi lingkungan akan sangat membantu mempercepat penurunan angka stunting, terutama di wilayah-wilayah dengan prevalensi tinggi.

"Saya mengajak seluruh masyarakat, para kepala desa, camat, dan tokoh-tokoh lokal untuk mendukung dan bekerja sama dengan adik-adik mahasiswa kita. Mereka adalah anak-anak kita sendiri, generasi harapan masa depan Nian Tana Sikka," jelasnya.

Bupati JPYK menyampaikan selamat menjalankan tugas pengabdian kepada seluruh mahasiswa. 

"Jaga nama baik almamater dan diri pribadi. Bangun relasi yang baik dengan masyarakat. Bekerjalah dengan hati, dan jadikan momen ini sebagai proses pembelajaran sekaligus pengabdian sejati.Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai langkah kita semua," demikian pesannya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News