Berita Kota Kupang

Pentas Budaya IKADA 2025, Pertama Kali Sagi So'a dan Larik Riung Dipentaskan di Kota Kupang

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Podcast - Ketua IKADA Kupang, Dr Sipri Radho Toly, Ketua Panitia Pentas Budaya Sagi So'a dan Larik Riung 2025, Antonius Gili, dan Wakil Ketua Panitia, Isidorus Lilijawa bersama host jurnalis Pos Kupang, Ella Uzurasi dalam Podcast Pos Kupang, Kamis, 21/08/2025.   

Ketua panitia, Antonius Gili dalam kesempatan yang sama mengatakan, proses persiapan untuk kegiatan ini sudah mencapai 95 persen untuk semua rangkaian mulai dari malam persiapan hingga acara intinya. 

"Harapan kami itu semua datang untuk menyaksikan dua budaya yang selama ini belum ditunjukkan di sini. 

 

Baca juga: Pater Stefanus Lio, SVD Terpilih Menjadi Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang

 

Dua budaya dipadukan jadi satu tapi kami coba meramu ini menjadi satu kesepakatan," kata Antonius. 

Sementara Wakil Ketua panitia, Isidorus Lilijawa mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk dua budaya yang dekat bukan cuma karena di Kupang satu wilayah tapi karena dalam hubungan pergaulan adat istiadat kawin mawin di Riung dan So'a memang bersinggungan. 

"Riung langsung berbatasan dengan So'a dan dua etnis yang berbeda dari sisi budaya tapi karena ada hubungan kekeluargaan kawin mawin dan semuanya itu jadi kita merasa dekat sekali dan ketika kita pentaskan Sage dan Larik di sini sebenarnya kita mempertegas kolaborasi yang sudah kita buat di kampung halaman kita," kata Isidorus. 

"Kita berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini UPTD Taman Budaya karena mereka juga turut mendukung kegiatan ini sehingga it's diberi kesempatan ini untuk tampil nanti di pelataran UPTD Taman Budaya dan ini sebenarnya sejalan dengan program pemerintah provinsi NTT bagaimana kita bisa merawat dan melestarikan budaya dalam hal ini kita menjaga dan merawat Sage dan Larik ini sehingga tidak hanya menjadi cerita tentang masa lalu di kampung halaman tapi juga menjadi cerita tentang masa depan untuk anak-anak kita, generasi muda yang ada di kota Kupang," ujarnya. (uzu)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News