Injil Katolik
Bacaan Injil Katolik Sabtu 25 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik
Mari simak bacaan injil Katolik Sabtu 25 Oktober 2025. Bacaan injil katolik lengkap renungan harian Katolik.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Pengurus kebun anggur itu menjawab, ‘Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah’!”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
“Kesempatan untuk Bertobat”
Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menanggapi peristiwa tragis: orang-orang yang mati dibunuh Pilatus dan mereka yang tertimpa menara Siloam. Orang banyak menganggap penderitaan itu akibat dosa mereka. Namun Yesus meluruskan: bukan karena mereka lebih berdosa, melainkan setiap orang harus bertobat agar tidak binasa (Luk. 13:1–5).
Lalu Yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Luk. 13:6–9). Pohon itu diberi kesempatan tambahan: digali tanahnya dan diberi pupuk, semoga berbuah.
Injil hari ini adalah undangan: jangan menunda pertobatan. Tuhan sabar, penuh belas kasih, memberi kesempatan, tetapi kesempatan itu tidak selamanya ada.
Bukan Menyalahkan, Tetapi Bertobat
Orang Yahudi sering menghubungkan penderitaan dengan dosa. Tetapi Yesus menegaskan bahwa tragedi bukanlah bukti seseorang lebih berdosa. Sebaliknya, tragedi itu menjadi pengingat bahwa setiap orang perlu bertobat.
Yesus mengubah cara pandang: jangan sibuk menyalahkan orang lain, melainkan periksa hati sendiri.
Pohon Ara yang Tidak Berbuah
Perumpamaan pohon ara sangat relevan. Pohon itu mendapat waktu bertahun-tahun, tetapi tidak berbuah. Pemilik hampir menebangnya, namun si penggarap meminta tambahan waktu untuk memberi pupuk.
Kita adalah pohon ara itu. Tuhan menunggu kita menghasilkan buah kasih, iman, dan kebaikan. Namun sering kali kita hanya hidup untuk diri sendiri. Syukur kepada Allah, Yesus adalah “penggarap” yang memohon kesempatan bagi kita.
Kesabaran Allah, Kesempatan Bagi Kita
Allah tidak tergesa-gesa menghukum. Ia sabar, memberi ruang bagi kita untuk berubah. Tetapi kesabaran itu bukan berarti kita bebas menunda terus. Waktu pertobatan ada batasnya.
Pertobatan sejati berarti:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/ALTAR-GEREJA-KATOLIK-Altar-gereja-Katolik-di-Kemah-Tabor-Mataloko-Ngada-NTT-Februari-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.