Oleh: Bruder Pio Hayon SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan katolik hari ini Sabtu 5 Juli 2025.
Tema renungan Katolik hari ini yaitu anggur baru simpan di kantong baru.
Renungan Katolik hari ini disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD.
Renungan Katolik hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Hari Sabtu 5 Juli 2025 merupakan, hari Sabtu Imam, Perayaan fakultatif, Santo Antonius Maria Zakaria, Pengaku Iman, dengan warna liturgi hijau.
Baca juga: Teks Misa Minggu Biasa XIV Tahun C Minggu 6 Juli 2025
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Sabtu 5 Juli 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama Kejadian 27:1-5.15-29
"Yakub menipu saudaranya dan merampas berkat anak sulung."
Ketika Ishak sudah tua, matanya menjadi kabur, sehingga ia tidak dapat melihat lagi. Pada suatu hari ia memanggil Esau, anak sulungnya, dan berkata kepadanya, "Anakku." Sahut Esau, "Ya, Bapa." Berkatalah Ishak, "Lihat, aku sudah tua, aku tidak tahu kapan aku mati.
Maka sekarang ambillah senjatamu, tabung panah dan busurmu. Pergilah ke padang dan burulah bagiku seekor binatang. Olahlah bagiku makanan yang enak, seperti yang kugemari.
Sesudah itu bawalah kepadaku, supaya kumakan, agar aku memberkati engkau, sebelum aku mati." Tetapi Ribka mendengarnya ketika Ishak berkata kepada Esau, anaknya. Segera Esau pergi ke padang gurun memburu seekor binatang untuk dibawa kepada ayahnya.
Sementara itu, Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau anak sulungnya, yang disimpannya di rumah. Disuruhnya Yakub, anak bungsunya, mengenakan pakaian itu. Kedua belah tangan Yakub serta lehernya yang licin lalu dibalut dengan kulit anak kambing yang telah ia sembelih.
Lalu ia memberikan makanan yang enak dan roti yang telah diolahnya kepada Yakub, anaknya. Demikianlah Yakub masuk ke tempat ayahnya serta berkata, "Bapa!" Sahut ayahnya, "Ya anakku.
Siapakah engkau?" Kata Yakub kepada ayahnya, "Akulah Esau, anak sulungmu. Aku telah melakukan, seperti yang Bapa katakan kepadaku. Bangunlah, duduklah dan makanlah daging buruan masakanku ini.
Lalu berkatilah aku." Lalu Ishak berkata kepada anaknya, "Lekas juga engkau mendapatnya, anakku!" Jawab Yakub, "Karena Tuhan Allahmu membuat aku mencapai tujuanku." Lalu kata Ishak kepada Yakub, "Datanglah mendekat, anakku, supaya aku meraba engkau, apakah engkau ini anakku Esau atau bukan."
Maka Yakub mendekati Ishak, ayahnya, dan ayahnya merabanya serta berkata, "Kalau suaranya, suara Yakub; kalau tangannya, tangan Esau." Jadi Ishak tidak mengenal dia, karena tangannya berbulu seperti tangan Esau, kakaknya.
Ishak hendak memberkati dia, tetapi ia masih bertanya, "Benarkah engkau ini anakku Esau?" Jawabnya, Ya!" Lalu berkatalah Ishak, "Dekatkanlah makanan itu kepadaku, supaya kumakan daging buruan masakan anakku, agar aku memberkati engkau." Maka didekatkannyalah makanan itu kepada ayahnya. Lalu Ishak makan; dibawanya juga anggur kepadanya, lalu ia minum.
Berkatalah Ishak kepadanya, "Datanglah dekat-dekat dan ciumlah aku, anakku." Yakub lalu mendekat dan mencium ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinya dia, katanya, "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati Tuhan.
Allah akan memberikan kepadamu embun dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu.
Jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah dia; dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah dia."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 135:1-2.3-4.5-6
Ref. Pujilah Tuhan, sebab Ia baik.
Pujilah nama Tuhan, pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, hai orang-orang yang datang melayani di rumah Tuhan, di pelataran rumah Allah kita.
Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama-Nya itu indah. Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya, ia memilih Israel menjadi milik kesayangan-Nya.
