Prakiraan Cuaca di NTT

Peringatan Dini Cuaca NTT 4-5 Juli 2025, Waspada Potensi Hujan Sedang Lebat dan Angin Kencang

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HUJAN LEBAT- Wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat dan angin kencang pada 4-5 Juli 2025.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah NTT tanggal 4-5 Juli 2025.

BMKG memperingatkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat dan angin kencang pada tanggal 4-5 Juli 2025. 

BMKG mengimbau masyarakat waspada wilayah - wilayah di NTT yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

Dalam sepekan ke depan, wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan dan timur, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan awan yang cukup signifikan. 

 

Baca juga: Menteri Kehutanan Rencana Terapkan Syarat Pendakian Berdasarkan Level Kesulitan Gunung

 

 

Potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia masih cukup tinggi, salah satu factor dipengaruhi oleh Monsun Australia terindikasi lemah. Hal ini menyebabkan kondisi atmosfer di sebagian besar wilayah Indonesia bagian selatan masih lembab. 

Di beberapa wilayah dengan labilitas atmosfer yang kuat karena pemanasan permukaan, pertumbuhan awan - awan hujan dapat terjadi selain itu aktivitas gelombang atmosfer tropis lainnya masih mendominasi.

Gelombang Rossby Ekuator aktif di Samudra Hindia barat daya Banten, sementara gelombang Kelvin diperkirakan memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah Lampung, Selat Sunda, Banten, Laut Jawa, pesisir selatan Kalimantan, dan pesisir utara Jawa. 

Selain itu, gelombang frekuensi rendah yang bersifat persisten juga terpantau aktif di wilayah cukup luas, mulai dari Pulau Jawa, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua dan Laut Arafuru, yang mendukung peningkatan konveksi dan pertumbuhan awan hujan.

 

Baca juga: Prospek Cuaca 4-10 Juli 2025, Potensi Pembentukan Awan Hujan Wilayah Indonesia Masih Tinggi

 

Di sisi lain, bibit siklon tropis 98W masih berada di sekitar Pulau Luzon dan tidak berdampak langsung terhadap wilayah Indonesia, namun sistem ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin (low level jet) di wilayah Laut Cina Selatan dan Filipina utara. 

Sementara itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudera Pasifik utara Papua Nugini membentuk zona konvergensi dan konfluensi di sejumlah wilayah, termasuk Laut Jawa, Laut Flores, Sulawesi Tengah dan Tenggara, serta Maluku bagian utara, yang turut memperbesar peluang hujan sedang hingga lebat.

Halaman
12