Berita Ende
Sejumlah Orang Tua di Ende Tolak Imunisasi Campak Anak, Dinkes: Terkait dengan Keyakinan
Pelaksanaan imunisasi campak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan besar.
Penulis: Albert Aquinaldo | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo
TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Pelaksanaan imunisasi campak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan besar.
Salah satu hambatan utama yang dihadapi Dinas Kesehatan Kabupaten Ende adalah penolakan dari sejumlah orang tua yang enggan membawa anak-anak mereka untuk menerima imunisasi campak.
Menurut informasi yang dihimpun TribunFlores.com, penolakan ini bukan disebabkan oleh kurangnya fasilitas atau tenaga medis, melainkan karena masih kuatnya keyakinan tertentu di kalangan masyarakat terhadap imunisasi.
Beberapa orang tua di wilayah ini masih memegang kepercayaan yang membuat mereka ragu akan keamanan dan manfaat vaksin campak.
Baca juga: Dosen Uniflor dan Unipa Latih Kelompok Tani di Wologai Timur Ende Kembangkan Pupuk Organik
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, dr Maria Avelina Pani melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maria Agustina Tondong menjelaskan pihaknya terus memberikan sosialisasi dan pemahaman.
Tujuannya supaya masyarakat memahami pentingnya imunisasi campak bagi anak-anak.
"Tidak semua bagus, ada beberapa orang tua di sekolah Muslim mungkin terkait dengan haram, terkait dengan keyakinan jadi ada yang menolak tapi tidak terjadi di satu sekolah itu, hanya ada beberapa orang tua saja yang menolak," ungkap Agustina kepada TribunFlores.com, Rabu (3/9/2025) siang.
Ia mengungkapkan, beberapa tahun sebelumnya pada saat dilakukan kampanye imunisasi campak di wilayah itu sempat mendapat penolakan masif dari masyarakat.
Namun seiring berjalannya waktu, hanya segelintir orang tua saja yang masih menolak dengan alasan keyakinan.
"Sekarang sudah lebih baik, kalau dulu pada tahun-tahun sebelumnya pada saat kampanye itukan banyak sekali penolakan tapi sekarang sudah mulai berkurang, paling beberapa saja, seperti kemarin itu kami dengan salah satu camat ke pesantren untuk memberikan pemahaman, terus kita gandeng ulama dan tokoh agama," tandas dia.
Meski demikian, hingga saat ini ada beberapa orang tua di sekolah-sekolah tertentu masih melakukan penolakan. Meski jumlahnya tidak banyak namun penolakan ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.
Sejauh ini, selain sosialisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende terus melakukan imunisasi pencegahan campak untuk bayi, balita, baduta dan anak-anak SD.
Data yang diperoleh TribunFlores.com, pada tahun 2024 lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ende menemukan 5 sampel suspek campak. Dan pada tahun 2025, ada 6 sampel suspek campak.
Namun setelah dilakukan pemeriksaan sampel-sampel tersebut di Balai Besar Kesmas Surabaya, semua sampel tersebut dinyatakan negatif. (Bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.