Breaking News

Bacaan Injil Katolik Hari Ini

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 22 November 2025 dan Renungan Harian Katolik

Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 22 November 2025. Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / AGUS TANGGUR
Gereja St Yosef Pekerja Penfui di Kota Kupang.Mari simak bacaan Injil Katolik hari ini Sabtu 22 November 2025. Bacaan injil katolik hari ini lengkap renungan harian Katolik. 

Juruselamat kita Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.

 

Bacaan Injil : Lukas 20:27-40

 

Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.

 

Pada suatu ketika datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada Yesus, “Guru, Musa menulis untuk kita perintah ini:

 

Jika seorang yang mempunyai saudara laki-laki mati meninggalkan isteri tetapi tidak meninggalkan anak, maka saudaranya harus kawin dengan wanita itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya. Ada tujuh orang bersaudara.

 

Yang pertama kawin dengan seorang wanita lalu mati tanpa meninggalkan anak. Lalu wanita itu dikawini oleh yang kedua, dan oleh yang ketiga, dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu.

 

Mereka semuanya mati tanpa meninggalkan anak. Akhirnya wanita itu pun mati. Bagaimana sekarang dengan wanita itu? Siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan?

 

Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia.” Berkatalah Yesus kepada mereka, “Orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati tidak kawin dan tidak dikawinkan.

 

Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama dengan malaikat-malaikat dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan.

 

Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

 

Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena di hadapan Dia semua orang hidup.”

 

Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata, “Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.” Maka mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus.

 

Demikianlah Injil Tuhan.

 

U. Terpujilah Kristus.

 

Renungan Harian Katolik

 

“Allah Bukan Allah Orang Mati, Melainkan Allah Orang Hidup”

 

“Dan bahwa orang mati dibangkitkan, Musa telah memberitahukan dalam nas tentang semak duri, di mana ia menyebut Tuhan: Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (Luk. 20:37–38).

 

Hidup di Hadapan Allah yang Hidup

 

Ada sekelompok orang Saduki yang datang kepada Yesus dengan pertanyaan menjebak tentang kebangkitan. Mereka tidak percaya pada kehidupan setelah kematian. Dengan cerdik, mereka membuat skenario tentang seorang perempuan yang menikah berulang kali karena hukum levirat lalu bertanya: “Pada hari kebangkitan, istri siapakah dia?”

 

Pertanyaan itu bukan untuk mencari kebenaran, tetapi untuk memperolok iman akan kebangkitan. Namun Yesus menjawab dengan kedalaman ilahi: “Mereka yang dianggap layak menerima bagian dalam dunia yang akan datang tidak kawin dan dikawinkan... Sebab mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah.”

 

Jawaban Yesus bukan sekadar logika, melainkan wahyu tentang realitas kekal: hidup sejati tidak berhenti pada kematian. Allah adalah Allah orang hidup, bukan orang mati. Dalam diri-Nya, semua yang percaya akan hidup untuk selama-lamanya.

 

Makna Rohani: Allah yang Hidup dan Iman yang Hidup

 

Kebangkitan bukan hanya tentang masa depan, tetapi tentang cara kita hidup sekarang.

 

Jika kita percaya bahwa Allah adalah Allah orang hidup, maka:

 

Kita diajak untuk hidup dengan iman yang hidup, bukan iman formalitas.

 

Kita diajak untuk mencintai dengan kasih yang hidup, bukan kasih yang berhenti di kata-kata.

 

Kita diajak untuk berpengharapan dengan harapan yang hidup, bukan putus asa di tengah penderitaan.

 

Iman akan kebangkitan mengubah cara kita melihat dunia. Orang beriman sejati tidak takut kehilangan, sebab tahu bahwa segala yang “hilang” dalam dunia ini akan dipulihkan dalam Allah.

 

Ketika Yesus berkata, “Ia bukan Allah orang mati,” Ia menegaskan bahwa hidup bersama Allah selalu berarti hidup yang terus berlanjut, bertumbuh, dan dikuatkan oleh kasih-Nya.

 

Refleksi Pribadi

 

Apakah aku masih hidup dalam iman yang hidup iman yang tumbuh, bukan mati dalam rutinitas?

 

Apakah aku percaya bahwa hidupku ada dalam tangan Allah yang hidup, bahkan di tengah penderitaan?

 

Apakah aku membawa semangat kebangkitan itu dalam sikapku setiap hari?

 

Doa

 

Ya Tuhan, Engkau adalah Allah orang hidup.

 

Hidupkanlah imanku yang kadang layu, segarkanlah harapanku yang mulai pudar, dan nyalakan kasihku agar selalu memancar dalam hidup sehari-hari.

 

Ajar aku percaya bahwa bersama-Mu, tidak ada yang benar-benar mati karena Engkau sumber hidup yang kekal. Amin. (sumber the katolik.com/kgg).

 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved