Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 9:14-17
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, "Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua situasi yang berbeda namun saling melengkapi: kisah tentang Yakub yang menipu Ishak untuk mendapatkan berkat, dan perumpamaan Yesus tentang anggur baru dan kantong kulit yang baru. Tema "Anggur baru disimpan di kantong baru" mengajak kita untuk merenungkan tentang perlunya perubahan dan pembaharuan dalam hidup kita agar dapat menerima berkat dan kebenaran yang baru dari Tuhan.
Dalam Kejadian 27:1-5, 15-29, kita membaca tentang bagaimana Yakub, dengan bantuan ibunya, Ribka, menipu ayahnya, Ishak, yang sudah tua dan buta, untuk mendapatkan berkat yang seharusnya menjadi milik Esau, kakaknya. Yakub menyamar sebagai Esau dan berhasil memperdaya Ishak. Kisah ini menggambarkan bagaimana manusia sering kali menggunakan cara-cara yang tidak jujur untuk mencapai tujuan mereka. Tindakan Yakub ini, meskipun berhasil mendapatkan berkat, juga membawa konsekuensi yang menyakitkan, yaitu perpecahan dalam keluarga dan permusuhan antara kedua saudara.
Sedangkan dalam Injil Matius 9:14-17, Yesus memberikan jawaban kepada murid-murid Yohanes Pembaptis yang bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti mereka dan orang-orang Farisi. Yesus menjelaskan bahwa mempelai tidak mungkin berdukacita selama mempelai laki-laki masih bersama mereka. Ia juga memberikan dua perumpamaan: tidak seorang pun menambalkan kain yang belum susut pada pakaian yang tua, karena tambalan itu akan menarik kain dan membuat koyaknya makin besar.
Demikian juga, anggur baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena kantong itu akan pecah dan anggur itu akan terbuang. Yesus menekankan bahwa Injil yang baru membutuhkan wadah yang baru, yaitu hati dan pikiran yang terbuka dan siap untuk menerima perubahan. Perumpamaan tentang anggur baru dan kantong baru mengajarkan kita bahwa kita tidak dapat mencampuradukkan yang lama dan yang baru. Kita tidak dapat mengharapkan berkat dan kebenaran baru dari Tuhan jika kita masih terikat pada cara-cara lama yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Kita perlu membuka diri terhadap perubahan dan pembaharuan yang ditawarkan oleh Injil .