Pada suatu hari Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan melenyapkan segala penyakit serta segala kelemahan.
Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut Petrus dan Andreas, saudaranya; Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes, saudaranya; Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus.
Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus, dan Ia berpesan kepada mereka, “Janganlah kalian menyimpang ke jalan bangsa lain, atau masuk ke dalam kota Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan wartakanlah, ‘Kerajaan Surga sudah dekat’.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Katolik
Bapak, ibu dan saudara-saudari yang terkasih dalam Yesus Kristus.
Dalam Bacaan Injil Matius 10:1-7 hari ini mengisahkan tentang Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel!
Pada saat terjadi kelaparan di Mesir, di banyak negara juga terjadi hal yang sama termasuk tanah Kanaan. Perbedaannya Mesir mempunya cadangan gandum melimpah sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat Mesir.
Maka datanglah orang-orang dari berbagai negara datang ke Mesir untuk membeli gandum, termasuk anak-anak Israel (Yakub). Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir. Tetapi Yakub tidak membiarkan Benyamin … pergi bersama-sama dengan saudara-saudaranya … Jangan-jangan ia ditimpa kecelakaan nanti (ay 1-8).
Ketika kelaparan menjadi makin parah di Kanaan, dan mati lapar tidak dapat dihindarkan lagi, Yakub sadar bahwa makanan harus diperoleh dari tempat lain. Dia mengirimkan sepuluh putranya ke Mesir untuk membeli gandum.
Benyamin ditahan di rumah untuk menghibur dirinya. Ketika sepuluh saudara itu menghadap mangkubumi Mesir untuk membeli gandum, mereka tidak mengenali pejabat itu sebagai saudara mereka yaitu Yusuf yang mereka jual. Dua belas tahun atau lebih sudah berlalu.
Pemuda kurus yang mereka jual telah tumbuh menjadi orang dewasa. Kini dia berdiri di hadapan mereka sebagai orang yang paling berkuasa di Mesir. Bahasa, pakaian, sikap resmi dan kedudukannya ikut memainkan peranan menyamarkan dirinya. Namun Yusuf langsung mengenali saudara-saudaranya.
Ketika Yusuf menuduh saudara-saudaranya itu sebagai pengintai, ia hanya ingin agar mereka memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya tentang kedatangan mereka. Orang Mesir menyadari bahwa perbatasan timur mereka sangat mudah diserang, karena itu mereka takut pada bangsa-bangsa Asia.
Yusuf menuduh kesepuluh orang itu sebagai datang ke Mesir untuk mengetahui tempat-tempat yang lemah di penjagaan perbatasan Mesir dan akan melaporkan keadaan itu kepada orang-orang yang akan menyerbu Mesir.