Kasus HIV AIDS di Kota Kupang

Ribuan Warga Kota Kupang Terjangkit HIV/AIDS, Terbanyak IRT dan Usia Produktif

Sekretaris KPA Kota Kupang, Julius Tanggu Bore menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Julius Tanggu Bore. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasus HIV AIDS di Kota Kupang terus menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. 

Berdasarkan data terbaru dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, hingga Agustus 2025 tercatat sebanyak 2.529 warga hidup dengan HIV/AIDS.

Sekretaris KPA Kota Kupang, Julius Tanggu Bore menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan akumulasi kasus sejak tahun 2000 hingga 2025. 

Ia menegaskan bahwa laki-laki masih mendominasi jumlah penderita dibanding perempuan, dengan tren peningkatan yang terjadi hampir setiap tahun.

 

Baca juga: Rutan Maumere Gandeng Puskesmas dan KPA Sikka Gelar Sosialisasi serta Tes HIV/AIDS bagi Warga Binaan

 

 

"Kasus HIV AIDS di Kota Kupang terus meningkat. Ini menjadi sinyal penting bahwa masyarakat harus memperkuat kesadaran, melakukan pemeriksaan dini, dan mencegah penularan, terutama di kalangan usia produktif," kata Jems, Senin 6 Oktobe 2025.

Selama kurun waktu 25 tahun terakhir, menurut Jems peningkatan kasus HIV AIDS di Kota Kupang berlangsung signifikan. Puncak kasus tertinggi terjadi pada tahun 2012 dengan lebih dari 400 kasus baru dalam satu tahun. 

Meskipun sempat mengalami fluktuasi, lanjut Jems jumlah kasus secara keseluruhan terus meningkat hingga 2025, menandakan penularan yang masih terjadi secara aktif di masyarakat.

Data KPA menunjukkan bahwa usia produktif (20-49 tahun) merupakan kelompok dengan jumlah penderita terbanyak, yakni lebih dari 1.600 kasus.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa penularan banyak terjadi di kalangan tenaga kerja aktif, yang seharusnya menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi daerah. 

Jema menilai, hal ini perlu menjadi fokus utama dalam upaya edukasi dan pencegahan di lapangan.

"Usia produktif adalah kelompok yang paling aktif secara sosial dan ekonomi. Karena itu, edukasi tentang perilaku seksual sehat dan kesetiaan pada pasangan sangat penting untuk menekan penularan," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved