“Kami buat desain dan rancang sendiri. Tantangannya, kalau ada kerusakan, masyarakat sering bingung. Jadi kami pikir teknologi harus terjangkau, instalasinya sederhana, seperti penggunaan kontaktor dan timer,” kata Ari.
Kolaborasi antara FST dan Faperta Undana ini dimulai tahun lalu dan pada Program Kemitraan Masyarakat Bersama (PKMB) 2024 mulai diimplementasikan. Harapannya, teknologi ini dapat diterapkan lebih luas untuk mendukung ketahanan pangan di lahan kering NTT. (uge)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News