Breaking News

Kasus HIV AIDS di Kota Kupang

Ribuan Warga Kota Kupang Terjangkit HIV/AIDS, Terbanyak IRT dan Usia Produktif

Sekretaris KPA Kota Kupang, Julius Tanggu Bore menjelaskan bahwa jumlah tersebut merupakan

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Julius Tanggu Bore. 

Selain berdasarkan umur, sebaran kasus HIV AIDS juga menunjukkan pola yang cukup jelas di tingkat wilayah. 

Tiga kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi adalah Oebobo 21 persen, Maulafa 20 persen, dan Kelapa Lima 20 persen disusul Alak 17 persen, Kota Raja 11 persen, serta wilayah lain seperti Kota Lama 12 persen. 

Tingginya angka di tiga kecamatan utama ini diduga berkaitan dengan padatnya penduduk dan aktivitas sosial-ekonomi yang lebih tinggi dibanding wilayah lain.

Berdasarkan klasifikasi pekerjaan, kelompok swasta menempati posisi tertinggi dengan 25 persen kasus, diikuti oleh ibu rumah tangga 18 persen, lain-lain 17 persen, pelajar/mahasiswa/PNS 10 persen, wiraswasta 8 persen, dan PNS  7 persen. 

Menurut Jems, temuan ini menjadi alarm serius karena menunjukkan bahwa penularan sudah meluas di populasi umum, bukan hanya di kelompok berisiko tinggi.

Yang paling mengkhawatirkan, kelompok ibu rumah tangga kini menjadi salah satu penyumbang terbesar kasus HIV/AIDS di Kota Kupang. 

Banyak di antara mereka tertular dari pasangan yang sebelumnya sudah terinfeksi. Hal ini menandakan bahwa penularan di dalam rumah tangga kini menjadi isu penting yang perlu mendapat perhatian.

"Fakta bahwa banyak ibu rumah tangga tertular HIV membuktikan bahwa virus ini bisa menyerang siapa saja. Karena itu, pemeriksaan HIV bagi pasangan menikah dan ibu hamil perlu menjadi bagian dari layanan kesehatan rutin," tegas Jems.

Ia mengimbau agar masyarakat tidak takut melakukan tes HIV, karena deteksi dini merupakan langkah paling efektif untuk mencegah penularan lebih lanjut. 

Jems juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat sipil untuk memperkuat kesadaran publik serta mengurangi stigma terhadap orang dengan HIV AIDS (ODHA).

"HIV bukan hanya masalah medis, tapi juga sosial. Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, bebas stigma, dan sadar akan pentingnya pencegahan," tutupnya.

Ia berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya penanggulangan HIV AIDS melalui perilaku hidup sehat, setia pada pasangan, serta melakukan pemeriksaan HIV secara rutin. 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved