Unika Santu Paulus Ruteng
12 Tahun PBSI Unika Santu Paulus Ruteng: Bahasa, Iman dan Inspirasi
Keluarga besar Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng
Ringkasan Berita:
- Keluarga besar Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng
- Menggelar Dies Natalis ke-12 Prodi PBSI, di Aula GUT Kampus itu, pada Sabtu (8/11/2025).
TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Keluarga besar Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng, menggelar Dies Natalis ke-12 Prodi PBSI, di Aula GUT Kampus itu, pada Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan itu dibuka dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), RD. Dr. Yohanes Mariano Dangku, S.Fil., M.Pd. didampingi Ketua Prodi PBSI, Bonifasius Rampung, S.Fil, M.Pd yang lebih dikenal dengan nama Romo Bone Rampung.
Rm. Bone Rampung, S.Fil, M.Pd, dalam kotbahnya memberi refleksi tentang kata sebagai cerminan dari kedalaman hati dan kebijaksanaan batin.
Ia mengatakan, kata yang lahir dari hati jernih, akan menumbuhkan ilmu, bukan sekadar menambah informasi.
Baca juga: Momentum Sumpah Pemuda, BEM FKIP Unika Ruteng Adakan Aneka Perlombaan
"Hati yang bijak menghasilkan kata yang mendidik. Seorang pendidik sejati bukan hanya mengajar dengan kepala, tetapi juga dengan hati. Mahasiswa dipanggil untuk belajar tidak sekadar menghafal kata, tetapi menemukan makna di balik kata kebijaksanaan hidup di balik pengetahuan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Bonefasius mengungkapkan bahwa, setiap kata yang keluar dari mulut seorang dosen adalah pelayanan, dan setiap tulisan dan refleksi mahasiswa adalah bentuk pengabdian kepada kebenaran.
"Mendidik dengan kata" berarti menanamkan nilai hidup melalui bahasa. Mengabdi dengan cinta" berarti menjadikan setiap proses belajar-mengajar sebagai liturgi kasih persembahan kecil bagi Tuhan melalui sesama,"ujarnya.
Ia menambahkan, dalam konteks Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, mendidik dengan kata berarti memakai bahasa untuk melayani kehidupan; bukan untuk meninggikan diri, tetapi untuk mengangkat sesama. Kerendahan hati adalah jantung pendidikan sejati.
Dalam masyarakat yang sering kehilangan kelembutan, dunia pendidikan dipanggil menjadi tempat penyembuhan lewat bahasa, sastra, dan cinta kasih. Karya sastra, tulisan,dan ajaran yang lahir dari PBSI seharusnya membasuh hati dunia - memulihkan martabat manusia melalui keindahan dan kebijaksanaan kata.
Kegiatan yang dipayungi tema "Mendidik dengan Kata, Mengabdi dengan Cinta', Romo Bone menyatakan bahwa kegiatan ini selain sebagai rasa syukur, juga sebagai ajang promosi.
| Pembukaan ETMC XXXIV di Ende NTT, Panitia Raup Rp 95 Juta dari Penjualan Tiket |
|
|---|
| Daftar Lengkap 40 Nama yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ada Frans Seda dari NTT |
|
|---|
| Momentum Sumpah Pemuda, BEM FKIP Unika Ruteng Adakan Aneka Perlombaan |
|
|---|
| Belum Ada Lawan Perse di Laga Perdana ETMC XXXIV Ende, Tunggu Keabsahan Pemain |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/misa-unika.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.