Renungan Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 16 November 2025, Tetap Setia di Tengah Kekacauan Dunia
Mari simak renungan harian katolik Minggu 16 November 2025. Tema renungan harian Katolik tetap setia di tengah kekacauan dunia.
Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
Ringkasan Berita:
- Minggu 16 November 2025 merupakan hari Minggu biasa XXXIII, Santa Gertrudis dari Hefta Perawan, Santo Rochus Gonzales dkk Martir dengan warna liturgi hijau.
- Fokus pada Allah, bukan pada hal-hal yang bersifat sementara.
- Kesetiaan di tengah tantangan memurnikan iman dan membawa kekuatan rohani.
- Doa menjaga hati tetap tenang dan memberi pengharapan saat hidup berat.
TRIBUNFLORES.CO, MAUMERE - Mari simak renungan harian katolik Minggu 16 November 2025.
Tema renungan harian Katolik tetap setia di tengah kekacauan dunia.
Renungan harian Katolik ada dibagian akhir artikel ini.
Renungan harian Katolik disiapkan untuk hari Minggu biasa XXXIII, Santa Gertrudis dari Hefta Perawan, Santo Rochus Gonzales dkk Martir dengan warna liturgi hijau.
Adapun bacaan liturgi Katolik hari Minggu 16 November 2025 adalah sebagai berikut:
Baca juga: Teks Perayaan Ekaristi Hari Minggu 16 November 2025 Pekan XXXIII Tahun C
Bacaan Pertama: Maleakhi 4:1-2a
Bagimu akan terbit surya kebenaran.
Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 98:5-6.7-8.9a
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bacaan Kedua: 2 Tesalonika 3:7-12
Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu. Kami tidak makan rezeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu.
Bukan karena kami tidak berhak menerima rezeki dari kamu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan,
Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!’ Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.
Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan kami nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Lukas 21:28
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.
Bacaan Injil: Lukas 21:5-19
Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.
Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Akan datang harinya segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.”
Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah dekat’.
Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.”
Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.
Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.
Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh; karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik
“Dengan ketekunanmu kamu akan memperoleh hidupmu.” (Lukas 21:19)
Tetap Setia di Tengah Kekacauan Dunia
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang hal-hal yang menakutkan: kehancuran Bait Allah, perang, gempa bumi, dan penganiayaan. Namun di tengah semua itu, Ia berkata:
“Dengan ketekunanmu kamu akan memperoleh hidupmu.”
Pesan ini begitu relevan bagi kita yang hidup di zaman modern zaman yang penuh dengan kekacauan moral, krisis spiritual, dan tekanan hidup. Banyak orang kehilangan arah, putus asa, bahkan meninggalkan iman karena dunia tampak tidak menawarkan kepastian.
Namun Yesus mengajak kita untuk melihat melampaui ketakutan. Ia tidak menjanjikan jalan tanpa penderitaan, tetapi Ia menjanjikan penyertaan dan kekuatan untuk bertahan.
1. Dunia Bisa Runtuh, Tapi Iman Harus Berdiri Teguh
Bait Allah pada masa Yesus adalah simbol kemegahan dan pusat kehidupan rohani. Ketika Yesus mengatakan bahwa semua itu akan runtuh, banyak orang mungkin terpukul. Tetapi di balik kata-kata itu, Yesus ingin menegaskan bahwa iman tidak tergantung pada bangunan fisik, melainkan pada relasi pribadi dengan Allah.
Dalam hidup kita, ada banyak “bait Allah” yang bisa runtuh entah itu karier, hubungan, atau rencana hidup. Namun iman Katolik mengajarkan bahwa yang penting bukan apakah semuanya berjalan sesuai keinginan kita, tetapi apakah kita tetap setia saat semuanya goyah.
2. Bertahan dalam Penderitaan Adalah Bentuk Tertinggi dari Iman
Yesus berkata bahwa para murid akan ditangkap, dianiaya, dan dibenci karena nama-Nya. Ini adalah peringatan bahwa menjadi murid Kristus bukan jalan yang nyaman. Tetapi justru dalam penderitaan itulah iman kita dimurnikan.
Ketika hidup terasa berat, ketika doa terasa hampa, ketika harapan mulai pudar di situlah Tuhan sedang membentuk jiwa kita.
Ketekunan dalam penderitaan bukan tanda kelemahan, tetapi tanda kekuatan rohani.
“Iman sejati bukanlah yang bersinar di hari terang, tetapi yang tetap bernyala dalam gelap.”
3. Doa Sebagai Sumber Kekuatan untuk Bertahan
Dalam setiap penderitaan, Yesus tidak meminta kita melawan dengan kekerasan atau kepahitan. Ia meminta kita untuk berdoa dan tetap setia.
Doa adalah nafas iman tanpa doa, kita mudah goyah.
Dalam keheningan doa, kita menemukan kedamaian yang tidak bisa diberikan dunia.
4. Tuhan Tidak Pernah Lupa Akan Ketekunan Kita
Yesus menutup pengajaran-Nya dengan janji yang indah:
“Dengan ketekunanmu kamu akan memperoleh hidupmu.”
Setiap air mata, setiap pengorbanan, dan setiap perjuangan tidak pernah sia-sia di mata Tuhan. Dunia mungkin tidak menghargai ketekunan kita, tetapi Tuhan mencatatnya di surga.
Jadi, saat engkau merasa letih berdoa, atau kecewa karena hidup tak seperti harapan—ingatlah: Tuhan melihat hatimu yang bertahan.
Penutup: Iman yang Tangguh Adalah Hadiah Terbesar
Yesus tidak menjanjikan hidup tanpa badai, tetapi Ia menjanjikan bahwa badai tidak akan menghancurkan kita.
Mari kita belajar menjadi pribadi yang tangguh, tekun, dan setia dalam iman Katolik, karena di sanalah terletak kekuatan sejati seorang murid Kristus.
Doa Hari Ini
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tetap setia di tengah kesulitan.
Ketika dunia tampak runtuh, jadikanlah Engkau satu-satunya sandaran hidupku.
Kuatkan imanku agar aku tidak gentar menghadapi penderitaan, sebab aku percaya bahwa Engkau selalu menyertaiku.
Amin. Sumber the katolik.com/kgg).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Renungan Harian Katolik Minggu 16 November 2025
Renungan Katolik Minggu 16 November 2025
Bacaan Liturgi Minggu 16 November 2025
Bacaan Injil Katolik Minggu 16 November 2025
Tribun Flores.com
| Injil Katolik Misa Hari Minggu 16 November 2025 Lengkap Mazmur Tanggapan |
|
|---|
| Teks Perayaan Ekaristi Hari Minggu 16 November 2025 Pekan XXXIII Tahun C |
|
|---|
| Bacaan-bacaan Liturgi Minggu 16 November 2025, Pesta Sta Gertrudis dari Hefta |
|
|---|
| Bacaan Injil Katolik Minggu 16 November 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik |
|
|---|
| Teks Misa Minggu 16 November 2025 Hari Biasa Pekan XXXIII Tahun C |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/GEREJA-KATOLIK-Gereja-Katedral-Tiga-Raja-Timika-Papua-Indonesia-Minggu-2-Februari-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.