Gunung Lewotob Erupsi
Status AWAS, Gempa Vulkanik Dalam Gunung Lewotobi Laki-laki Tercatat 32 Kali
Pos Pengamatan melaporkan kolom asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membumbung setinggi 100-200 meter dari puncak.
Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
Ringkasan Berita:
- Status Gunung Lewotobi Laki-laki naik ke Level Awas (IV) setelah terdeteksi peningkatan signifikan aktivitas vulkanik, termasuk 32 kali gempa vulkanik dalam.
- Data visual dan instrumental menunjukkan suplai magma baru bergerak cepat ke permukaan, disertai inflasi tubuh gunung dan peningkatan kegempaan dalam dua hari terakhir.
- PVMBG melarang aktivitas dalam radius 6–7 km dari pusat erupsi serta mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi erupsi eksplosif, hujan abu, dan banjir lahar.
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA- Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur kembali menunjukkan peningkatan pada Selasa (25/11/2025) dini hari. Status aktivitas yang sebelumnya Level Siaga (III) naik ke Level Awas (IV).
Pos Pengamatan melaporkan kolom asap berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, membumbung setinggi 100-200 meter dari puncak gunung.
Gunung terlihat jelas meski sesekali tertutup kabut. Cuaca di sekitar gunung cerah hingga berawan dengan angin lemah bertiup ke arah utara dan timur laut. Suhu udara tercatat berada pada kisaran 21–23 derajat Celcius.
Dari sisi kegempaan, aktivitas internal gunung masih tinggi. Dalam periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WITA, tercatat 3 kali gempa tremor non-harmonik, 32 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal, dan 3 kali gempa tektonik jauh.
Baca juga: Banjir Lahar Lewotobi Ancam Desa Nurabelen Flores Timur, Warga Diminta Mengungsi ke Rumah Keluarga
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta 7 kilometer sektoral pada arah barat laut hingga timur laut.
Dalam laporan Badan Geologi pada Senin (24/11/2025), aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada seminggu terakhir cenderung memiliki tren penurunan dari hasil pemantauan kegempaan.
Rekaman seismograf lebih didominasi Gempa Non Harmonik dan Gempa Low Frequency hal ini menunjukkan masih tingginya aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal dan aliran fluida magma dari conduit dangkal menuju permukaan masih berlangsung ke arah kedalaman dangkal.
Pada 24 November 2025, mulai pukul 14.00 WITA, terjadi peningkatan aktivitas Gempa Vulkanik Dalam. Kondisi ini mengindikasikan adanya suplai magma baru yang bergerak cukup cepat menuju permukaan, sehingga berpotensi memicu erupsi eksplosif. Erupsi terakhir tercatat pada 18 Oktober 2025 pukul 00.44 WITA.
Dalam satu minggu terakhir, jumlah Gempa Hembusan terlihat fluktuatif dibandingkan periode sebelumnya. Fluktuasi ini menunjukkan adanya tekanan gas yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik di kedalaman dangkal. Meski demikian, jumlah gempa yang relatif stabil menandakan suplai gas dan magma masih berlangsung secara terus-menerus.
Secara visual dan berdasarkan data kegempaan, aktivitas Lewotobi Laki-laki mulai menunjukkan tren kenaikan pada 2 hari terakhir. Data deformasi dari tiltmeter menunjukkan pola inflasi yang signifikan pada rentang waktu yang singkat yang mengindikasikan adanya pergerakan magma yang mempengaruhi permukaan pada tubuh gunung api. Sementara itu, data dari Global Navigation Satellite System (GNSS) masih menunjukkan fluktuasi pada komponen vertikal selama satu minggu terakhir, namun dalam tiga hari terakhir terpantau mengalami kenaikan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pergerakan magma dari kedalaman dalam ke arah dangkal masih berlangsung ke arah permukaan.
Berdasarkan analisis visual dan instrumental, aktivitas G. Lewotobi Laki-laki tergolong masih tinggi. Oleh karena itu, tingkat aktivitasnya dinilai masih berada pada Level III (SIAGA) dengan rekomendasi:
Masyarakat dan wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 6 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah. Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya.
Selain itu, masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat, terutama pada daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.
Abu vulkanik erupsi G. Lewotobi Laki-laki juga dapat mengganggu operasional bandara dan jalur penerbangan apabila sebarannya mengarah ke area bandara dan jalur perlintasan pesawat.
Pemerintah daerah diharapkan terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi. (Sumber: situs resmi Magma Indonesia/Badan Geologi).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/GUNUNG-LEWOTOBI-Gunung-Lewotobi-Laki-laki-di-Flores-Timur-NTT-Selasa-25112025.jpg)