TRIBUNFLORES.COM- Tomas, yang juga disebut Didimus (yang berarti “Kembar”), adalah bagian dari kelompok kecil murid-murid yang dipilih oleh Yesus sejak awal pelayanan publik-Nya.
Ia adalah salah satu dari Dua Belas Rasul, seperti yang ditekankan oleh Penginjil Yohanes. Yohanes juga menceritakan beberapa peristiwa yang membantu kita memahami kepribadian Tomas.
Ketika Yesus memutuskan untuk pergi ke Betania setelah kematian Lazarus: Sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Marilah kita kembali ke Yudea. Murid-murid-Nya berkata kepada-Nya: “Rabi, orang-orang Yahudi baru saja berusaha melempari Engkau dengan batu, dan Engkau mau kembali ke sana?”
Yesus menjawab, "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Barangsiapa berjalan pada siang hari, ia tidak tersandung, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada waktu malam, ia tersandung, karena terang itu tidak ada di dalam dirinya." (Yohanes 11:7-10).
Baca juga: Peringatan Santo dan Santa Pelindung Hari Ini Kamis 3 Juli 2025
Maka kata Yesus dengan jelas kepada mereka: "Lazarus sudah mati. Dan Aku senang bahwa Aku tidak ada di sana, supaya kamu percaya. Marilah kita pergi kepadanya." Maka Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya yang lain: “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan dia.” (Yohanes 11:14-16)
Tomas kembali berbicara pada saat Perjamuan Terakhir, ketika Yesus mengumumkan bahwa Ia akan meninggalkan mereka: Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jikalau tidak ada, apakah Aku akan mengatakan kepadamu, bahwa Aku akan menyediakan tempat bagimu? Dan jikalau Aku pergi dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu juga berada. Ke mana Aku pergi, kamu tahu jalannya." Tomas berkata kepada-Nya: “Guru, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi, bagaimana kami dapat mengetahui jalan itu?” Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Jikalau kamu mengenal Aku, kamu juga mengenal Bapa-Ku. Mulai sekarang engkau telah mengenal Dia dan telah melihat Dia." (Yohanes 14:2-7)
Baca juga: Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Akhiri Perang di Timur Tengah
Setelah Kebangkitan, ketika murid-murid yang lain telah melihat Yesus yang telah bangkit tetapi Tomas tidak bersama mereka, Yohanes menceritakan: Tomas, yang disebut Didimus, salah seorang dari kedua belas murid itu, tidak ada bersama-sama dengan mereka ketika Yesus datang. Maka murid-murid yang lain berkata kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan.” Tetapi ia berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan sebelum aku mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku tidak akan percaya.”
Seminggu kemudian murid-murid-Nya kembali ke dalam dan Tomas ada bersama mereka. Yesus datang, meskipun pintu-pintu terkunci, dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu.”
Lalu Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, lalu bawa tanganmu dan taruhlah di lambung-Ku dan janganlah engkau tidak percaya, tetapi percayalah.” Tomas menjawab dan berkata kepada-Nya: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: "Engkau percaya karena engkau telah melihat Aku? Berbahagialah mereka yang belum melihat, tetapi sudah percaya." (Yohanes 20:24-29)
Justru karena kebutuhan Tomas untuk menyentuh dan melihat agar dapat percaya-semacam pendekatan “ilmiah”-kita dapat diyakinkan akan realitas Kebangkitan. Pada saat yang sama, Tomas adalah orang pertama yang benar-benar mengenali siapa Yesus yang telah bangkit itu, dan memanggil-Nya dengan kata-kata: “Tuhanku dan Allahku.”
Menurut tradisi, Tomas membawa Injil ke India selatan, di mana ia dianggap sebagai pendiri Gereja di benua itu. Makamnya sekarang terletak di Basilika Santo Thomas di Chennai, India.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News