Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, BORONG-Sejak tahun 2019 lalu, Kabupaten Manggarai Timur bebas dari kasus malaria.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur, Dokter Surip Tintin menerangkan, Manggarai Timur sejak Tahun 2019 merupakan kabupaten yang sudah eliminasi malaria/bukan endemik malaria lagi. Kasus-kasus malaria yang ada merupakan kasus impor di mana orang-orang yang menderita malaria datang dari Papua, Kalimantan, Sumba dan berbagai daerah lain.
"Manggarai Timur sudah dinyatakan bebas malaria. Kasus yang ada kebanyakan impor dari luar daerah, kalimantan dan papua. Yang perlu diwaspadai adalah warga yang datang dari Papua, Kalimantan dan Sumba," ujar Dokter Tintin, Senin, 25 Agustus 2025.
Pada tahun 2023: ada 7 orang impor, tahun 2024 ada 2 orang kasus impor dari Papua dan tahun 2025 ada 6 orang impor.
"Memang terjadi peningkatan kasus-kasus di 2025 tetapi sekali lagi kasus impor," tegasnya.
Baca juga: SDK Yos Sudarso Maumere Juara Satu Lomba Karnaval HUT ke-80 RI Tingkat SD di Sikka
Dokter Tintin juga menerangkan, dari jumlah kasus itu tidak ada yang meninggal. Saat ini juga tidak ada yang sedang dirawat dan semuanya sudah sembuh.
Malaria, sambungnya, disebabkan oleh gigitan nyamuk anopeles yang mengandung plasmodium. Oleh karena itu warga diimbau agar menggunakan kelambu, larvasida dan pemberantasan sarang nyamuk.
"Dalam pencegahan kasus ini, Dinas Kesehatan melalui kegiatan Puskesmas-Puskesmas sifatnya pencegahan kejadian penularan dari kasus impor. Jadi kewaspadaan jika ada muncul kasus impor akan dilakukan pelacakan, pengobatan dan pencegahan penularannya," pungkasnya. (Rob)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News