Prakiraan Cuaca NTT

Prospek Cuaca Wilayah NTT 20-25 Agustus: Potensi Hujan Ringan dan Kabut di Beberapa Wilayah

Penulis: Cristin Adal
Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HUJAN RINGAN- Cuaca NTT pada 20-25 Agustus 2025 dominan cerah berawan – berawan, dengan potensi hujan ringan dan kabut di beberapa wilayah.

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengeluarkan prospek cuaca Nusa Tenggara Timur (NTT) 19-25 Agustus 2025.

Pada periode ini cuaca dominan cerah berawan-berawan dengan potensi hujan ringan dan kabut di beberapa wilayah.

Suhu udara berkisar antara 16-33 derajat Celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 40-95 % .

BMKG memperingatkan warga untuk waspada angin kencang yang sifatnya kering dan berpotensi menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan di wilayah NTT.

 

Baca juga: Waspada Potensi Cuaca Ekstrem hingga 25 Agustus 2025, BMKG: Masyarakat Diimbau Siaga

 

 

 

 

Prosek cuaca NTT

Pulau Timor
 
20-22 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

23-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan, berpotensi hujan ringan di wilayah TTU dan Belu.

Pulau Sabu

20-22 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

23-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan berpoteni hujan ringan.

Pulau Rote

20-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

 

Baca juga: Desa Binaan Imigrasi Jadi Inspirasi di Forum Internasional DGICM 2025

 

Pulau Flores

20-22 Agustus 2025, umumnya cerah berawa-berawan, berpotensi hujan ringan di wilayah Manggarai, Manggarai Timur, Nagekeo dan Ngada.

23-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

Pulau Adonara, Solor, dan Lembata

20-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

Pulau Alor dan Pantar

20-22 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berwan, berpotensi hujan ringan.

23-25 Agustus 2025, umumnya cerah berawan-berawan.

BMKG memantau setelah periode perayaan tersebut, sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. 

Potensi ini dipengaruhi oleh beberapa dinamika atmosfer, antara lain aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada pada fase 3 (tiga), sehingga meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. 

Kondisi ini juga diperkuat oleh adanya gelombang atmosfer berupa kombinasi Mixed-Rossby Gravity dan Gelombang Kelvin, serta anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) positif yang menandakan peningkatan aktivitas konvektif di wilayah Indonesia.

Selain itu, teridentifikasi sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra yang secara tidak langsung memengaruhi pola angin di sekitar Indonesia dengan membentuk area perlambatan dan belokan angin, sehingga semakin memicu pertumbuhan awan hujan signifikan.

Faktor-faktor tersebut menyebabkan curah hujan meningkat disaat sebagian besar wilayah masih berada pada periode musim kemarau. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, khususnya terkait risiko banjir, tanah longsor, genangan, serta gangguan pada aktivitas transportasi darat, laut, maupun udara. 

sumber: bmkg.go.id

 

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News