Gunung Lewotolok Erupsi

Gunung Lewotolok Lembata Erupsi Senin Pagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Senin (8/9/2025) pagi.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-PVMBG
ERUPSI- Visual kolom abu erupsi Gunung Lewotolok di Lembata, NTT, Senin (8/92025) pukul 05.47 Wita. 

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA- Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Senin (8/9/2025) pagi.

Erupsi Senin pagi ini terjadi pada pukul 05.47 Wita dengan tinggi kolom letusan atau abu vulkanik setinggi 600 meter di atas puncak.

"Terjadi erupsi Gunung Lewotolok pada hari Senin, 08 September 2025, pukul 05:47 Wita. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 m di atas puncak (± 2023 m di atas permukaan laut),"tulis Syawaludin, Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotolok dalam laporannya di magma.esdm.go.id.

Syawaludin mengatakan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17.6 mm dan durasi 64 detik.

 

Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Sedang Hari Ini di Manggarai dan 3 Wilayah Lainnya di NTT

 

 

 

 

Pengamatan Kegempaan

Petugas Posmat Gunung Lewotolok melaporkan pengamatan kegempaan Senin dini hari hingga pagi yaitu, periode 00:00-06:00 Wita;

Terjadi 32 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 5.1-17.6 mm, dan lama gempa 31-64 detik.

Terjadi 38 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-4.7 mm, dan lama gempa 27-35 detik.

Terjadi 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2.1 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 63 detik.

 

Baca juga: Pengungsi Gunung Lewotobi asal Flores Timur meninggal Dunia di Talibura Sikka

 

Status Siaga dan Imbauan

Saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotolok berada di Level III atau Siaga. Oleh karena PVMBG mengimbau:

[1] Masyarakat di sekitar Gunung Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas Gunung Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor Selatan dan Tenggara, sektor Barat serta sektor Timur laut Gunung Lewotolok.

(2) Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah G. Ili Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunungapi yang sedang dalam fase erupsi.

Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.

(3) Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas Gunung Lewotolok.

(4) Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

(5) Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

sumber: magma.esdm.go.id/PVMBG/Badan Geologi

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved