Berita Flores Timur
Pulau Flores Lahir dari Letusan Gunung Jutaan Tahun Silam
Banyak yang belum menyadari bahwa Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terbentuk dari aktivitas letusan gunung berapi
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Banyak yang belum menyadari bahwa Pulau Flores di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terbentuk dari aktivitas letusan gunung berapi dari dasar laut sejak puluhan juta tahun silam.
Informasi penting untuk menambah wawasan ini diungkapkan Arios Ghele Radja, Kepala Balai Pemantau Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah NTT dan NTB, Senin, 1 September 2025.
Arios dalam berbagai kesempatan juga terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di posko-posko pengungisan.
Arios menjelaskan dengan bahasa sederhana agar mudah dipahami masyarakat.
Baca juga: Sambangi Istana Keuskupan Agung Ende, Kapolres Minta Dukungan Kamtibmas dan Perkuat Sinergi
"Kita punya Pulau Flores ini terbentuk karena Gunung meletus. Karena terus meletus sejak puluhan juta tahun, dia punya batu lontaran itu menumpuk, menumpuk, dan terus menumpuk, makanya jadi pulau," ungkapnya.
Lontaran akibat letusan dari dalam dasar laut yang terus menumpuk dan mengeras akhirnya membentuk daratan luas. Flores juga dipahami sebagai "Pulau Vulkanik".
Pulau Flores dengan total 13 gunung api aktif tersebar merata ke setiap kabupaten, misalnya Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, termasuk Lembata.
Arios mengungkapkan bahwa Flores berbeda dengan pulau Timor, salah satu dari tiga pulau terbesar di NTT. Timor berkarakter batu karang itu muncul dari dasar laut.
"Beda dengan di Kupang (di Pulau Timor) itu batunya warna putih. Dia naik dari dalam laut, kalau kita (Flores) ada di dalam laut kemudian meletus, timbun terus menerus, dan jadi pulau," ujarnya.
Arios sempat mendampingi Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto bersama rombongan ke Hunian Sementara (Huntara) Desa Konga yang menampung para penyintas erupsi Lewotobi Laki-kaki.
Selain memberikan semangat, putra asli Ende ini juga berharap agar penyintas jangan mudah putus asa, apa lagi mengeluhkan soal aktivitas Lewotobi Laki-laki yang tak kunjung redah.
"Bapak, mama, kita jagan banyak mengeluh, pulau yang kita cintai ini lahir karena adanya letusan jutaan tahun, dia ada dulu baru kita," pesannya. (cbl)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Bacaan-bacaan Liturgi Selasa 2 September 2025, Pesta Martir-martir dari Paris 1792 |
![]() |
---|
Bacaan Injil Katolik Selasa 2 September 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
![]() |
---|
Peringatan Santo dan Santa Pelindung Selasa 2 September 2025 |
![]() |
---|
6 Jam Terakhir, Gunung Lewotobi 1 Kali Gempa Hembusan 4 Kali Tremor Non-Harmonik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.