Renungan Katolik Hari Ini
Renungan Hari Ini Jumat 12 September 2025, Balok Apa yang Ada di Mata Kita?
Mari simak renungan hari ini Jumat 12 September 2025. Tema renungan hari ini Balok Apa yang Ada di Mata Kita?
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Oleh: Pastor John Lewar SVD
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Mari simak renungan hari ini Jumat 12 September 2025.
Tema renungan hari ini Balok Apa yang Ada di Mata Kita?
Renungan hari ini untuk hari Jumat biasa XXIII, Perayaan fakultatif Nama Tersuci Maria, Ibu Yesus dengan warna liturgi hijau.
Renungan hari ini ada dibagian akhir artikel ini.
Baca juga: Renungan Katolik Jumat 12 September 2025, Keluarkan Dulu Balok dari Matamu
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Jumat 12 September 2025 adalah sebagai berikut:
Bacaan Pertama 1Tim. 1:1-2,12-14
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita, kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku? aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1.2a.5.7-8.11
Ref. Ya Tuhan, Engkaulah milik pusakaku.
Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, "Engkaulah Tuhanku, ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Aku memuji Tuhan, yang telah memberi nasehat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bait Pengantar Injil: Yohanes 17:7b.a
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.
Bacaan Injil: Luk 6:39-42
Mungkinkah seoang buta membimbing orang buta?
Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, "Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang?
Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?
Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, 'Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu', padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
Ketika masih di seminari tinggi, beberapa frater yang live-in atau “tinggal
bersama” dengan anak-anak tunanetra menceritakan pengalaman konyol
mereka. Disebut konyol karena mereka beberapa kali tanpa sadar
memperlakukan anak-anak tunanetra itu seperti orang pada umumnya.
Contohnya, ketika menemukan salah satu kelas lampunya tidak
dinyalakan, seorang frater berpikir bahwa anak-anak sengaja tidak
menyalakan lampu karena mereka malas untuk belajar.
Karena itu, ia pun masuk ke kelas tersebut dan menegur mereka dengan suara keras,
“Kenapa kalian tidak menyalakan lampu? Apa kalian tidak mau belajar
dan hanya mau tidur di kelas?” Serentak beberapa anak menyahut, “Oh,
lampunya mati ya?” Seketika si frater sadar bahwa anak-anak itu tidak
memerlukan cahaya lampu untuk membaca. Demikianlah, kita sering
menilai dan memperlakukan orang lain mengikuti pikiran kita
sendiri(dikisahkan oleh Agustinus Giman Pr ).
Dalam perikop Lukas (6: 39-42) hari ini, Yesus mengatakan,
“Keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat
dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Perkataan Yesus itu menjadi peringatan bagi kita bahwa kita sering lebih
mudah menilai dan melihat kekurangan orang lain daripada mengoreksi
dan melihat kekurangan sendiri. Yesus menggunakan istilah yang
kontras, yakni balok dan selumbar untuk menggambarkan hal tersebut.
Balok berkali-kali lipat besarnya dibanding selumbar.
Namun, mengapa orang lebih mudah melihat selumbar di mata orang lain daripada balok,
yang jauh lebih besar, di mata sendiri? Dalam hidup bermasyarakat,
kecendrungan untuk membicarakan kejelekan orang lain dan dorongan
untuk menuding dan mempersalahkan sesama, memang sangat kuat.
Apalagi kalau rame-rame mengusung topik pembicaraan itu. Kita sadar
dan tanpa sadar membicarakan orang lain karena keasyikan ngobrol
bersama. Jangan lupa bahwa di tempat lain pun orang asyik
membicarakan kekurangan dan kelemahan kita.
Yesus menyadari bahwa setiap orang bisa jatuh ke dalam kesalahan dan
memiliki kelemahan. Bahkan orang yang baik pun juga memiliki
kelemahan. Namun, Tuhan selalu memandang kita masing-masing
dengan mata kasih dan kemurahan hati. Tuhan tidak membenci atau
mengutuk kita karena kekurangan atau kegagalan kita.
Jadi, balok apa yang ada di mata kita? Apakah kita terbiasa melihat sisi
baik dari orang lain, atau sebaliknya melihat sisi buruknya? Apakah kita
berani mengubah kebiasaan kita yang suka menilai orang lain?
Doa:
Tuhan, jadikanlah kami lebih sadar akan kekurangan kami, agar kami
menjadi lemah lembut ketika berurusan dengan orang lain. Tuhan,
mampukanlah kami agar seperti Engkau yang menatap orang-orang yang
menyebalkan dengan mata kasih dan kemurahan hati.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Jumat Pekan Biasa XXIII. Salam
doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan
Putera dan Roh Kudus...Amin.. (Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.