Bacaan Liturgi Katolik
Bacaan - bacaan Liturgi Selasa 4 Oktober 2025, Pekan XXXI Tahun C
Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 4 Oktober 2025. Bacaan-bacaan liturgi disiapkan untuk pekan XXXI Tahun C.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Yer 32:30 Sebab orang Israel dan orang Yehuda hanyalah melakukan yang jahat di mata-Ku sejak masa mudanya; sungguh, orang Israel hanya menimbulkan sakit hati-Ku dengan perbuatan tangan mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yer 32:31 Ya, kota ini telah membangkitkan murka dan kehangatan amarah-Ku mulai dari hari didirikannya sampai hari ini, sehingga Aku harus menyingkirkannya dari hadapan-Ku,
Yer 32:32 karena segala kejahatan yang dilakukan oleh orang Israel dan orang Yehuda untuk menimbulkan sakit hati-Ku, oleh mereka sendiri, raja-raja mereka, pemuka-pemuka mereka, imam-imam mereka, nabi-nabi mereka, orang Yehuda dan penduduk Yerusalem.
Yer 32:33 Mereka membelakangi Aku dan tidak menghadap kepada-Ku, dan sekalipun Aku mengajar mereka, terus-menerus, tiada mereka mau mendengarkan atau menerima penghajaran.
Yer 32:34 Mereka menempatkan dewa-dewa mereka yang menjijikkan di rumah yang di atasnya nama-Ku diserukan, untuk menajiskannya.
Yer 32:35 Mereka mendirikan bukit-bukit pengorbanan untuk Baal di Lembah Ben-Hinom, untuk mempersembahkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka kepada Molokh sebagai korban dalam api, sekalipun Aku tidak pernah memerintahkannya kepada mereka dan sekalipun hal itu tidak pernah timbul dalam hati-Ku, yakni hal melakukan kejijikan ini, sehingga Yehuda tergelincir ke dalam dosa.
Yer 32:36 Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN, Allah Israel, mengenai kota ini, yang engkau katakan telah diserahkan ke dalam tangan raja Babel karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar:
Yer 32:37 Sesungguhnya, Aku mengumpulkan mereka dari segala negeri, ke mana Aku menceraiberaikan mereka karena murka-Ku, kehangatan amarah-Ku dan gusar-Ku yang besar, dan Aku akan mengembalikan mereka ke tempat ini dan akan membuat mereka diam dengan tenteram.
Yer 32:38 Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Yer 32:39 Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepada-Ku sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian.
Yer 32:40 Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.
Santo-Santa 4 November
Santo Karolus Boromeus, Uskup dan Pengaku Iman
Karolus Boromeus lahir di Rocca d'Arona, tepi danau Maggiore pada tanggal 2 Oktober 1538. la adalah putera kedua dari Giberto Berromeo dan Margherita de'Medici, saudari Paus Pius IV (1846-1878). Di kemudian hari ia menjadi Kardinal dan Uskup Agung Milano serta tokoh utama usaha pembaharuan Tridentine. Dari seluruh kisah kehidupannya dan karyanya dapat dikatakan bahwa Karolus sudah ditentukan Tuhan sajak lahirnya untuk menjadi pelayan Allah bagi kemajuan Gereja-Nya.
Kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Reformasi Protestan, Tuhan menggerakkan Karolus Boromeus untuk membantu Paus dalam usahanya menangkal segala sepak terjang para penganut Protestan. Dalam usia yang masih sangat muda (22 tahun), Karolus diangkat menjadi Kardinal oleh pamannya Paus Pius IV (1846-1878). la menjabat sebagai Sekretaris Negara dan menjadi orang terkuat di Kuria Roma. Ia tekun belajar hingga larut malam.
Setelah kakaknya meninggal mendadak, ia memutuskan mengikuti suatu retret khusus. Kemudian ia menjadi imam dan mulai hidup sangat sederhana. Sehari-hari ia berdoa berjam-jam dan menjalani matiraga keras. Kekayaannya dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin; jumlah pelayanannya diperkecil, dan banyak dana disisihkannya untuk memberikan beasiswa.
Ia dikenal sebagai salah seorang pemeran utama Konsili Trente, bahkan keberhasilan Konsili itu merupakan hasil jerih payahnya. Ia berusaha keras meneruskan Konsili Trente dan mendesak agar keputusan-keputusan Konsili itu dilaksanakan. Dalam hubungan itu ia meminta Paus agar ia dibebaskan dari tugasnya di Kuria Roma untuk membaharui keuskupannya, keuskupan Milano. Meskipun masih muda belia, Karolus sangat menyadari kebutuhan umatnya jaman itu. Di masa itu hidup keagamaan amat Parah: banyak anak tidak mengenal Tuhan, bahkan membuat tanda salib saja pun tidak bisa; gereja-gereja sepi dari kunjungan umat, bahkan ada gereja yang diubah menjadi toko atau bangsal pesta. Para imam tidak bisa berkotbah karena tak terdidik baik dalam hal pewartaan iman.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Gereja-Katoli-di-Aeramo-Nagekeo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.