Santo dan Santa
Santo Carlo Acutis, Teladan bagi Kaum Muda
Santo Carlo Acutis menunjukkan bahwa kekudusan bukan hanya milik para imam atau biarawan/biarawati, tetapi dapat dijalani siapa pun
Pada September 2006, di usia 15 tahun, Carlo tiba-tiba jatuh sakit karena leukemia akut yang sangat agresif. Awalnya penyakit itu disangka flu biasa, tetapi kondisinya segera memburuk dan ia dibawa ke Rumah Sakit San Gerardo di Monza. Dalam masa-masa sulit itu, ia menyerahkan penderitaannya secara sadar untuk Paus dan Gereja.
Ia wafat dengan tenang pada 12 Oktober 2006, meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang mengenalnya. Pemakamannya dilaksanakan di Gereja Santa Maria Segreta di Milan, dan jenazahnya kemudian dipindahkan ke Assisi-kota yang sangat ia cintai.
Pada tahun 2019, jenazahnya ditempatkan di Sanctuary of the Renunciation (Santuario della Spogliazione), tempat di mana kini ia dimakamkan.
Kesaksian hidup Carlo kini menjadi terang bagi generasi baru. Pesannya mengajak semua orang untuk melihat melampaui hal-hal yang fana, hidup dengan pandangan terarah ke Surga, dan menumbuhkan keindahan iman dengan hati yang sederhana dan penuh kasih, sebagaimana orang yang telah sungguh-sungguh mengalami Kristus dalam hidupnya. (Sumber: vaticanstate.va)
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.