Rabies di Manggarai
Hewan Penular Rabies Masih Berkeliaran di Kota Ruteng Manggarai
Pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program pencegahan rabies melalui vaksinasi hewan
Laporan Reporter Magang SMK Negeri 2 Ende, Dila Zaskia
TRIBUNFLORES.COM,Ruteng – Keberadaan hewan penular rabies (HPR) yang masih bebas berkeliaran di Kota Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.
Pantauan Tribunflores.com 7 Oktober 2025 pada beberapa lokasi, hewan-hewan tersebut banyak ditemukan berkeliaran di jalan raya, pasar, kawasan permukiman hingga area publik seperti taman dan fasilitas umum lainnya.
Meski sebagian merupakan hewan peliharaan, banyak di antaranya tidak terikat dan tidak divaksinasi sehingga meningkatkan potensi penyebaran virus rabies.
Pemerintah daerah telah melaksanakan berbagai program pencegahan rabies melalui vaksinasi hewan, namun realisasi di lapangan belum sepenuhnya optimal.
Baca juga: Selama 2 Tahun, 3570 Warga Manggarai Digigit HPR , 2 Positif Rabies
Jumlah populasi HPR yang terus bertambah, khususnya anjing liar menjadi salah satu tantangan besar dalam pengendalian wabah ini.
Selain itu, keterbatasan sumber daya, baik tenaga medis hewan maupun fasilitas pendukung, turut memperlambat upaya penanganan.
Rabies merupakan penyakit zoonosis yang sangat berbahaya karena dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan, cakaran, atau air liur hewan yang terinfeksi.
Virus rabies menyerang sistem saraf pusat dan berujung pada kematian jika tidak segera ditangani setelah paparan. Oleh karena itu, keberadaan HPR yang tidak terkendali menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
Wilayah Kota Ruteng, sebagai pusat aktivitas masyarakat di Kabupaten Manggarai, memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Hal ini membuat potensi interaksi antara manusia dan HPR semakin besar, terutama di lingkungan padat penduduk. Tanpa pengawasan dan penanganan yang maksimal, penyebaran rabies sangat mungkin terjadi dan berdampak luas.
Pemerintah daerah didorong untuk meningkatkan upaya identifikasi, pendataan dan penertiban HPR, terutama yang tidak memiliki pemilik atau tidak divaksinasi.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi hewan peliharaan serta tindakan cepat saat terjadi gigitan hewan harus terus dilakukan secara masif.
Langkah-langkah seperti penyediaan posko vaksinasi rabies, razia hewan liar, serta peningkatan kerja sama antara dinas terkait, pemerintah kelurahan, dan tokoh masyarakat menjadi bagian penting dari strategi pencegahan yang perlu diperkuat.
Penanganan rabies bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
Dengan situasi HPR yang masih berkeliaran bebas, wilayah Kota Ruteng saat ini berada dalam status kewaspadaan terhadap ancaman rabies. Tanpa intervensi yang cepat dan menyeluruh, risiko terjadinya kasus rabies baru tetap tinggi.
Karena itu, perlindungan masyarakat dan pengendalian populasi hewan penular rabies harus menjadi prioritas utama dalam agenda kesehatan dan keamanan lingkungan di Kabupaten Manggarai.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Sensasi Arung Jeram Desa Wisata Golo Loni, Menyusuri Sungai di Ranamese Manggarai Timur |
![]() |
---|
Sensasi Terbang di Atas Sawah, Wahana Flying Fox di Desa Wisata Golo Loni Manggarai Timur |
![]() |
---|
Tarian Kolosal Maria Ratu Rosari dan Ritus Kopi Hangatkan Festival Golo Curu di Manggarai NTT |
![]() |
---|
SPPG MBG Macang Tanggar Manggarai Barat Serap Tenaga Kerja Lokal |
![]() |
---|
Tinggal di Gubuk Reot, Kapolda NTT Bantu Renovasi Rumah Pasutri Lansia di Manggarai Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.