Berita Kota Kupang

Dukung Edaran Wali Kota Kupang, Romo Dus Bone: Sukacita Tak Diukur dari Kerasnya Musik

Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Kolhua Keuskupan Agung Kupang, Romo Longginus Bone mendukung kebijakan wali kota Kupang

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK
FOTO BERSAMA- Romo Dus Bone (tengah dengan menggunakan kemeja abu-abu) foto bersama dengan Wali Kota Kupang Christian Widodo seusai pelantikan pengurus FKUB Kota Kupang beberapa waktu lalu. Rd Dus mendukung edaran wali kota Kupang.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pastor Paroki Santo Fransiskus Asisi Kolhua dan Moderator Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Kupang, Romo Longginus Bone mengajak warga Kota Kupang untuk melihat sisi baik dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo tentang pembatasan aktivitas malam terutama saat pesta dilaksanakan pada malam hari.

Melalui pers rilis yang diterima reporter POS-KUPANG.COM Selasa (7/10/2025), Romo Dus menyampaikan ia memahami surat Edaran Wali Kota Kupang menimbulkan beragam tanggapan dari masyarakat Kota Kupang.

"Saya memahami bahwa surat edaran Bapak Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, tentang pembatasan aktivitas malam menimbulkan beragam tanggapan di tengah masyarakat Kota Kupang. Ada yang melihatnya sebagai pembatasan kebebasan, namun ada pula yang menyadari nilai positifnya bagi ketertiban dan kenyamanan bersama," ujarnya.

Baca juga: Wali Kota Kupang Christian Widodo Dorong Pengesahan RUU Perampasan Aset

 

Ia mengajak warga Kota Kupang untuk melihat sisi baik dari kebijakan tersebut dan hidup bersama menuntut untuk saling menghargai.

"Sebagai pribadi beriman, saya mengajak kita melihat sisi baik dari kebijakan ini. Hidup bersama menuntut kita saling menghargai. Kebebasan kita jangan sampai mengganggu kesehatan anak-anak yang butuh istirahat, ketenangan orang sakit, maupun fokus belajar generasi muda kita, sebagaimana yang disebutkan dalam isi edaran Bapak Walikota Kupang," katanya.

Ia juga menammbahkan bahwa musik dan hiburan itu baik, namun bila berlebihan hingga menimbulkan gangguan atau distorsi, maka kehilangan nilai kebaikannya.

"Justru dengan pengaturan yang bijak, hiburan tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kepentingan umum. Misalnya Bapak Walikota meminta agar volume musik diperkecil sehingga masih tetap boleh menikmati suasana pesta," tambahnya.

Ia meminta warga Kota Kupang untuk mendukung niat baik pemerintah dalam menjaga keseimbangan antara hiburan, kesehatan, dan ketertiban kota kita. 

Imbauan ini bukan untuk membatasi sukacita, tetapi agar sukacita tetap membawa damai, bukan keresahan.

"Semoga kita semua semakin mampu menghadirkan suasana yang tertib, aman, dan penuh kasih, sehingga Kota Kupang benar-benar menjadi rumah bersama yang nyaman bagi semua,"ungkapnya.

Ia juga memberikan nasihat kepada kaum muda agar menjadi pelita yang tidak hanya bersinar dengan semangat tetapi juga menghadirkan cahaya yang menenteramkan bagi sesama

" Ingatlah bahwa kebebasan sejati bukanlah ketika kita bisa melakukan apa saja, melainkan ketika kita mampu menahan diri demi kebaikan bersama," kata Romo Dus.


Ia mengungkapnya bahwa sesungguhnya, pesta yang bermartabat tidak ditentukan oleh kerasnya musik, melainkan oleh kehadiran kita satu sama lain yakni saling menyapa, bercerita, dan berbagi hati.(ria)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved