Misa Hari Minggu

Teks Misa Minggu 6 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GEREJA ROH KUDUS MATALOKO - Gereja Paroki Roh Kudus Mataloko di Ngada, NTT.Mari simak teks misa Minggu 6 Juli 2025. Teks misa lengkap renungan harian Katolik. Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Oleh: Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Mari simak teks misa Minggu 6 Juli 2025.

Teks misa lengkap renungan harian Katolik.

Teks misa disusun oleh Pater Petrus Cristologus Dhogo, SVD.

Teks misa disiapkan untuk hari biasa XIV tahun C.

Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini Jumat 4 Juli 2025, Pertobatan yang Nyata

 

Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Pada meja perayaan disiapkan lilin bernyala yang mengapiti salib. 

Untuk bacaan, siapkan Alkitab. 

Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. 

Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. 
 
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. 

Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa.  

NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 

01. TANDA SALIB DAN SALAM 

P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  
U  : Amin.  
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.  
U : Sekarang dan selama-lamanya.  

02. KATA PEMBUKA  

P : Hari ini kita merayakan Minggu Keempat belas dalam masa Biasa. Gereja mengajak kita untuk bergembira karena karya agung Tuhan atas hidup kita. Nabi Yesaya dalam bacaan pertama mengajak umat Israel untuk bergembira karena Tuhan menyediakan makanan dan kebutuhan mereka. Jika orang datang kepada-Nya, maka mereka akan menimba kekuatan dari kelimpahan kasih-Nya.  Rasul Paulus dalam bacaan kedua mengajak umat Galatia untuk bersyukur atas rahmat penebusan yang terjadi atas mereka. Paulus sendiri merasa bahwa ia sudah ditandai dengan tanda khas Kristus yaitu salib. Karena itu, ia tidak mau lagi membuat dirinya berdosa agar tidak menodaipenebusan Kristus. Ini ajakan yang baik bagi kita sekalian. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan kisah pengutusan tujuh puuh murid yang lain. Mereka pergi dan ketika pulang mereka menceritakan banyak kisah yang menarik. Kisah-kisah ini meneguhkan mereka. Yesus sendiri meneguhkan mereka dengan mengatakan bahwa mereka bersukacita karena nama mereka sudah terdaftar di surga. Jika kita bekerja untuk Tuhan, maka nama kita sudah didaftar di surga. [hening sejenak]  

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN  

P  : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. 
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.  
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita.  Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita.  
U : Amin.  

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN  

[Dianjurkan untuk memakai Madah Kemuliaan di bawah ini]  

P : Kemuliaan kepada Allah di surga  
U : dan damai di bumi  kepada orang yang berkenan pada-Nya.  
P : Kami memuji Dikau,  
U : Kami meluhurkan Dikau.  
P : Kami menyembah Dikau,  
U : Kami memuliakan Dikau. 
P : Kami bersyukur kepada-Mu,  karena kemuliaan-Mu yang besar.  
U : Ya Tuhan Allah, raja surgawi,  Allah Bapa yang Mahakuasa.  
P : Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal.  
U : Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa.  
P : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kasihanilah kami.  
U : Engkau yang menghapus dosa dunia,  kabulkanlah doa kami.  
P : Engkau yang duduk di sisi Bapa,  kasihanilah kami.  
U : Karena hanya Engkaulah kudus.  
P : Hanya Engkaulah Tuhan.  
U : Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus.  
P : bersama dengan Roh Kudus,  
U : dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin. 

05. DOA PEMBUKA  

P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]  Ya Tuhan, kami bersyukur karena Engkau selalu menyertai, melindungi, dan membimbing hidup kami. Engkau menyediakan apa yang kami perlukan untuk kehidupan kami. Ajarilah kami untuk selalu bersyukur atas semua rahmat dan berkat yang kami peroleh daripada-Mu. Semoga kami pun dapat saling berbagi sebagaimana Engkau sendiri murah hati kepada kami. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  
U  : Amin.  

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN 

P :  Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.  [Bacaan dibacakan dari Alkitab] 

07. BACAAN PERTAMA (Yes. 66:10-14c) 

L : Bacaan dari Kitab Yesaya. Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-soraklah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya! supaya kamu mengisap dan menjadi kenyang dari susu yang menyegarkan kamu, supaya kamu menghirup dan menikmati dari dadanya yang bernas. Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh 
dengan lebat; maka tangan TUHAN akan nyata kepada hamba-hamba-Nya, dan amarah-Nya kepada musuh-musuh-Nya. Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN 

Refren (Mzm. 66:1) 

Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi. 
Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a,16,20 

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya,  
muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah:  "Betapa dahsyatnya segala pekerjaan-Mu.”  (Refren) 

Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu,  dan bermazmur bagi-Mu, memazmurkan nama-Mu."  
Pergilah dan lihatlah pekerjaan-pekerjaan Allah;  Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia: (Refren) 

Ia mengubah laut menjadi tanah kering,  dan orang-orang itu berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa  untuk selama-lamanya.  (Refren) 

Marilah, dengarlah,  hai kamu sekalian yang takut akan Allah,  aku hendak menceritakan  
apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku.  Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku  dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari padaku.  (Refren) 

09. BACAAN KEDUA (Gal. 6:14-18)  

L : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia. Saudara-saudari, aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan 
bagiku dan aku bagi dunia. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya. Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah. 
Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus. Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus 
menyertai roh kamu, saudara-saudara! Amin. 
Demikianlah Sabda Tuhan. 
U  : Syukur kepada Allah.  

10. ALLELUIA (Kol. 3:15a,16a) 

P : Alleluia 
U : Alleluia 
P : Hendaklah damai sejahtera Kristus menguasai hatimu, * dan perkataan Kristus diam di antara 
kamu dengan segala kekayaannya 
U : Alleluia 

11. INJIL (Luk. 10:1-12,17-20)  

P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Lukas. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil.  Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah 
lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau 
kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan 
kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalanjalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu." Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh 
seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak 
ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan 
membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."  
P : Demikianlah Injil Tuhan.  
U  : Terpujilah Kristus.  

12. RENUNGAN SINGKAT 

Kisah Injil yang kita dengarkan hari ini berbicara tentang pengutusan dan cerita yang menggembirakan dari perutusan itu. Mari kita dalami satu dua poin refleksi untuk hidup iman kita. Pertama, tugas perutusan. Kitab Suci menyebut ada tujuh puluh murid yang lain yang kemudian diutus oleh Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak orang yang mengikuti Yesus. Dia tidak hanya mengajar mereka tetapi juga mengutus mereka. Kelihatannya, mereka tidak memiliki banyak waktu untuk mencerna ajaran Yesus tetapi mereka benar-benar dipercayakan oleh Yesus. Tugas mereka adalah menyembuhkan orang sakit dan mewartakan Kerajaan Allah sudah dekat. Mereka diminta untuk hidup apa adanya dan mengutamakan perdamaian. Memberi salam berarti menyapa sesama sebagai saudara-saudari dalam Tuhan. Kita semua adalah orang-orang yang diutus Tuhan ke tengah-tengah lingkungan hidup kita. Tugas pewartaan Kerajaan Allah bukanlah tugas segelintir 
orang seperti imam dan kaum biarawan-biarawati. Kita semua memiliki peranan itu. Kita berupayauntuk menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah seperti keadilan, kebenaran, dan damai. Jika kita sudah menghidupi nilai-niali tersebut, maka itulah pewartaan kita. Kita diutus untuk membawa penyembuhan terhadap dunia kita yang terluka. Jika kita tidak dapat menyembuhkan, cukuplah kita tidak melukai sesama dan dunia kita.  Kedua, kisah gembira perutusan. Para murid kembali mereka menyatakan kegembiraan mereka karena mereka berhasil menaklukkan setan-setan. Yesus 
menegaskan bahwa kegembiraan mereka menjadi penuh karena nama mereka sudah terdaftar di sorga, menjadi warga Kerajaan Sorga.  Ada banyak kisah kebaikan yang muncul dari kesetiaan kita dalam menghidupi iman kita. Kita akan bisa mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat dan keinginan-keinginan yang tidak teratur di dalam diri kita. Itulah wujud setan. Jika kita setia pada Tuhan, maka kita akan terus dimurnikan sehingga kita layak menjadi warga Kerajaan Sorga. Karena itu, marilah kita menghidupi iman kita dengan baik agar kita bisa terdaftar sebagai anggota Kerajaan Sorga. Tuhan memberkati.  

13. HENING  
14. SYAHADAT  

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada 
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 

15. DOA UMAT  

P : Saudara-saudari terkasih, marilah kita bersatu dengan Kristus, dan dengan rendah hati 
memanjatkan doa kepada Bapa di surga.  
P : Bagi Gereja kudus. Kita berdoa agar Allah menggerakkan sebanyak mungkin anggota Gereja untuk terlibat dalam pewartaan Injil dan karya pembinaan iman umat. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi orang-orang yang belum mengenal Allah. Kita berdoa agar Allah menyatukan mereka dengan kita dalam iman akan Kristus sehingga mereka turut menikmati janji keselamatan abadi. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi keluarga-keluarga Katolik. Kita berdoa agar terjalin hubungan yang baik antara orangtua dan anak-anak dalam kasih dan saling pengertian supaya dapat memancarkan kasih bagi sesama di 
sekitarnya. Marilah kita mohon…. 
P : Bagi kita yang berhimpun di sini. Kita berdoa agar Allah senantiasa mendampingi kita dalam segala usaha untuk mewujudkan kabar gembira lewat kata dan perbuatan. Marilah kita mohon…. 
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing.  
[hening sejenak lalu lanjut]. 
P : Bapa yang mahabaik, Engkau telah mengasihi kami lebih daripada seorang ibu yang mengasihi anakanaknya. Rencana-Mu bagi kami adalah kebahagiaan sepanjang hidup kami. Karena itu, kami percaya bahwa Engkau berkenan mendengarkan doa-doa kami. Dalam Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. 
U : Amin 

16. KOLEKTE  

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai perwujudan cinta kepada Sang Sabda dan kepada sesama yang berkekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan yang bernada Syukur Kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.  

17. DOA PUJIAN  

P : Saudara-saudari yang terkasih, Allah Bapa kita adalah Bapa yang memperhatikan dan mengasuh 
kita. Maka marilah kita berseru: Terpujilah Engkau di Surga 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, dengan kebijaksanaan-Mu Engkau telah mengatur alam semesta dan menyediakan 
keperluan makhluk ciptaan-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Engkau menjadikan Gereja-Mu kerajaan cinta kasih, supaya dunia mengenal Engkau, satu-satunya kebaikan tertinggi. Dan, semua orang mengalami cinta kasih-Mu serta hidup rukun sebagai saudara. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Ya Bapa, Engkau telah mengutus Yesus, tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dialah jalan, kebenaran 
dan hidup. Hanya melalui Dia kami dapat sampai kepada-Mu. Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Dengan terang Roh Kudus-Mu, Engkau menunjukkan kebijaksanaan ilahi-Mu, sehingga kami tidak disesatkan oleh pengaruh dunia ini, yang sering tidak selaras dengan kebijaksanaan-Mu. 
Maka kami berseru: 
U  : Terpujilah Engkau di Surga.  
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan 
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [namapastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: 

[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2) tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati komuni batin/rindu (lihat cara B).  

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI 

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus,para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. 

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki 
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 

19A. BAPA KAMI      

Berdiri 

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai. 

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI 

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: 
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.  Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: 
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.  Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. 
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan 
sembuh.  Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan 
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang 
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: 
P : Tubuh Kristus. 
U : Amin. 

Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni. --------------------------------------------------------

18B. Cara B. TANPA KOMUNI 

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. 

19B. BAPA KAMI     

Berdiri 

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. 
U  : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.  Dapat dilaksanakan Salam Damai.  
P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat saja. 

20B. DOA KOMUNI BATIN    

Berlutut/berdiri Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan 
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut:  
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. 
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. 
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari 
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau 
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).  [hening sejenak] 
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan 
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] 
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita.  

Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan:  
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
U  : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.  Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.  
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.  
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.  
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Biasa. 

21.  MENDOAKAN MAZMUR 23 

Bisa didoakan oleh dua orang berdasarkan ayat genap dan ganjil  TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. 
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; 
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam 
rumah TUHAN sepanjang masa. Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, Seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. 

22. AMANAT PENGUTUSAN  

P : Saudara-saudari, Yesus mengutus ketujuh puluh murid yang lain untuk mewartakan misi kesela
matan-Nya. Kita adalah murid dan pengikut Yesus. Karena itu, kita pun diutus oleh-Nya ke tengah dunia kita. Maka, marilah kita menghidupi iman kita secara nyata di tengah perjuangan hidup kita. Kita pasti akan menemui banyak kisah yang menarik dari upaya kita menghidupi iman kita.  

23. DOA PENUTUP  

P : Marilah kita berdoa,  Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu. Kami pun menyadari bahwa kami adalah muridmurid yang diutus oleh-Mu. Semoga kami selalu menjalankan tugas perutusan kami dengan baik agar nama-Mu makin dimuliakan di muka bumi kami ini. 
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.  
U : Amin 

24. MOHON BERKAT TUHAN  

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.  
[hening sejenak] 

P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.  

[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]  

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.  

U : Amin.  

P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. 

U  : Syukur kepada Allah.  

25. PENGUTUSAN  

P : Marilah pergi, kita diutus  

U  : Amin.  

26. LAGU PENUTUP (Sumber P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News