Santo dan Santa Hari Ini, Kamis 9 Oktober 2025: Santo Yohanes Newman, Oratorian dan Kardinal

Esai-esai Newman menguraikan prinsip-prinsip pendidikan, di mana pembentukan intelektual, disiplin moral, dan komitmen religius dianggap sebagai satu kesatuan yang berjalan bersama. Ia pindah ke Roma dan mulai sering mengunjungi Kongregasi Oratorium. Ia meminta izin kepada Paus untuk mendirikan Oratorium di Birmingham dan menyesuaikan beberapa Konstitusi dengan situasi di Inggris.

Pada 30 Mei 1847, ia ditahbiskan sebagai imam, dan pada 2 Februari 1848, ia mendirikan Oratorium Saint Philip Neri pertama di Inggris. Pada 1854, ia pindah ke Edgbaston, kawasan perumahan di pinggiran Birmingham. Pada tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai Rektor Universitas Katolik Dublin yang baru, untuk masa jabatan empat tahun. Pada tahun 1878, Trinity College Oxford memilihnya sebagai “anggota kehormatan pertama”.

Di antara karyanya, terdapat esai terkenal An Essay in Aid of a Grammar of Assent, yang ditulis pada tahun 1870, di mana ia menunjukkan bahwa bahkan seorang pria sederhana, yang tidak mengenal teologi, dapat memiliki iman yang kokoh secara rasional. Intuisi-intuisinya tentang hubungan antara iman dan akal, serta kebutuhan akan pendidikan yang integral dan perspektif yang luas, mencerminkan kesadaran sosial masyarakat Inggris pada masa itu. Karya-karyanya tetap menjadi sumber inspirasi hingga saat ini.

Karya-karya lainnya meliputi Sermons of 1843, Essay on the Development of Christian Doctrine, juga ditulis pada tahun 1843, A Defence of One’s Own Life pada tahun 1864, dan The Dream of Gerontius pada tahun 1867.

Setelah beberapa tahun menderita, ia merayakan Misa terakhirnya secara publik pada Hari Natal 1889. Ia wafat di Edgbaston pada 11 Agustus 1890. Sesuai keinginannya, nisan makamnya bertuliskan: Ex umbris et imaginibus in veritatem (Dari kegelapan menuju cahaya Kebenaran).

Newman meninggalkan warisan yang berharga, buah dari persatuannya dengan Tuhan dan kecerdasan tajam serta kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Sadar bahwa ia memiliki tugas yang dipercayakan kepadanya oleh Providence, ia menulis: “Namun aku memiliki peran dalam karya besar ini; aku adalah rantai dalam rantai, ikatan persatuan antara sesama. Ia tidak menciptakan aku dengan sia-sia. Aku akan berbuat baik, aku akan melakukan pekerjaan-Nya; aku akan menjadi malaikat damai, pemberita kebenaran di tempatku sendiri, … jika aku hanya menaati perintah-Nya dan melayani-Nya dalam panggilanku”. (Meditations and devotions, 301-2/3). (Sumber:vaticanstate.va)

Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News