Sesungguhnya aku tahu, bahwa Tuhan itu mahabesar, bahwa Tuhan kita itu melebihi segala dewata. Tuhan melakukan apa yang dikehendaki-Nya, di langit dan di bumi, di laut dan di segenap samudera raya.
Bait Pengantar Injil PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Bacaan Injil Matius 9:14-17
"Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka?"
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan bertanya, "Kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi mengapa murid-murid-Mu tidak?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan tiba waktunya mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.
Tak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya.
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua situasi yang berbeda namun saling melengkapi: kisah tentang Yakub yang menipu Ishak untuk mendapatkan berkat, dan perumpamaan Yesus tentang anggur baru dan kantong kulit yang baru. Tema "Anggur baru disimpan di kantong baru" mengajak kita untuk merenungkan tentang perlunya perubahan dan pembaharuan dalam hidup kita agar dapat menerima berkat dan kebenaran yang baru dari Tuhan.
Dalam Kejadian 27:1-5, 15-29, kita membaca tentang bagaimana Yakub, dengan bantuan ibunya, Ribka, menipu ayahnya, Ishak, yang sudah tua dan buta, untuk mendapatkan berkat yang seharusnya menjadi milik Esau, kakaknya. Yakub menyamar sebagai Esau dan berhasil memperdaya Ishak. Kisah ini menggambarkan bagaimana manusia sering kali menggunakan cara-cara yang tidak jujur untuk mencapai tujuan mereka. Tindakan Yakub ini, meskipun berhasil mendapatkan berkat, juga membawa konsekuensi yang menyakitkan, yaitu perpecahan dalam keluarga dan permusuhan antara kedua saudara.
Sedangkan dalam Injil Matius 9:14-17, Yesus memberikan jawaban kepada murid-murid Yohanes Pembaptis yang bertanya mengapa murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti mereka dan orang-orang Farisi. Yesus menjelaskan bahwa mempelai tidak mungkin berdukacita selama mempelai laki-laki masih bersama mereka. Ia juga memberikan dua perumpamaan: tidak seorang pun menambalkan kain yang belum susut pada pakaian yang tua, karena tambalan itu akan menarik kain dan membuat koyaknya makin besar.
Demikian juga, anggur baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena kantong itu akan pecah dan anggur itu akan terbuang. Yesus menekankan bahwa Injil yang baru membutuhkan wadah yang baru, yaitu hati dan pikiran yang terbuka dan siap untuk menerima perubahan. Perumpamaan tentang anggur baru dan kantong baru mengajarkan kita bahwa kita tidak dapat mencampuradukkan yang lama dan yang baru. Kita tidak dapat mengharapkan berkat dan kebenaran baru dari Tuhan jika kita masih terikat pada cara-cara lama yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Kita perlu membuka diri terhadap perubahan dan pembaharuan yang ditawarkan oleh Injil .
Untuk itu refleksi kita atas permenungan dari bacaan yang ada adalah Kejujuran dan Integritas: Apakah kita selalu jujur dalam tindakan dan perkataan kita, ataukah kita sering kali menggunakan cara-cara yang tidak benar untuk mencapai tujuan kita? Keterbukaan terhadap Perubahan: Apakah kita siap untuk meninggalkan cara-cara lama dan menerima pembaharuan yang ditawarkan oleh Injil? Apakah kita bersedia untuk mengubah pola pikir dan perilaku kita agar lebih sesuai dengan kehendak Allah? Wadah yang Baru: Apakah hati dan pikiran kita adalah wadah yang siap untuk menerima anggur baru Injil? Apakah kita membersihkan diri dari segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengalami berkat dan kebenaran Tuhan?
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: hari ini, marilah kita merenungkan bagaimana kita dapat mempersiapkan diri untuk menerima berkat dan kebenaran baru dari Tuhan. Kedua, semoga kita diberi hikmat untuk meninggalkan cara-cara lama yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya dan membuka diri terhadap perubahan dan pembaharuan yang ditawarkan oleh Injil. Ketiga, dengan demikian, kita dapat menjadi saksi yang hidup bagi kasih dan kebenaran Kristus di dunia ini. (sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News