Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata 61 Kali Gempa Erupsi 106 Kali Gempa Hembusan

Penulis: Gordy
Editor: Gordy Donovan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GUNUNG API LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Fajaruddin M. Balido melaporkan kondisi gunung selama 24 jam terakhir Jumat 1 Agustus 2025, periode 00:00-24:00 Wita.Gunung Lewotolok Lembata 61 Kali Gempa Erupsi 106 Kali Gempa Hembusan.

TRIBUNFLORES.COM, LEWOTOLOK - Petugas Posmat Gunung Ili Lewotolok Lembata, Fajaruddin M. Balido melaporkan kondisi gunung selama 24 jam terakhir Jumat 1 Agustus 2025, periode 00:00-24:00 Wita.

Gunung Ili Lewotolok saat ini Level III atau siaga.

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

"Pengamatan visual Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 20 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut.  Suhu udara sekitar 24-32°C," tulis Fajaruddin, dikutip dari laman magma.esdm.go.id Sabtu 2 Agustus 2025.

Baca juga: Gunung Lewotolok di Lembata NTT Meletus, Tinggi Kolom 200 Meter

 

Ia menyebutkan berdasarkan pengamatan kegempaan Lewotolok mengalami 61 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 5.7-33.2 mm, dan lama gempa 24-63 detik.

106 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.2-13.3 mm, dan lama gempa 19-47 detik.

1 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 1.6 mm, dan lama gempa 140 detik.

2 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 1.2-12.8 mm, S-P 4-7.8 detik dan lama gempa 20-30 detik.

1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3.2 mm, S-P 18 detik dan lama gempa 66 detik.

Ia menyebutkan pihaknya mengeluarkan sejumlah rekomendasi, diantaranya:

(1) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian timur puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(2) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(3) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas G. Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dari bagian barat puncak/ kawah G. Ili Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar G. Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan. (Sumber magma.esdm.go.id/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News