Berita Flores Timur

Sarat Pesan Bupati Flores Timur di Stadion Apebuan yang Dibangun Warga

Penulis: Paul Kabelen
Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEREMONIAL-Bupati Flores Timur, Anton Doni Dihen (pegang balon) didampingi anggota DPR RI, Ahmad Yohan, saat seremonial pembukaan di Stadion Apebuan, Pulau Adoara, Kanupaten Flores Timur.

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Stadion Apebuan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, tampak meriah.

Stadion megah hasil cucuran peluh masyarakat dalam spirit gotong-royong itu diresmikan Bupati Antonius Doni Dihen, Sabtu, 28 Juni 2025.

Di atas lahan Desa Sukutokan, Kecamatan Kelubagolit, Stadion Apebuan diharapkan menjadi pusat kompetisi yang maju, seperti spirit yang dibangun sejak awal hingga tribun dan tembok-temboknya berdiri kokoh.

Anton Doni berharap kehadiran stadion itu menjadi sarana untuk olahraga, mengolah fisik, dan olah batin. Ia kagum dengan inisiator Stadion Apebuan, Achmad Peten Sili.

Baca juga: Dua Pendaki asal Kupang Hilang Misterius di Gunung Mutis TTU, Dalam Proses Pencarian

 

 

Ia juga mengakui bahwa selama ini Pemerintah Daerah (Pemda) Flores Timur belum mampu membangun stadion megah seperti Apebuan yang ia resmikan saat itu.

"Saya menaruh hormat kepada adik Achmad Peten Sili, pemilik inisiator stadion ini, bersama keluarga. Modal nekat, modal kebersamaan, dan akhirnya jadi. Ini prestasi yang besar. Pemerintah Flores Timur saja belum mampu," ungkapnya.

Ia mengatakan, Stadion Ape Buan bukan sekadar bangunan beton dan rumput hijau, tetapi simbol dari mimpi yang dikejar dengan gotong-royong.

"Koda kiri melah senare telah diucapkan Adik Ahmad Peten Sili, inisiator lahirnya stadion ini. Doa pembukaan juga begitu sejuk dan sempurna," katanya.

Saat pertandingan persahabatan sebagai pembuka laga antara, Biru Muda Perkasa (BMP) versus Persebata yang memperebutkan hadiah Rp 25 juta dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Ahmad Yohan, semua mata tidak hanya menyaksikan permainan bola, tetapi juga menyaksikan bagaimana masyarakat bisa bersatu demi sebuah harapan.

Anton Doni menyinggung satu hal yang menjadi sorotan yaitu sportivitas. Menurutnya, prestasi fisik sudah ditorehkan Achmad Peten Sili bersama keluarga.

"Sekarang saatnya kita bertanggung jawab atas turnamen yang bebas dari perkelahian. Ake Taan Pewunot ( jangan berkelahi). Ini pesan utama," pinta Bupati Anton.

Ia menyinggung guyon seorang komika asal Flores Timur, Abdur Arsyad, yang menyebut sepak bola NTT identik dengan perkelahian.

"Main bola belum berkelahi berarti itu bukan namanya main bola di NTT, sebuah sindiran jenaka yang menyayat, sekaligus cermin untuk kita semua," katanya.

Anton menyinggung prestasi Persebata Lembata dalam tata kelola pertandingan dan prestasi bola kaki pada level yang lebih tinggi. 

"Malu juga kalau tidak bisa seperti mereka. Tapi bukan untuk malu semata, melainkan menjadi penyemangat untuk melampaui dengan cara yang bermartabat. Olahraga bukan sekadar olah fisik, tapi juga olah batin. Dalam pertandingan, ada jiwa yang harus dilatih untuk tenang, sabar, menerima kalah dan menang dengan kepala tegak," nasihatnya.

Peresmian Stadion Apenuan dihadiri Anggota DPR RI, Ahmad Yohan, Asisten III Setda NTT, Wakil Bupati Flores Timur, Bupati dan Wakil Bupati Lembata, Ketua DPRD Flotim, sejumlah Anggota DPRD NTT, Sekda Flores Timur, para tokoh-tokoh dan masyarakat dari berbagai unsur.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News