Injil Katolik
Bacaan Injil Katolik Sabtu 11 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak bacaan injil katolik Sabtu 11 Oktober 2025. Bacaan injil katolik lengkap renungan harian katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ketika seorang perempuan dari antara orang banyak berseru memuji Maria, ibu Yesus, respon Yesus justru mengejutkan. Alih-alih hanya menegaskan pujian kepada Bunda Maria, Yesus menekankan sebuah kebenaran rohani yang lebih dalam: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya.”
Yesus tidak menolak kemuliaan Maria. Sebaliknya, Ia justru menunjukkan alasan sejati mengapa Maria begitu berbahagia: karena ia mendengarkan dan memelihara sabda Allah sejak awal hidupnya. Dari jawaban Yesus ini, kita diajak untuk melihat bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya soal status, kedudukan, atau pengalaman lahiriah, melainkan sikap hati yang setia pada firman Allah.
1. Kebahagiaan Bukan Sekadar Emosi, Melainkan Relasi
Banyak orang mencari kebahagiaan melalui harta, prestasi, atau pujian manusia. Namun Yesus menunjukkan bahwa kebahagiaan yang sejati hanya dapat ditemukan dalam relasi yang intim dengan Allah. Firman Allah adalah jalan yang menuntun kita masuk ke dalam relasi itu.
Mendengarkan firman berarti membuka hati untuk dicerahkan, sementara memelihara firman berarti menghidupi dan menerapkannya dalam keseharian. Di sinilah letak shalom sejati: damai, sukacita, dan kepenuhan hidup.
2. Maria: Teladan Mendengar dan Memelihara Firman
Bunda Maria adalah contoh nyata dari sabda Yesus ini. Ia mendengar firman Allah melalui malaikat Gabriel, lalu menanggapinya dengan iman: “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Luk. 1:38).
Maria tidak hanya mendengar, tetapi juga menyimpan segala peristiwa dalam hatinya (Luk. 2:19). Ia menjaga firman itu, merenungkannya, dan menuruti kehendak Allah dengan setia. Karena itulah, Maria menjadi berbahagia—bukan pertama-tama karena perannya sebagai ibu jasmani Yesus, melainkan karena ketaatannya pada firman Allah.
3. Mendengarkan Firman di Era Digital
Di zaman sekarang, kita lebih mudah mendengar banyak suara: dari media sosial, berita, hiburan, hingga opini publik. Sayangnya, suara-suara ini seringkali membuat kita sulit membedakan mana yang sejati dan mana yang menyesatkan.
Yesus hari ini mengingatkan kita: kebahagiaan tidak akan datang dari sekadar mengikuti arus dunia, tetapi dari mendengarkan sabda-Nya. Maka, kita perlu menyediakan waktu untuk membaca Kitab Suci, merenungkan renungan Katolik harian, dan berdoa secara teratur.
Dengan demikian, di tengah hiruk-pikuk dunia digital, kita tetap menjaga hati kita berakar dalam firman Allah.
4. Tantangan: Dari Mendengar ke Memelihara
Banyak orang senang mendengar firman, tetapi berhenti di sana. Tantangan sejati ada pada memelihara firman—menghidupinya dalam tindakan nyata.
Firman Allah mengajarkan kita untuk mengampuni, mencintai, mengasihi musuh, mengutamakan kerendahan hati, dan melayani dengan tulus. Semua ini bukan hal mudah, tetapi justru di sinilah kebahagiaan sejati ditemukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.