Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kamu akan berdiri di luar, dan mengetuk-ngetuk pintu sambil berkata: Tuan, bukakan kami pintu! Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang’.
Maka kamu akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan ingatlah, ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan Harian Katolik
Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan? Pertanyaan yang diajukan kepada Yesus dalam Injil ini agak menakutkan kita. Apakah kita termasuk yang tidak diselamatkan? Itulah pertanyaan lain yang muncul. Yesus tidak memberikan jawaban langsung "ya" atau "tidak" atas pertanyaan itu. Tampaknya, Yesus tidak ingin pikiran orang justru terfokus pada apakah kita termasuk yang diselamatkan atau tidak. Sebaliknya, Dia memberikan nasihat tentang apa yang harus kita dilakukan sekarang ini, yaitu "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu!" Pintu sempit adalah sebuah kiasan, yang berarti bahwa keselamatan tidak dapat dicapai dengan mudah; butuh perjuangan untuk mencapainya. Untuk setia menjadi murid Kristus pada zaman ini, kita harus berhadapan dengan banyak tantangan, kesulitan, dan godaan yang tidak ringan. Berjuang untuk setia pada ajaran dan teladan Yesus tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Ada banyak godaan yang dapat membuat kita jatuh.
Yesus juga mengatakan bahwa orang yang telah mengenal Dia dan ajaran-Nya tidak serta merta memperoleh keselamatan jika di dalam hidupnya orang tersebut melakukan kejahatan. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa dirinya telah menjalani persahabatan yang setia dengan Kristus, padahal sebenarnya orang ini hanya mementingkan dirinya sendiri.
Asalkan kita terus berjuang, tetap rendah hati, setia untuk mengembangkan kehidupan rohani kita, mengikuti ajaran dan teladan Yesus di tengah godaan dunia, kita akan termasuk yang diselamatkan. Untunglah bahwa kita tidak berjuang sendirian. Sebab Allah menyertai kita dan kasih karunia-Nya akan mencukupi kita. Apakah kita percaya pada kasih karunia dan pertolongan Allah, terutama pada saat perjuangan hidup kita sebagai pengikut Kristus?
Tuhan, tolonglah kami untuk selalu percaya pada kasih karunia-Mu yang menyelamatkan, terutama ketika kami sedang berjuang menghadapi pencobaan. Amin. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News