Kapal Terbakar di Labuan Bajo
Kebakaran Kapal Pinisi di Labuan Bajo, DPRD Peringatkan Bisa Ganggu Kepercayaan Wisatawan
Insiden kebakaran kapal berpotensi mengganggu minat wisatawan yang menggunakan jasa kapal pinisi untuk menjelajahi destinasi wisata Labuan Bajo.
Penulis: Petrus Chrisantus Gonzales | Editor: Cristin Adal
Menurutnya Kejadian seperti ini dapat menimbulkan rasa khawatir, bahkan ketidakpercayaan wisatawan terhadap keamanan transportasi laut di Labuan Bajo.
Karena itu, ia meminta para pemilik kapal memastikan standar kelayakan kapal dan lisensi kru dapat dipertanggungjawabkan.
“Harapan kami, pengusaha kapal selalu berhati-hati dan rutin mengecek kelaikan kapal. Jangan sampai kapal yang sudah rusak tetap dipaksakan beroperasi demi keuntungan. Hal ini sangat berisiko menimbulkan kecelakaan di tengah laut,” tegasnya.
Deretan Kasus Kebakaran Kapal di Labuan Bajo
Insiden kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo bukanlah peristiwa baru. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kapal pinisi dan kapal wisata lain tercatat mengalami kebakaran di perairan Taman Nasional Komodo maupun di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.
Pada 3 Februari 2024, kapal KLM Carpediem terbakar di perairan Pulau Siaba, kawasan Taman Nasional Komodo. Sebanyak enam orang di dalam kapal, terdiri dari empat kru dan dua wisatawan, berhasil selamat.
Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik di kabin bawah. Kapal ini diketahui tidak memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Kasus lain terjadi pada 2 Mei 2024 ketika kapal pinisi Sea Safari VII terbakar di perairan Pulau Penga, Labuan Bajo. Sebanyak 33 orang berada di dalam kapal, sebagian mengalami luka bakar dan sesak napas, namun semuanya berhasil dievakuasi.
Kebakaran diduga akibat korsleting di ruang mesin dan kebocoran pipa BBM yang mengenai generator.
Sebelumnya, pada 10 September 2021, kapal pinisi KM Lexxy juga terbakar di perairan Manjarite, Komodo, Labuan Bajo.
Sebanyak 21 wisatawan dan kru selamat. Api diketahui berasal dari generator set (genset) yang berada di anjungan kapal.
Kebakaran juga menimpa KM Naraya di Pelabuhan Marina Labuan Bajo pada 23 September 2024. Peristiwa itu melibatkan sekitar 13 kru, semuanya selamat. Api diduga berasal dari mesin genset yang menyala, lalu merambat ke bagian belakang kapal.
Insiden terakhir pada tahun 2024 terjadi di Kapal Maluku Explorer yang sedang berlabuh di Pulau Monyet, salah satu destinasi wisata Labuan Bajo, pada 22 Desember 2024.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Saat itu, kapal sedang dalam tahap perbaikan. Kebakaran diduga akibat aktivitas pengelasan di dalam kapal.
Rangkaian peristiwa ini menunjukkan bahwa kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo kerap berulang, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan wisatawan maupun kru kapal.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Kapal Tebakar di Labuan Bajo
Kebakaran kapal pinisi di Labuan Bajo
kasus kebakaran kapal Labuan Bajo
Wisata Labuan Bajo
DPRD Manggarai Barat
NTT
saksikata
Eksklusif
TribunFlores.com
KSOP Labuan Bajo : Kapalnya Terbakar Karena Saat Isi BBM Gensetnya Hidup |
![]() |
---|
Korban Kapal Terbakar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo Ada 2 Orang, Alami Luka Ringan |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Kapal Terbakar di Pelabuhan Marina Labuan Bajo Manggarai Barat |
![]() |
---|
Turis Kanada Jadi Korban Kapal Terbakar di Labuan Bajo Bingung Paspor dan HP Hangus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.