Bacaan Liturgi Katolik

Bacaan-bacaan Liturgi Selasa 18 November 2025, Pesta Santo Romanus

Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 18 November 2025. Bacaan-bacaan liturgi katolik untuk Pesta fakultatif Santo Romanus dari Antiokia.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
BERDOA - Seorang suster sedang berdoa.Mari simak bacaan-bacaan liturgi Selasa 18 November 2025. Bacaan-bacaan liturgi katolik untuk Pesta fakultatif Santo Romanus dari Antiokia, Martir hari biasa pekan XXXIII. 

1Mak 9:4    Tetapi mereka berangkat lagi dan menuju kota Berea dengan dua puluh ribu orang pasukan jalan dan dua ribu orang pasukan berkuda.

1Mak 9:5    Dalam pada itu Yudas sedang berkemah di kota Elasa. Tiga ribu orang pilihan ada sertanya.

1Mak 9:6    Melihat bahwa jumlah pasukan musuh itu banyak maka mereka sangat ketakutan. Maka banyak orang lenyap dari perkemahan, sehingga dari mereka hanya tinggal delapan ratus orang saja.

1Mak 9:7    Melihat bahwa pasukannya melenyap sedang pertempuran sudah mendekat, maka Yudas remuk redamlah hatinya, oleh karena tidak ada waktu untuk menghimpunkan mereka kembali.

1Mak 9:8    Meskipun tawar hati, namun berkatalah Yudas kepada yang masih tertinggal itu: "Ayuh, marilah kita menghadapi lawan kita, kalau-kalau kita dapat bertempur dengannya!"

1Mak 9:9    Tetapi mereka mencegah dia, katanya: "Kita tidak dapat! Kini kita mesti menyelamatkan hidup kita dahulu. Nanti kita datang kembali bersama dengan saudara-saudara kita lalu bertempur dengan mereka. Kini jumlah kita terlalu sedikit!"

1Mak 9:10    Sahut Yudas: "Jangan sampai terjadi kita berbuat demikian dan lari dari hadapan mereka! Kalau memang saat kita sudah tiba, biarlah kita mati sebagai lelaki demi saudara-saudara kita! Tetapi janganlah kita mengaibkan kehormatan kita!"

1Mak 9:11    Maka keluarlah pasukan musuh dari perkemahan menyongsong pasukan Yudas. Pasukan berkuda musuh terbagi menjadi dua. Para pengumban serta pemanah mendahului pasukan, semuanya penggempur yang gagah berani. Bakhides sendiri berada di sayap kanan.

1Mak 9:12    Barisan itu datangnya dari dua sisi, sementara terompet ditiupi. Orang-orang yang di keliling Yudaspun meniupi terompet juga.

1Mak 9:13    Bumi gegap gempita karena tempik sorak bala-bala itu. Pertempuran berlangsung mulai pagi hari hingga petang.

1Mak 9:14    Oleh Yudas dilihat bahwa Bakhides serta inti balanya ada di sebelah kanan. Semua orang yang gagah berani mengikuti Yudas.

1Mak 9:15    Maka sayap kanan itu digempur oleh orang-orang Yahudi dan pasukan itu dikejar sampai ke pegunungan Asdod.

1Mak 9:16    Ketika tentara-tentara di sayap kiri melihat bahwa sayap kanan digempur oleh orang-orang Yahudi, maka membeloklah sayap kiri itu ke belakang Yudas serta anak buahnya.

1Mak 9:17    Pertempuran menghebat dan di kedua belah pihak ada banyak orang tewas karena luka.

1Mak 9:18    Yudaspun tewas pula. Lalu orang-orang Yahudi lainnya melarikan diri.

1Mak 9:19    Yonatan dan Simon mengangkut jenazah Yudas, saudara mereka, lalu dikuburnya di makam nenek moyang mereka di kota Modein.

1Mak 9:20    Oleh segenap Israel Yudas sangat ditangisi dan diratapi. Berhari-hari mereka berkabung dan berkata:

1Mak 9:21    "Bagaimana ia dapat tewas yang mampu menyelamatkan Israel!"

1Mak 9:22    Lain-lainnya dari kisah Yudas, pertempuran-pertempuran serta perbuatan gagah yang diperbuatnya serta keagungannya tidaklah tercatat semua, sebab terlalu banyak. 

Santo Romanus dari Antiokia, Martir.

Romanus adalah seorang diakon Gereja Sesarea. Oleh sejarawan Eusebius, riwayat hidupnya dihubungkan dengan para martir yang dibunuh di Palestina. Karena kendatipun ia menjadi martir di Antiokia, namun ia berasal dari Palestina. Santo Yohanes Krisostomus juga memuji-muji dia dalam sebuah tulisannya; demikian juga Prudensius menggubah seuntai syair pujian untuk Romanus. Maka cukuplah meyakinkan ketenaran diakon Romanus ini.

Bagaimanapun juga sumber informasi tentang riwayat hidup Romanus kurang lengkap. Informasi tentang kemartirannya dihubungkan dengan aksi penganiayaan terhadap umat Kristen pada zaman pemerintahan Kaisar Diokletianus. Pada masa itu diakon Romanus giat memberi peneguhan dan semangat iman kepada umatnya yang dikejar-kejar oleh penguasa. Bahkan ia berani memberikan peringatan kepada para hakim yang mengadili umatnya, sambil meneguhkan hati umatnya di hadapan sidang pengadilan kaisar.

Sadar akan pengaruh Romanus yang besar bagi umat Kristen maka penguasa tidak tanggung-tanggung menangkapnya. Romanus disesah dan dicambuki, dan kemudian dibakar hidup-hidup. Meskipun api menjalari sekujur tubuhnya, namun Romanus tetap berkotbah menyemangati umatnya agar tetap setia pada imannya dan tetap mencintai Allah. Raja kemudian menyuruh mengembalikan dia ke penjara untuk disiksa lebih berat lagi: anggota badannya dimasukkan ke dalam lima lobang di sebuah papan alat penyiksaan, dan tubuhnya dibiarkan menggelantung dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya sebagai martir yang tahan uji, Romanus mati dicekik oleh algojo di penjara itu pada tahun 303. Ketabahannya mengagumkan! (sumber iman katolik.com/kgg).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved