Rabies di Manggarai

Sebelum Gigit Bocah 4 Tahun di Manggarai, Anjing Rabies Berkeliaran 1 Minggu di Tiga Desa 

Keluarga korban Frans Jerau, menyampaikan itu ketika dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM, melalui sambungan telepon, Senin 29 September 2025.

|
Penulis: Robert Ropo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/HO-DINAS KESEHATAN MANGGARAI
KORBAN-Korban bocah 4 tahun asal kampung Purang, Desa Golo Lambo sedang ditangani medis dan dipantau langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Jefrin Haryanto.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo

TRIBUNFLORES.COM, RUTENG----Keluarga korban bocah 4 tahun di kampung Purang, Desa Golo Lambo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai yang digigit anjing rabies mengatakan anjing yang menggigit korban tersebut berkeliaran sekitar 1 minggu di tiga wilayah Desa yaitu Desa Lolang, Desa Jaong dan Desa Golo Lambo. 

Keluarga korban Frans Jerau, menyampaikan itu ketika dikonfirmasi TRIBUNFLORES.COM, melalui sambungan telepon, Senin 29 September 2025.

Frans mengatakan, anjing yang menggigit korban sebelumnya warga melihat berkeliaran sudah 1 minggu di tiga wilayah desa yaitu Desa Lolang, Jaong, dan Desa Golo Lambo, sebelumnya menggigit korban di Kampung Purang, Desa Golo Lambo. 

Dikatakan Frans, selama berkeliaran itu, anjing itu juga sempat menyerang warga lain, namun bisa diselamatkan sehingga warga tersebut tidak terkena gigitan. 

 

 

 

Baca juga: Rabies Marak Terjadi di Manggarai, Lexy Armanjaya Ingatkan Pemilik HPR Jangan Anggap Remeh

 

 

 

 

 

 

 

Frans mengatakan, anjing yang menyerang korban itu merupakan anjing liar yang datang dari wilayah lain, bukan anjing milik warga desa Golo Lambo. Di Desa Golo Lambo, sebelumnya warga telah menertibkannya bahakan sejumlah ekor anjing sudah dieliminasi, pasca keluar instruksi bupati dan himbauan Pj Kepala Desa Golo Lambo. 

Karena itu, kata Frans, masyarakat Desa Golo Lambo sangat resa dengan kejadian tersebut dan berharap kepada Pemerintah Kabupaten untuk membentuk tim guna melakukan pencegahan atau penertiban anjing di wilayah lain.

Apalagi anjing itu sebelumnya telah berkeliaran selama 1 minggu tentu telah menggigit anjing-anjing lainnya juga apalagi berdasarkan hasil pemeriksaan anjing yang menggigit korban itu positif rabies. 

Frans juga menerangkan kronologi korban digigit anjing dimana anjing itu menyerang dan menggigit korban tak jauh dari rumahnya di pinggir jalan raya, saat korban bersama seorang kawan hendak pergi ke sekolah. 

Saat anjing menyerang, korban jatuh terkelungkup dan berusaha menghalau serangan anjing itu dengan tangan, sehingga selain korban mengalami luka robek di dahi bagian kepala dan juga luka robek di tangan. Sedangkan kawan korban berusaha lari menyelamatkan diri. 

Dikatakan Frans, melihat anjing menggigit korban, kawan korban berusaha melempar dengan batu sehingga anjing melepas cengkraman dan lari menghilang. 

"Kalau tidak korban parah diserang anjing itu. Apalagi hasil pemeriksaan bahwa anjing itu positif rabies,"ujarnya. 

Frans juga mengatakan, pasca diserang anjing, korban langsung dibawa ke rumahnya untuk dilakukan pertolongan pertama, selanjutnya dilarikan ke Puskesmas Langke Majok untuk disuntik vaksi anti rabies (VAR) dan kemudian dibawa ke Puskesmas Borong untuk disuntik Serum anti rabies (SAR). 

Ditanya terkait kondisi anak korban gigitan anjing tersebut, kata Frans dalam kondisi baik. Sudah 2 kali diberikan suntik VAR dan SAR. 

Frans juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai dalam hal ini Dinas Kesehatan yang telah memfasilitasi korban untuk mendapatkan VAR dan SAR, bahakan kepala Dinas Kesehatan langsung mengunjungi korban di Ruteng bersama petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi korban pasca diberikan vaksin. 

Tim Home Care Dinkes Manggarai Kunjungi Korban Gigitan Anjing Terduga Rabies

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Jefrin Haryanto bersama Tim Home Care Dinas Kesehatan, melakukan kunjungan langsung ke rumah Andreas Jehabut, bocah berusia 4 tahun yang menjadi korban gigitan anjing terduga rabies di Desa Golo Lambo, Kecamatan Satarmese.  

Kunjungan dilakukan pada Minggu pagi, sebagai bentuk kepedulian dan komitmen Dinkes Manggarai dalam merespons cepat setiap kejadian kedaruratan kesehatan, tanpa mengenal hari libur.

Selain memantau kondisi terkini pasien, tim juga melakukan perawatan luka lanjutan serta memastikan protokol penanganan rabies tetap dijalankan, termasuk pemantauan perkembangan luka dan tindak lanjut vaksinasi anti rabies (VAR) dan SAR yang telah diberikan kemarin. 

Andi Jehabut, orang tua Andreas, mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan penuh haru,  

"Kami sangat terbantu. Terima kasih untuk Dinas Kesehatan Manggarai dan Manggarai Timur yang sangat sigap dan profesional dari awal. Terutama kepada Bapak Kadis, yang datang langsung melihat anak kami. Ini benar-benar pelayanan yang luar biasa," ujarnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Jefrin Haryanto, menerangkan, kunjungan ini bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga bentuk kehadiran negara di saat masyarakat membutuhkan.
  
"Kita tidak ingin ada warga yang merasa sendiri saat menghadapi situasi darurat. Kami hadir untuk merawat, memastikan, dan memberi ketenangan bahwa mereka tidak sendiri," ujar Jefrin. 

Dinas Kesehatan Manggarai akan terus melakukan pemantauan melekat selama 21 hari ke depan hingga kondisi korban benar-benar pulih. (rob) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved