Berita Sikka

Polisi Vinsen Datang, Buta Huruf di Sikka NTT Tidak Ada 

Penulis: Arnol Welianto
Editor: Nofri Fuka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGAJAR - Aipda Vinsensius Sugripto, Bhabinkamtibmas Polsek Nele, Polres Sikka, Polda NTT sedang mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngasiang Kabupaten Sikka, NTT, Senin 30 Juni 2025.

Laporan Reporter Tribunflores.Com, Arnold Welianto

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Aipda Vinsensius Sugripto, Bhabinkamtibmas Polsek Nele, Polres Sikka, Polda NTT mendirikan sebuah lembaga pendidikan nonformal di bawah naungan Yayasan Pendidikan Anak Nian Tana bernama Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngasiang. 

Aipda Vinsensius Sugripto tergerak mendirikan sekolah tersebut berawal ketika dirinya menyambangi masyarakat dan menemukan banyak anak-anak yang putus sekolah karena terkendala masalah ekonomi. 

"Motivasi mendirikan sekolah ini, muncul ketika, saya turun ke lapangan, karena saya sebagai bhabinkamtibmas sering ketemu dengan masyarakat, saya menemukan banyak keluarga yang anaknya putus sekolah karena masalah ekonomi sehingga tidak bisa melanjutkan sekolahnya, " Ujarnya Senin 30 Juni 2025.

Pada tahun 2021, Aipda Vinsensius Sugripto mendirikan Yayasan Pendidikan Anak Nian Tana dan pada tahun 2022, Ia lalu mendirikan lembaga pendidikan non formal PKBM Bisa Ngasiang. 

 

Baca juga: Dua Pendaki asal Kupang Hilang Misterius di Gunung Mutis TTU, Dalam Proses Pencarian

 

 

Berdiri sejak tahun 2022, PKBM Bisa Ngasiang kini memasuki tahun yang ke empat mendidik siswa yang putus sekolah.

Angkatan pertama hingga ketiga kini sudah menerima Ijazah, bahkan ada yang sudah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maupun ada yang sudah bekerja. 

Saat ini, terdapat 120 siswa masih aktif belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bisa Ngasiang yang terletak di Desa Nelle Wutung, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka. 

Ia mengakui ada banyak kendala dalam mendidik para siswa karena harus mendidik mereka yang sudah bertahun-tahun berada di luar sekolah. 

Kata dia, peserta didik di PKBM Bisa Ngasiang meliputi, Tukang Ojek, Penjual sayur, mantan Narapidana (Napi) yang ia bujuk untuk masuk sekolah saat dirinya menyambangi masyarakat sebagai seorang Bhabinkamtibmas. 

Ia menuturkan, ada salah satu siswany merupakan mantan Narapidana (NAPI), saat orang tua angaktnya mengantar ke PKBM Bisa Ngasiang dengan alasan tidak bisa diatur dan akhirnya PKMB Bisa Ngasiang mendidiknya, membentuk karakter dan dinyatakan lulus pada 20 Juni 2025 lalu. 

Untuk mendirikan sekolah itu, Aipda Vinsen menggunakan biaya dari Gaji sebagai anggota Polisi di Polres Sikka, Polda NTT.  

Ia harus membeli tanah untuk membangun sekolah. 

"Saat ini ada sembilan ruangan, bahan-bahannya itu, dari bambu yang saya ambil di saya punya kebun, ada bisnis kecil-kecilan sehingga saya lengkapi untuk siswa disini gunakan," Jelasnya. 

Selain menjadi Bhabinkamtibmas, Aipda Vinsen pun ikut mengajar seperti materi pembentukan karakter dan pengembangan diri. 

Selain Aipda Vinsen, di PKBM Bisa Ngasiang terdapat 8 tenaga pengajar yang meliputi 7 orang Guru dan 1 orang Operator sekolah. 

Ia mengharapkan dukungan Pemerintah Kabupaten Sikka, agar proses kegiatan belajar mengajar di
PKBM Bisa Ngasiang bisa berjalan dengan lancar untuk mengurangi angka putus sekolah di Kabupaten Sikka, NTT. 

Yuvens Denis Saputra, salah satu siswa di PKBM Bisa Ngasiang mengucapkan terimakasih karena sudah berproses di PKBM Bisa Ngasiang  dan sudah mendapatkan Ijasah tanpa dipungut biaya atau Gratis. 

"Saya ucapkan terimakasih kepada bapak polisi dan ibu yang sudah mendidik kami sejak awal hingga kami sudah mendapatkan Ijasah, saya sangat beryukur dan Terima kasih," ujarnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News