Breaking News

Semana Santa Larantuka

Semana Santa dan Sole Oha Flores Timur Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia

Semana Santa Larantuka dan Sole Oha Flores Timut NTT  resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. 

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-KEMENAG
TRADISI PASKAH-Dua tradisi sakral dan berakar kuat di tanah Lamaholot Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur,  yaitu Semana Santa dan Sole Oha  resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Penetapan ini dilakukan melalui Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang digelar di Jakarta oleh Kementerian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktorat Warisan Budaya, Jumat (10/10/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Dua tradisi sakral dan berakar kuat di tanah Lamaholot Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur,  yaitu Semana Santa dan Sole Oha resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. 

Penetapan ini dilakukan melalui Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang digelar di Jakarta oleh Kementerian Kebudayaan, Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Direktorat Warisan Budaya, Jumat (10/10/2025).

Dikutip dari laman https://pariwisata.florestimurkab.go.id/index.php/berita-wisata/, Selasa (14/10/2025) menyebutkan kabar gembira ini disambut hangat oleh masyarakat Flores Timur.

Bagi mereka, kedua tradisi tersebut bukan sekadar ritual, melainkan napas kehidupan yang telah diwariskan lintas generasi.

Baca juga: Sejarah Semana Santa Larantuka di Flores Timur NTT, Tradisi Sakral Umat Katolik

 

Semana Santa: Iman, Tradisi, dan Laut yang Menyatukan

Semana Santa, atau Pekan Suci, adalah perayaan iman umat Katolik di Larantuka yang dikenal hingga mancanegara. 

Selama satu pekan menjelang Paskah, ribuan peziarah datang untuk mengikuti prosesi sakral  mulai dari Rabu Trewa, Kamis Putih, hingga Jumat Agung.Yang menjadikan Semana Santa di Flores Timur begitu istimewa adalah perpaduan antara nilai religius dan budaya lokal Lamaholot. 

Prosesi laut yang dikenal dengan Tuan Meninu, di mana patung Yesus diarak melintasi laut tanpa mesin, menjadi simbol perjalanan iman yang melintasi waktu dan gelombang kehidupan. 

Sementara itu, prosesi Tuan Ma atau penghormatan kepada Bunda Maria menjadi ungkapan kasih dan penghormatan yang mendalam  bukan hanya bagi umat Katolik, tapi juga bagi seluruh masyarakat yang turut menjaga tradisi ini dengan penuh hormat.

Semana Santa adalah bukti nyata bahwa iman dan budaya bisa berjalan seiring, saling menguatkan, dan menjadi jembatan antar generasi.

Sole Oha: Gerak, Syair, dan Jiwa Kolektif Lamaholot

Berbeda dari Semana Santa yang berakar pada tradisi religius, Sole Oha lahir dari denyut kebudayaan lokal Lamaholot. 

Tarian kolosal ini melibatkan ratusan orang yang bergerak bersama dalam lingkaran besar, menandakan kebersamaan, solidaritas, dan harmoni antar warga. 

Gerakannya sederhana, namun penuh makna. Dalam setiap langkah dan syair yang dilantunkan, tersimpan kisah tentang leluhur, adat, dan nilai-nilai hidup yang diwariskan turun-temurun. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved