Renungan Harian Katolik
Mengampuni orang yang bersalah kepada kita bukanlah perkara yang mudah. Secara alamiah, kita pasti ingin agar orang yang bersalah tersebut juga merasakan penderitaan dan kesusahan yang kita rasakan. Lebih menyakitkan lagi, jika orang tersebut tidak bertobat dan terus berbuat salah kepada kita. Petrus tampaknya mengalami masalah yang sama sehingga ia bertanya kepada Yesus, "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku?" Jawaban Yesus sungguh tidak terduga, yaitu mengampuni "sampai tujuh puluh kali tujuh," yang mungkin berarti, "smnpai ia tidak berdosa lagi terhadap kamu'.
Perumpamaan tentang hamba yang berutang sebenarnya mau menunjukkan bahwa pada dasarnya kita telah banyak berutang kepada Allah. Ini yang sering kali tidak kita sadari. Akan tetapi, Allah mau mengampuni kita. Karena itu, jika ada orang lain yang bersalah terhadap kita, apalagi kesalahannya itu tidak besar, kita seharusnya mengampuni dia. Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengampuni agar diampuni. Jika kita tidak mengampuni sesama kita, kita tidak dapat mengharapkan Allah untuk mengampuni dan menunjukkan belas kasih kepada kita. Apakah kita masih menyimpan dendam atau kebencian terhadap seseorang? Apakah kita berani mengampuni orang yang bersalah kepada kita?
Tuhan, mampukanlah kami untuk berbelas kasih kepada sesama seperti Engkau telah berbelas kasih kepada kami. Amin.. (Sumber the katolik.com/adiutami.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News